Tolong diingatin ya aku nya kalau alur atau penulisannya belum sesuai. Aku masih belajar juga soalnya, plus ini lagi revisi bab bab ke sisi pandang orang ketiga dari asalnya sisi pandang orang pertama.
Hope you guys enjoy it~Soo Young menggeliat pelan, mengutuk suara dari benda berkelip yang sialnya adalah miliknya sendiri. Ia menggeser layar dengan sembarang,
"HALO?!"
"Astaga Joy! Bikin kaget aja, Heh! jangan bilang lo baru bangun tidur!"
Soo Young mengernyit, lalu menjauhkan handphone dari telinga sebelum melihat nama yang tersampir rapi dilayarnya dengan kesadaran yang masih tak terkumpul seluruhnya.
"Memangnya kenapa, Sel?"
Soo Young duduk untuk memudahkan dirinya sendiri mengambil keping-keping kesadaran yang masih terbengkalai entah dimana.
"LO LUPA JANJI LO YANG MAU MENEMANIN GUA KE TOKO BUKU?!"
Tangan Soo Young refleks menjauhkan benda persegi itu dari telinga berharganya. Percayalah, pada keadaan normal saja kau bisa mendengar suara Gisel dari jarak 10 meter didepannya. Bayangkan saja bagaimana menggemanya suara gadis itu jika sedang berteriak, dan itulah yang baru saja dilakukannya.
"Oh ya? Ahh maaf gua ketiduran"
Soo Young menguap santai sembari menyingkap selimut yang entah kapan menutupi tubuhnya hingga leher sebelumnya, suara Gisel terdengar kesal dan itu membuat Soo Young tidak nyaman. Jadi ia menyerah dan memutuskan untuk menemani gadis itu ke toko buku favoritnya dan dihadiahi pekikan gembira Gisel yang lagi-lagi membuatnya menjauhkan telinga dari handphone. Astaga, Soo Young harus memeriksa telinganya kapan-kapan.
Soo Young berlari kecil kearah kamar mandi yang sebenarnya hanya berjarak beberapa langkah dari ranjang. Setelah bergulat dengan ritual mandi yang membosankan, Iasegera memakai skinny jeans beserta outfit santainya seperti biasa.
Ia keluar dari kamarnya dengan pikiran akan meminta izin pada ibu nya seperti yang selalu ia lakukan saat ingin keluar rumah, ternyata acara arisan Hana baru saja berakhir dan kini hanya tersisa para maid yang mondar-mandir merapikan ruangan pertemuan yang sebelumnya ia pakai.
Soo Young membalik arah menuju kamar Hana dan Ayahnya di ujung sayap kiri mansion, lalu membuka pintunya tanpa mengetuk seperti biasa karena pintu nya akan terbuka otomatis saat mengenali retina matanya.
Soo Young menggerutu pelan menyadari kamarnya dan orangtuanya tidak sesederhana orang kebanyakan, ia harus menaiki tangga lagi untuk sampai kekamar utama.
"MAAAA! SOOYOUNG PERGI DULU YAAA"
Soo Young berteriak asal saat sudah memasuki kamar kedua orang tuanya yang ternyata kosong, ia menengok kanan dan kiri bingung.
Kedua orang itu tidak biasanya jauh dari yang namanya tempat tidur jadi ia mulai berspekulasi hal-hal liar seperti penculikan Hana yang direncanakan Ayahnya untuk sekedar memberi kejutan ulang tahun pernikahan mereka dua bulan lalu, atau yang lebih ekstrimnya kabar Ayahnya kecelakaan pesawat sepulang dari perjalanan bisnis hanya untuk membuat Hana panik dan berakhir pingsan selama 2 jam lebih. Dan lucunya, itu hanya keisengan sang Ayah untuk merayakan kepulangannya sendiri. Astaga! Ia baru sadar Ayahnya begitu mengesalkan jika dipikirkan lagi.Soo Young bergegas menuruni tangga dari kamar utama sambil berteriak memanggil Ibu dan Ayahnya.
"Astaga! Sooyoung, berhenti berteriak. telinga Mama mau pecah tahu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Breath
FanficCover&Trailer by : @dey256 ? !!Beberapa part diprivate untuk menghindari hal yang tidak diinginkan!! [SEDANG TAHAP REVISI SECARA MENYELURUH. ] Perjodohan. masalah klasik yang membuat hidupku jungkir balik. Membuat hidupku yang jauh dari kata buruk b...