Chapter 21

4K 488 21
                                    


Yess, udah unbk! Semoga keterima di SOPA!
AAMIN:)

Hai,
Kangen ga?









*******

"Jimin hyung! Taehyung pingsan lagi! Bantu aku, cepat! Aku dan Taehyung ada di toko barang antik tempat boneka Mr. Jung dijual. Toko yang pernah kita lewati dulu!"

.

.

Chapter 21

.

.

"Jungkook!"

Jungkook lantas menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya. Ia menemukan Jimin berlari ke arahnya dengan peluh membanjirinya. Sepertinya Jimin nekat berlari dari rumah sampai ke toko barang antik.

"Jim hyung, bantu aku! Astaga, aku sangat khawatir!"

"Oke, oke, tenang. Sekarang- dimana Taehyung memarkirkan mobil?"

*******

Akhirnya Jimin membopong Taehyung menuju tempat mobilnya diparkirkan, sedang Jungkook membawa peti kaca berisi boneka kayu Hoseok. Pikiran Jungkook total kalut. Sebenarnya ia ragu saat Taehyung mengatakan bahwa ia sedang kuat. Bagaimanapun juga, Taehyung baru kehilangan dua alternya. Walaupun bukan alter yang berpengaruh, tetapi Namjoon dan Seokjin tetaplah bagian dari diri Taehyung. Dan hilangnya dua alter tersebut tentu saja memberikan pengaruh pada Taehyung.

"Kau duduk di belakang saja, Jung. Jaga Taehyung dan bonekanya." Jungkook hanya merespon seadanya. Ia mengangguk sekilas dan segera membenahi posisi duduknya. Dengan peti kaca diletakkan di paha kanan dan paha kiri menjadi bantal untuk Taehyung.

Pelan, Jungkook mengusap dahi Taehyung yang tertutupi poni. Ia menggigit bibirnya pelan, rasa khawatir dalam dirinya semakin besar setelah hilangnya dua alter. Ia khawatir, Min Yoongi datang dan merebut kesadaran Taehyung disaat yang tidak tepat. Ini belum saatnya Min Yoongi muncul. Jung Hoseok harus hilang lebih dulu.

"Sudah sampai, ayo turun."

Jimin memutari mobil dan kembali membopong Taehyung menuju rumah. Ia juga khawatir pada bocah itu. Ia takut terjadi sesuatu pada Taehyung, terlebih ini sudah di tengah jalan. Sangat tanggung untuk berhenti disaat Taehyung sudah menunjukkan kemampuannya untuk sembuh.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan, hyung? Aku yakin alter Taehyung sedang berperang sekarang."

Jimin mengangguk. Ia menatap Taehyung yang kini telah terbaring di sofa dengan boneka kayunya yang disimpan apik di atas meja. Jujur ia bingung harus melakukan apa karena ia sendiri tidak tahu, alter mana yang akan muncul setelah Taehyung sadar nanti. "Kita biarkan seperti ini saja dulu. Kita tidak tahu siapa yang akan muncul nanti." Ucap Jimin. Jungkook hanya menghela nafas lelah. Dalam diam, Jimin melirik Jungkook. Ada rasa tak enak karena telah menyeret pemuda itu dalam proses penyembuhan Taehyung. Walaupun Jungkook memiliki hubungan erat dengan hidup Taehyung, tapi Jungkook tidak memiliki keharusan untuk membantu Taehyung sembuh.

"Jungkook,"

"Ya?" Jungkook menoleh, menatap Jimin dengan mata bulatnya yang begitu polos. Bocah ini, memang sudah seharusnya Jimin menyerahkan tugasnya kepada Jungkook.

"Aku ... ingin meminta maaf karena sudah menyeretmu dalam masalah serumit ini," ucap Jimin. "Aku merasa sangat bersalah karena telah membebanimu, maafkan aku." Lanjutnya.

Jungkook terkekeh pelan, "tidak usah meminta maaf, hyung. Aku ikut andil dalam masalah ini karena keinginan ku sendiri. Kau tidak usah meminta maaf. Aku memang memiliki keinginan untuk membantu Taehyung sembuh. Karena ... bagaimanapun juga, Taehyung begini karena aku." Jungkook menunduk, mengusap sudut matanya yang mulai membasah karena air mata. Ia jadi teringat saat saat dimana Taehyung terlihat sangat kesakitan melawan alter dalam tubuhnya dan ia merasa sangat bersalah.

✔ Kill Me Heal Me : DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (kth+jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang