Bab 10

505 36 2
                                    


HAPPY READING

-Faaa








"HEY, Park Soo Young! Diamlah!"

"Ugh aku tidak bisa!"

"Berhenti bersikap liar gadis nakal!"

"Ahhhhh!!!!!!"

"KU BILANG APA HAH?"

"Huwaaaaa DARAH!"



Aku memekik melihat jari manis ku sendiri yang terkena suatu benda tajam yang bahkan aku tidak tahu itu apa tepat setelah keluar dari rumah Hantu sialan ini.

Sung Jae terus memarahi ku yang tak bisa diam sedetik saja selama didalam arena yang ku sumpah serapah entah berapa ratus kali sebelumnya, terkutuklah sifat penakut ku.

Sung Jae mengajak ku ke Taman hiburan Ancol setelah berdebat  selama kurang lebih setengah jam hanya karena aku malas berjalan-jalan keluar dicuaca sepanas ini, ditambah lagi ini weekend! Sudah dipastikan akan memakan banyak waktu diperjalanan ketimbang tempat tujuan iya kan? Tapi mau bagaimana lagi, ternyata sifat manusia es itu lebih menyebalkan dari yang kupikirkan sebelumnya. Bossy, pemaksa, keras kepala, masa bodoh, rasanya semua sifat itu bisa menggambarkan lelaki yang sedang meniup luka ku cemas saat ini.

Ayolah, ini hanya luka goresan. Dia tidak perlu sekhawatir itu. Lagipula kemana sifat dingin dan menyebalkan nya itu? Jangan-jangan sudah direnggut hantu didalam sana? aku bergidik ngeri.

"Berapa kali ku bilang? Jangan lari!"


Dia mulai lagi. Mengomeliku seperti menasihati bayi cengeng untuk tidak menangis, percuma!. Dia keras kepala, tapi aku lebih keras kepala. Jadi aku hanya mengerucutkan bibir ku kesal mendengar gerutuan nya.

"Lagipula siapa yang memaksa untuk kesini? KAU! Dan siapa yang menyalahkan ku bersikap excited? KAU! KAU MENYEBALKAN!"

Aku menghentakkan kaki ku kesal dan meninggalkannya dibelakang, berjalan cepat untuk menghindari Sung Jae yang ku tahu akan percuma. Tapi biar saja. Lagipula siapa yang membuatku jadi marah begini.

Seharusnya aku diam saja di apartemen nya, menikmati waktu libur yang jarang sekali ku dapat. Bukan nya mengenang masa kekanakan disini bersama dosen gila satu itu.


"Hey, Soo Young! Mau kemana?"

"Kau marah?"

"Park soo young!!"




Akh! telinga ku hampir pecah mendengarnya. Masa bodoh. aku akan tetap mengabaikan nya. Mengesalkan.



"Aish lepas!"

Aku tertangkap. Sung Jae menggenggam pergelangan tangan ku dengan sangat kuat hingga aku merasa nyeri menjalar disekitar area genggaman nya.

"Sung Jae, sakit!"

Dia mengendurkan genggamannya, membuat celah untuk ku melepaskan tangan ku darinya.

Ma BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang