26. The Dark Side

14.3K 1.4K 359
                                    

A/n [1]

Please be smart. Seluruh tokoh seperti Duta Besar Indonesia untuk Mesir di cerita ini benar-benar fiksi, dan dipilih author secara random. Memang ada di dunia nyata, tapi jangan dibayangi Bapak Dubes Helmy Fauzi, ya. Beliau adalah sosok terhormat. 🙏

Sekali lagi, apa pun cerita yang terjadi pada tokoh-tokoh di bawah nanti, itu sekadar fiksi. Dan anaknya Daniswara pun juga fiksi, termasuk orang-orang yang bersangkutan dalam cerita.

Terima kasih atas segala pengertiannya. Selamat membaca.☺

🍂

     "Tolong jangan bikin keributan lagi, atau Mas juga pergi secepatnya dari sini."

     Digo tidak mengindahkan permintaan sekuriti yang berhasil mengusir Arka beserta komplotannya. Remaja itu tetap berdiri di sana dan terus mempelajari raut wajah Sisi setelah dia jujur mengungkapkan jati diri.

     "Kenapa kamu berpikir sejauh itu, Digo? Aku nggak pernah mempermasalahkan status orang lain, mau dia lahir dari keluarga seperti apa dan gimana," Sisi akhirnya menyahut. Namun, ada getar keterkejutan pada suara gadis itu yang mampu ditangkap baik oleh Digo.

     "Bener gitu?" Digo memastikan. "Gue ini sampah, asal lo tahu. Bisa aja setelah ini lo diem-diem ninggalin gue kalau satu persatu aib gue kebuka."

     "Digo, kamu ini ngomong apa, sih?!" hardik Sisi. Namun sebenarnya, kepercayaan dirinya mulai gugur. Itu manusiawi. Setelah Digo berkata demikian Sisi justru takut mendengarkan hal tidak mengenakan lainnya dari remaja di depannya ini. Kendati demikian dia mengenyahkan egois kemanusiaan di dalam dirinya karena di sini dialah yang harus mendewasa, termasuk menerima baik-buruk kekasihnya.

     "Di luar sana juga banyak anak-anak lahir dari hubungan yang nggak sah, Digo..., dan mereka baik-baik aja!" tandas wanita itu kemudian, menegaskan sisi positif dalam dirinya.

     "Ya, tapi seenggaknya anak-anak itu masih beruntung karena tahu siapa Ayah atau Ibu mereka." Digo ikut bergetar. Napasnya terengah-engah merasakan luka batin ketika harus membongkar kembali sisi kelam kehidupan yang selama ini disembunyikan rapat. "Sedangkan gue..., gue bahkan nggak tahu dilahirkan dari rahim siapa. Entah itu yang katanya Pelacur, iblis, setan mana yang udah dihamilin sama Bokap gue, terus ninggalin gue gitu aja!"

     "DIGO!" Sisi memekik dan langsung memeluk erat laki-laki itu. Hatinya ikut tersayat perih. Air matanya keluar sembari memberikan sisa kekuatannya dengan mengusap-usap punggung Digo. Tubuh lelaki itu terasa bergetar.

    "Lo tahu siapa gue sekarang. Gue lahir dengan banyak sisi gelap, itu kenapa gue childish, maju-mundur sama hubungan ini," lirih Digo penuh kesakitan. "Karena semakin kita deket, semakin gue ngerti kalo lo ini cewek baik-baik, dan gue ngerasa makin nggak setara sama lo."

     "Enggak, Digo..., enggak!" Sisi menggeleng dan menenggelamkan wajahnya di dada lelaki itu. Dia memeluknya makin erat dengan segenap perasaan sayang dan iba. Satu tangannya naik menutup mulut Digo supaya berhenti menistakan diri.

UNTOUCHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang