Bab 5 - The Dinner

529 31 1
                                    

HAPPY READING

-Faa








Soo Young uring-uringan seharian ini karena dosen pengganti yang sialan tampan itu. Ini bukan pertama kali ia bertemu pria tampan, tenang saja. Tapi, woah!!
Bagaimana bisa ada pria tampan berdarah Asia seperti itu di Indonesia? Ah ia jadi lupa Indonesia juga bagian dari Asia. Soo Young bahkan mendadak bodoh seperti ini.

"HEY PARK SOO YOUNG! Lo lagi ngelamunin apaan?"

Soo Young tersentak mendengar suara Gisel yang tak pernah gagal membuatnya mengutuk pita suara gadis itu yang kelebih kapasitas.

"Lo niat bantuin gue gak sih?!"

"Iya iya astaga!"

Bibir Soo Young mencebik kesal sebelum mengambil pulpen dan mengerjakan soal dihadapannya.
Gisel memang mengambil jurusan hukum dan kalian pasti tahu hanya ada beberapa persen kemungkinan jurusannya menyangkut bisnis tapi tetap saja gadis setengah waras itu menyuruh Soo Young membantunya mengerjakan soal-soal yang diberikan dosen padanya.

Soo Young membaca materi singkat tentang Hukum perdata yang disodorkan Gisel, lalu menjawab satu persatu soal yang menurutnya akan sangat mudah jika Gisel sedikit lebih rajin menggunakan nalar-nya untuk memahami materi singkat ini. Ia berkutat dengan pulpen dan kertas selama kurang lebih 15 menit sebelum menyatakan dirinya selesai.

Hal itu sontak membuat Gisel tercengang beberapa detik sebelum ia mengambil dan melihat kertas soal dan jawaban yang Soo Young kerjakan. Gisel melihat kertas lembar jawaban dan wajah Soo Young bergantian. Tak sia-sia ia memiliki teman berotak encer macam Soo Young.

Sementara Soo Young hanya memutar bola matanya malas sambil menggeleng melihat tingkah Gisel sebelum mengalihkan perhatiannya kearah handphone karena benda itu berkelip dari tadi.


From : Mamah
17.29 p.m

Kamu dimana? Cepet pulangnya ya, kita siap-siap dinner sama keluarga temen lama Ayah. kamu ingat kan?




Soo Young menepuk dahinya. Bagaimana bisa ia lupa tentang hal itu?
Ia langsung menghabiskan jus jeruk dihadapannya dan segera berkata pada Gisel jika dirinya ada keperluan keluarga dan harus pulang sekarang juga. Gisel sedikit mendesah kecewa karena harus ditinggal sendiri di-Cafe langganan mereka berdua sejak SMA, mereka baru setengah jam disini terhitung mulai Gisel menjemputnya didepan kelas tepat saat kelasnya berakhir. Sebenarnya Soo Young masih betah disini bersama Gisel tapi mau bagaimana lagi?. Jadi yang bisa Soo Young lakukan hanyalah menyemangati Gisel yang akan berkutat dengan tugasnya yang lain sementara ia berjalan menjauh.

Setelah ia keluar dari Cafe, Soo Young langsung menuju parkiran dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan standar dan itu memerlukan waktu sekitar 15 menit sampai akhirnya ia dapat melihat gerbang rumahnya.
Saat ia baru beberapa langkah memasuki rumah, Sae Ron ternyata sudah sangat siap dengan gaun-nya.

Soo Young sedikit mengutuk dirinya sendiri yang tak punya jiwa fashion sama sekali saat melihat betapa modis Sae Ron didepannya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Soo Young sedikit mengutuk dirinya sendiri yang tak punya jiwa fashion sama sekali saat melihat betapa modis Sae Ron didepannya sekarang.

"Oh sudah pulang sayang?"

Ia tersenyum dan mengangguk menanggapi ucapan Sae Ron dan berjalan kearahnya.

"Mamah sudah nyiapin baju kamu dikamar, langsung siap-siap aja ya. Acaranya jam 7 malam jadi kamu bisa istirahat dulu aja ya"

Sae Ron tersenyum lembut, yang sontak menyalurkan rasa nyaman untuk Soo Young seperti biasa.
Ia membalas ucapan Sae Ron dengan anggukan dan berjanji akan membantu menyiapkan makan malam itu setelah ia selesai dengan dirinya sendiri.

Setelah melihat angguk balasan dari Sae Ron, Soo Young langsung menuju kamarnya dan tercengang sendiri melihat gaun pilihan Sae Ron yang sudah tergeletak begitu saja diranjang.

Setelah melihat angguk balasan dari Sae Ron, Soo Young langsung menuju kamarnya dan tercengang sendiri melihat gaun pilihan Sae Ron yang sudah tergeletak begitu saja diranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibunya itu memang yang paling tahu seleranya. Sederhana dan elegan. Ia bergegas menuju kamar mandi untuk menjalankan ritual mandi yang membosankan, lalu memakai gaun dan cepat-cepat turun kelantai bawah untuk membantu Sae Ron menyiapkan keperluan dinner. Mereka memang memiliki puluhan maid dimansion ini tapi Sae Ron selalu turun tangan langsung jika ada acara cukup penting seperti ini.

Semakin senja menghadang, semakin
ramai pula para maid mondar-mandir menjalankan apa yang majikan mereka katakan. Soo Young sudah selesai dengan tugasnya, jadi ia hanya memperhatikan mereka sambil menyeruput ice chocolate yang ia seduh sendiri setelah sebelumnya izin kekamar untuk menjalankan kewajiban pada Tuhan-ku saat Adzan berkumandang, dan turun lagi setelah kurang lebih 15 menit.

Semuanya sudah tertata rapi. Lalu tak lama kemudian terdengar beberapa suara mobil dari halaman utama mansion. Sae Ron dan Ayahnya bergegas kearah pintu utama begitu juga Soo Young.

Kemudian beberapa bodyguard keluar untuk membukakan pintu mobil tuan mereka. Dari sana saja Soo Young menyadari mereka bukan orang sembarangan. Sepertinya teman lama Ayahnya satu ini adalah orang yang cukup berpengaruh dinegeri ini.

Soo Young tersenyum seanggun mungkin untuk menyambut mereka, mengabaikan image tomboy yang selalu dibahas Gisel dalam dirinya namun untuk seperkin detik selanjutnya Soo Young hanya dapat membulatkan matanya karena disuguhi kejutan tak terduga.
Dosen pengganti ilmu Hukum Bisnis, ada didepannya. Saat ini.

Dia menggunakan tuksedo berwarna biru gelap dan mantel berwarna senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menggunakan tuksedo berwarna biru gelap dan mantel berwarna senada.

GOD! HE IS SO DAMN HOT!

Batinnya langsung berteriak.














To be continue..

Ma BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang