"Soo Young?"
"Eoh?"
Sung Jae menatap Soo Young dalam, meminta penjelasan tanpa berbicara. Seolah paham, Soo Young melanjutkan, "Aku tidak apa-apa, kenapa kau terus mengkhawatirkanku Mr. Yook?"
"Makan makananmu jika begitu, jangan melamun."
Dalam hati Soo Young berteriak, bagaimana bisa aku makan dengan tenang dihadapanmu yang sudah menghabisi bibirku beberapa jam lalu?!
Setelah ekhem--insiden di kebun teh, Soo Young memilih bungkam dan mengabaikan Sung Jae. Ia hanya terus mengitari kebun teh dari satu sisi ke sisi lain dengan pikiran tak menentu dan mengabaikan Sung Jae yang terus berada dibelakangnya.
Dan coba lihat, lelaki itu bersikap seolah tidak ada yang terjadi, membuat Soo Young jengkel setengah mati."Tadi ibumu menelepon, bertanya apa kita akan menginap disini saja malam ini?"
uhuk. Soo Young terbatuk, melebarkan matanya sembari menatap Sung Jae ngeri. "Yak. Lapo--laporanku belum selesai. Jangan!"
"Ini," Sung Jae menyodorkan gelas berisi air putih yang langsung disambut Soo Young, "karena itu! Kau perlu istirahat. Aku bisa menunda sidang mu. Jangan memaksakan diri seperti ini."
"Jangan! Nanti menambah pikiranku saja."
"Aish. Kau ini!"
"Yak. Jika kau lupa, kau yang menyuruhku sidang akhir minggu depan. Pak dosen yang terhormat." Sindir Soo Young, berniat sarkas.
"Tapi aku kira kau tidak akan jadi zombie hidup seperti sekarang!"
"Aku masih manusia!"
"Terserah. Kita menginap malam ini."
"Yaaaak!! Yook Sung Jae! Aku tidak mau!"
"Sudah berani memanggil namaku tanpa embel-embel, nona Park?"
"Ah masa bodoh! Aku mau pulang!" atau aku yang akan menerkammu malam ini. Pikir Soo Young.
"Kita pulang jika kau berjanji hanya akan tidur dikamarmu nanti."
"Ahh mana bisa begitu?"
"Kalau begitu kita menginap."
"Yasudah iya iya!!" Sungut Soo Young, bibirnya sudah menekuk kelewat kesal.
"Good girl!" Sung Jae mengacak rambut Soo Young pelan, berjalan menuju kulkas yang tepat berada dibelakang Soo Young untuk mencari kopi instan siap minum. Ia harus menyetir malam ini.
Mereka tiba agak sore, Soo Young hampir menghabiskan 3 jam di kebun teh. Dan ia menghabiskan 43 menit untuk memasak tadi. Syukurnya Villa ini masih dirawat baik oleh penjaga dan pembantu rumah tangga, jadi bahan makanan yang ia perlukan lumayan lengkap disini.
Sung Jae melihat jam tangannya, sudah hampir jam 9 malam, mereka harus bergegas jika tak ingin sampai terlalu malam. Ia melirik Soo Young yang mulai melahap makanan didepannya. Sung Jae sengaja memasak sendiri untuk memastikan gadis itu makan lahap, ia memasak menu kesukaan gadisnya. Gurame asam manis, resep bocoran calon mertuanya.
Ia kembali mengambil duduk disebelah Soo Young, memperhatikan gerik gadis itu sambal sesekali meneguk kopi berkemasan botol ditangannya.
"Soo Young."
"hmm" gadis itu hanya berdehem, mulutnya penuh dengan makanan.
"Apa kau baik-baik saja? Maksudku, soal di kebun teh tadi." Sung Jae bingung kenapa ia harus menanyakan hal ini, tapi ia harus memastikan satu hal. Trauma Soo Young. Apa itu berpengaruh?
![](https://img.wattpad.com/cover/66535139-288-k826307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Breath
FanfictionCover&Trailer by : @dey256 ? !!Beberapa part diprivate untuk menghindari hal yang tidak diinginkan!! [SEDANG TAHAP REVISI SECARA MENYELURUH. ] Perjodohan. masalah klasik yang membuat hidupku jungkir balik. Membuat hidupku yang jauh dari kata buruk b...