"Siapa Jungkook?"
***
Seketika senyum di wajah Taehyung menghilang, 'dari mana Jimin hyung tau tentang Jungkook?' Batin Taehyung.
"A-apa mm-maksudmu h-hyung?" Tanya Taehyung gelagapan.
Jimin melangkahkan kakinya lagi untuk memperdekat jaraknya dengan Taehyung.
"Tsk..tidak usah berbohong Kim." Jimin melemparkan jas almamater yang ia pegang ke arah Taehyung, "kau kan tau, bahwa kau tidak pandai berbohong." Lanjutnya sambil melipat kedua tangan di depan dada.Sial. Taehyung tau, jika kakak sepupunya yang satu ini sudah memanggilnya dengan nama marganya, tandanya ia sedang kesal, dan itu adalah bencana bagi Taehyung. Ia menatap jas almamater yang dipegangnya. 'Hilang sudah kasur empuk dan makan malamku, hhh..'
Taehyung menelan salivanya susah payah, dikala mata sipit Jimin menatap ke arahnya dengan tatapan pembunuh.
"U-uh..i-itu..."
"Cepat jelaskan Kim!"
Habis sudah kesabaran Jimin. Ia paling kesal jika adik sepupunya ini sudah berani membohonginya. "Harus kukatakan berapa kali lagi huh?! Jika kau memiliki teman, kau harus memberitahukan hal ini kepadaku, jangan kau sembunyi sembunyikan. Kau tau kan ibumu sudah mempercayakan dirimu padaku? Aku tidak mau mengecewakannya, apapun yang terjadi padamu, mau itu baik ataupun buruk, kau harus memberitahukannya kepadaku, temasuk tentang teman temanmu, arraseo?" Jimin memegang kedua bahu Taehyung dan menepuknya pelan. "Aku sangat mengkhawatirkanmu, tae.." lirih Jimin sambil menundukkan kepalanya.Sungguh, Taehyung tidak tega melihat hyung'nya begini. Taehyung menatap kepala Jimin yang tengah menunduk, kemudian terkekeh pelan. Jimin yang mendengar kekehan itu mendongakkan kepalanya, menatap mata elang Taehyung dengan kening berkerut. "Hyung ternyata sangat posesif, nne?" Canda Taehyung membuat Jimin menatap kesal ke arahnya.
Jimin menjitak pelan kepala Taehyung, "dasar! Aku serius bodoh!"
"Nne, aku tau, maafkan aku hyung karena aku sudah membohongimu.." ucap Taehyung pelan sambil menundukkan kepalanya; menyesal.
Jimin tersenyum simpul, mengelus puncak kepala sepupunya itu dengan halus. "Hh..tak usah menyesal begitu, tae, aku sudah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf."
"Jinjja? Terima kasih banyak, hyungg~ kau baik sekali." Taehyung kegirangan kemudian memeluk sepupunya.
"Nne, tanpa kau bicara, aku sudah tau bahwa aku itu baik, kau saja yang baru menyadarinya." Ujar Jimin terlampau percaya diri.
Taehyung mengerutkan keningnya mendengar perkataan Jimin. Ia melepas pelukannya kasar, kemudian mendorong Jimin untuk menjauh.
"Meh! Dipuji sedikit saja sudah terbang, hati hati hyung, jatuh dari ketinggian yang terlampau tinggi itu sakit!" Ujar Taehyung santai sambil berlari kecil menuju kamarnya di lantai dua.
Jimin hanya diam melongo, mencerna baik baik perkataan Taehyung, hingga..
"YAKK! KIM TAEHYUNGG! Kau menyindirku huh?!"
Oh, baru sadar rupanya.
--------------------------
Taehyung menutup pintu kamarnya perlahan, "apa jaringan otak Jimin hyung sedang jelek? Loading nya lama sekali.."Taehyung terkekeh pelan, kemudian berjalan menuju ranjangnya, dan menghempaskan dirinya di sana.
Taehyung berharap, dengan adanya Jungkook dalam kehidupannya, semua akan membaik. Oh iya, ngomong ngomong tentang Jungkook-
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Kill Me Heal Me : DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (kth+jjk)
FanfictionCover by ©ddaeng-ie Fanart by irene.arts [COMPLETED] * * * Kim Taehyung; pemuda 18 tahun pengidap Dissociative Identity Disorder dengan lima kepribadian ganda, bertemu dengan Jeon Jungkook; seorang pemuda 16 tahun yang bercita cita menjadi psi...