Bab 14

460 34 4
                                    

Enjoy~~~~~






"Mr. Yook?"

"Mr. Yook?"

"Eoh, Ya?"

"Bagaimana menurut anda tentang pembangunan gedung baru yang baru saja kami persentasi kan?"

Sung Jae melihat kesekitar nya, ia masih berada diruang rapat dengan sekitar 10 orang selain dirinya. Tapi pikirannya entah sedang berada dimana.

"Oh, aku rasa itu lumayan. Kalian bisa menyerahkan laporan ulang nya keruangan ku nanti. Aku ada urusan sebentar. Permisi. "

Beberapa pasang mata memandang kepergian Sung Jae dengan dongkol, sebagian lagi acuh, dan sebagian lainnya sibuk mengagumi sosok pemimpin baru mereka walau hanya sebentar.
Kalau dipikir-pikir Yook Sung Jae memang menakjubkan. Ia tak tanggung-tanggung untuk turun langsung mengajar di Universitas kepunyaan Jeyuk sekaligus menjadi pimpinan teratas Universitas itu.
Menjadikannya idola baru dari berbagai kalangan pengisi kampus, dari mahasiswa hingga ibu kantin sekalipun kerap ketahuan memandanginya kagum.

"Ahh. Aku bisa gila!" Sung Jae mengacak-acak rambutnya yang ia tata rapi pagi tadi, mengambil duduk dibelakang dibangku kerja diruangannya. Syukurnya ruangan ini kedap suara.

Ia menghembus nafas kasar, memikirkan moment yang tak seharusnya ia lihat kemarin. Semalaman ia terus berkutat dengan pikirannya apakah harus melepas gadis itu atau meneruskan ego nya dengan bertunangan dan menjerat Soo Young selamanya dengannya.

Melihat senyum bahagia Soo Young sangat sulit, tapi pria asing itu mendapatkannya dalam sekejap. Ia bahkan harus memasak dulu demi melihat senyum itu. Wah, sungguh menggelikan.
Seorang Yook Sungjae telah dikalahkan.



Drrrttt drttttt drrrrt



Sung Jae melirik smartphone berlogo apel terbaru miliknya yang ia letakkan diatas meja, lalu mengangkat telepon itu dengan ragu.

"Halo, ada apa Soo Young?"
Mati-matian ia mengontrol suara nya agar terlihat normal.

"Hmm. Bisakah kau menjemputku? aku terjebak hujan diklinik dekat kampus. Maksudku, jika kau sibuk tak apa aku bisa pulang sendi--"

"Kujemput sekarang. Kirim lokasimu padaku, aku akan kesana"

"Oh? Eh iya baiklah"

Saat itu juga ia mengambil keputusan. Ia tak akan meninggalkan Soo Young. Ia tak akan pernah melepas gadis itu. Jika harus ada yang terluka, itu harus dirinya.






•••






Soo Young menatap mobil yang ia hafal diluar kepala dengan riang, ternyata dosen jadi-jadian itu benar-benar menjemputnya dengan cepat. Ia tertawa puas dalam hati.
Berlari kecil kearah mobil berwarna hitam metalik yang mulai memasuki area klinik.

"Harusnya kau tunggu saja, lihat! pakaianmu jadi basah!"

Baru saja ia memasuki mobil itu, tapi sudah kena semprot marah seolah ia adalah anak SD yang bolos sekolah beberapa hari karena malas. menyebalkan.

"Aku lelah, Mr. Yook Sung Jae. Jadi bisakah kita pulang sekarang? sudah mau Maghrib jika kau lihat jam mu." Soo Young memutar matanya kesal, sedangkan Sung Jae berdecak menahan protes.

Namun pria itu tetap menjalankan mobil nya kearah Apartemen kepunyaannya, selama perjalanan mereka saling diam. Asik dengan pikiran masing-masing, mengesampingkan kata demi kata yang terbalut rasa. Memilih bungkam menceritakan sendiri tentang mereka, tentang setiap bahagia dan bimbang yang tak mereka bagi pada satu sama lainnya.

Ma BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang