Bab 8

529 33 0
                                    

Happy Reading!!

-Faaa












Sudah satu minggu sejak Dinner bersama teman lama Ayah yang berbelok menjadi Dinner yang membahas perjodohan-ku terlaksana.
Gila memang karena aku juga menyetujui ide itu, tapi demi harga diriku! Aku tidak akan pernah membuat Mama dan Ayah kecewa.
Aku tidak pernah berencana akan jatuh cinta dan hidup bahagia bersama lelaki dingin melebihi es semacam Yook Sung Jae -Lihat! aku bahkan sudah berani menyebut namanya tanpa embel-embel apapun.
Untuk informasi, aku sedang bersama lelaki yang baru saja kusebut namanya.

"Kau tidak mau makan sesuatu?"


Aku mengeryit tidak mengerti, bukan apa-apa tapi masalahnya adalah dia yang berbicara menggunakan bahasa Ibu-nya.

"Ah, maaf. Aku belum terlalu terbiasa menggunakan bahasa Indonesia selain dikampus, yah kadang aku bisa menjadi seseorang yang pelupa."

Sung Jae menarik sudut bibirnya sedikit menampilkan senyum miring yang sudah biasa kulihat, dia belum pernah tersenyum tulus selama ini! Dasar manusia es.

"Tidak, aku sudah makan dengan Gisel dikantin siang tadi"

"Jangan terlalu bergaul dengan gadis sepertinya, kau harus menyaring teman-temanmu."

Baik. Orang ini memang selalu berhasil menaikkan aliran darah ku seketika. Apa katanya? Jangan terlalu bergaul? Dengan Gisel? MENYARING TEMAN?
HELL. MEMANGNYA SIAPA DIA BERHAK MENGATUR KU?

"Master Sung Jae yang terhormat, sebaiknya kau yang mulai menyaring mulut pedas mu itu. Nafsu makan ku yang sebelumnya tidak ada mendadak muncul, tapi sayang nya aku sedang ingin melahap manusia spesies sepertimu!!"

"Wow, Santailah Nona Park. Aku hanya memberimu saran."

Dia tersenyum miring -lagi bedanya, kali ini diiringi kekehan yang membuatku ingin sekali melempar tas berlabel GUCCI disampingku sekarang juga kearah wajah menyebalkan itu!

"Terserah anda Master, Tapi kuingatkan bahwa kita hanya terpaksa melakukan pendekatan dan kau sama sekali tidak punya Hak untuk melarang ku untuk bergaul dengan siapa saja!"

Aku kembali menekankan status kami diatas sikap manis ku beberapa hari ini padanya, uh oh. Sepertinya lelaki ini belum tahu bahwa aku lulusan Taekwondo terbaik  Provinsi Jakarta pada tahun 2017, sedikit pamer tidak masalah iya kan?

"Yah, tapi ku pikir kita bisa menasihati satu sama lain----"

"Tentu itu tidak masalah, kata-kata mu lah yang bermasalah Master."

Aku langsung memotong ucapannya sebelum dia berhasil menyanggah opini-ku. Dan lihat sekarang, ia malah tertawa lepas seolah sedang mengerjai anak TK dengan menarik ulur permen dari pemiliknya.

"Baiklah baiklah, Terserah kau saja. Kau memang keras kepala"

Sung Jae menyeruput kopi Americano yang tadi dipesan nya dengan santai seolah itu adalah minuman ter-enak didunia. Ugh, membayangkan aku meminum minuman itu saja membuatku mual. Apa yang enak dari minuman berbahan dasar biji kopi hitam tanpa gula itu?!

Aku mengerucutkan bibir ku, kesal saat menyadari lelaki didepan ku hanya gemar menggoda ku seolah dia sedang bermain dengan boneka baru nya.

"Kau yakin tidak ingin makan? Mamah baru saja memberi kabar pada ku jika beliau berada di dalam Jet pribadi keluarga mu yang sebentar lagi akan mendarat di China----"

"Lalu apa?! Aku mempunyai lebih dari 3 koki dan puluhan maid yang akan dengan senang hati menyediakan makanan untuk ku."

"Benarkah? Woahh ternyata kau cukup sombong ya nona Park?"

"Aku tidak sombong tuan Yook, aku hanya sedang memberi tahu anda"

Sung Jae terkekeh -lagi. Dia mengangguk beberapa kali dengan senyum miring yang aku sendiri mulai muak melihat wajah lelaki sombong nan angkuh serta super duper mengesalkan didepanku.

"Setidaknya dengarkan aku sampai kalimat ku selesai.."

Dia memberi jeda untuk menarik napas beberapa kali tapi untuk ku lelaki ini terlihat seperti sengaja melakukannya untuk membuat ku penasaran, dasar licik.

"Aku yakin Mamah dan Ayah sudah mendarat sekarang, dan beliau tadi berpesan pada ku untuk mengatakan bahwa mereka meliburkan seluruh pekerja dirumah mu untuk penghematan pengeluaran selama mereka tidak ada."

"WHAT? Kau bercanda Yook Sung Jae?!"

"Kau mulai berani memanggil nama ku tanpa embel-embel master nona Park?"

Aku ingin membenturkan kepala ku kearah meja sekarang juga, aku tidak sengaja mengatakannya karena kelewat kaget mendengar berita yang lebih terdengar seperti berita kematian ku. Mati saja. Tanpa maid dan koki, sama saja mereka membiarkan putri mereka satu-satunya ini terlantar tanpa makanan. Aku menyesal menolak kelas memasak yang ditawarkan Gisel seminggu yang lalu jika begini ceritanya. Ditambah lagi Mamah dan Ayah akan berada di China selama 2 minggu, itu sama saja mereka menelantarkan ku selama 14 hari lebih. ASTAGA ADA APA DENGAN MEREKA?!

"Park Soo young? kau melamun?"

Aku terkesiap mendengar Sung Jae memanggil nama asli ku lengkap beserta marga. Dengan sigap aku mengumpulkan seluruh akal sehat ku untuk tidak gegabah dan berakhir mempermalukan diri ku sendiri didepan dosen jadi-jadian ini.

"Tidak, aku hanya baru ingat. Aku ada jadwal konsultasi malam ini. Boleh aku pergi lebih dulu?"

Aku melirik sedikit ke arah jam tangan ku yang sudah menunjukkan pukul 17.50 WIB lalu dengan sedikit tergesa mengambil ponsel ku diatas meja dan memasukkan nya ke dalam tas.

"Konsultasi? kau sakit? Hey, aku mengatakan ini karena benar-benar khawatir padamu. Aku tidak bercanda saat mengatakan jika dirumah mu saat ini benar-benar tidak ada seorangpun, Soo Young."

"Lalu apa? aku tidak akan mati hanya karena sendiri."

Bohong. Aku sudah ditakdirkan menjadi anak manja sejak dalam kandungan.

"Tidak. Kau bersama ku sampai Mamah dan Ayah pulang, atau mereka akan mengubur ku hidup-hidup saat tahu aku membiarkan mu sendirian."

Sung Jae mengeluarkan ekspresi yang baru pertama kali ku lihat selama sepekan bersama nya -Maksud ku bersama dalam artian, manusia es itu diperintahkan menjemput dan mengantarkan ku dengan rute Kampus-Rumah SETIAP HARI.

Sebenarnya, aku sedang menahan tawa ku melihat ekspresi nya yang dapat dijabarkan dalam satu kata. Horor.

"Kau akan menginap di Apartemen ku selama Mamah dan Ayah diChina, dengan atau tanpa persetujuan mu. Aku sudah selesai, aku akan menjadi bodyguard mu selama 14 hari. Jadi nona Park, kemana tujuan kita?"

Aku tercengang. Di apartemen nya?!
DEMI SELURUH PERUSAHAAN CABANG AYAH BERATAS NAMA DIRIKU, APA-APAAN INI?!














To be continue...




Ma BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang