Chapter 19

4.7K 550 36
                                    


Hulaaa!!!

*******

"Penasaran dengan hasilnya?"

Jungkook dan Taehyung sontak menoleh saat mendengar suara Jimin. Pemuda sipit itu baru saja mengunjungi pihak radio lokal yang mereka targetkan akan menyiarkan lagu yang mereka produksi. Lagunya cukup sederhana, melodinya juga. Hanya saja, Taehyung merasa kurang percaya diri saat bernyanyi. Belum lagi saat mendengar suara Jungkook yang ternyata sangat bagus. Taehyung ingin menangis rasanya.

Dan tentu, rasa kurang percaya dirinya Taehyung itu membuat mereka bertiga sedikit ragu dengan keputusan pihak radio nanti. Hal itu juga yang membuat Taehyung dan Jungkook begadang semalaman kemarin.

"Bagaimana?!"

Dengan semangat Jungkook menyahut dan segera menghampiri Jimin. "Hasilnya tidak begitu mengecewakan," ucapnya.

"Perkataan mu itu ambigu, hyung." Taehyung menatap sebal Jimin lewat ekor matanya.

Jimin hanya terkekeh pelan dan menghampiri Taehyung yang sedang duduk bersantai di sofa. Jungkook pun mengikuti Jimin dan berakhir duduk di seberang dua orang saudara itu.

Jimin menghela nafas panjang, "intinya, lagu kita diterima." Ucapnya dengan senyum lebar.

"Lagu Namjoon tepatnya." ralat Jungkook tiba tiba. Sedang Jimin hanya mengangguk asal dengan bibir terkatup rapat.

Jimin pun menatap serius dua orang lainnya dan menghela nafas, "karena lagu Namjoon sudah diterima, jadi— apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Pandangannya bergulir pada Jungkook yang duduk di depannya. Jungkook yang merasa dipandang pun menegakkan punggungnya dan menarik nafas dalam, "kurasa, tinggal membangkitkan Namjoon."

"Kau membuatnya terdengar seperti arwah," timpal Taehyung yang agak tak terima alternya dibicarakan seperti itu.

"Bagaimana cara membangkitkannya?" Kali ini Jimin bertanya pada Taehyung. Pemuda berambut cokelat itu memberengut kala alternya kembali disandingkan dengan kata yang salah, "memunculkan, hyung! Jangan membangkitkan! Kau kira alter ku ini arwah penasaran!" Ujar Taehyung marah.

Jungkook mendengus kencang dan memalingkan wajah, "kalau arwah penasaran, tanpa dibangkitkan pun sudah bangkit duluan," gumam Jungkook iseng.

Dan sendal rumah miliki Taehyung pun berhasil melayang tepat ke wajah Jungkook, "bocah bawel."

"Hh, kalian ini—" Jimin memijit pangkal hidungnya, "— aku sedang serius, berhentilah bercanda," katanya dengan mata memerah yang terlihat sayu. Sepertinya Jimin sedang kurang enak badan atau mungkin kelelahan?

"Jadi, Kim Taehyung," Jimin kembali berbicara, "ada ide untuk memunculkan Kim Namjoon dalam dirimu?" Jimin bertanya dengan penekanan pada kalimat 'memunculkan'.

"Tidak tahu juga," pandangannya menyebar, dari Jimin menuju Jungkook yang cemberut, "tapi, kurasa bocah bawel itu tahu," dan berakhir Taehyung menunjuk Jungkook.

Jungkook memandang Taehyung sebal dan langsung mengalihkan atensinya pada Jimin yang sedari tadi memperhatikan dengan teliti tiap pembicaraan. "Ini agak membingungkan. Sulit untuk memunculkan alter yang sudah aman seperti Namjoon. Rasa rasanya lebih mudah untuk memunculkan Seokjin kalau begitu," ucapnya.

"Tapi kita tidak butuh Seokjin, yang kita butuhkan adalah Namjoon untuk menyelesaikan ini sem—"

"Akh!"

Dua pasang mata itu saling berpaling. Menatap sosok yang kini tiba tiba meringis kesakitan dengan pandangan bingung.

"Tae?" Jimin menyahut duluan. Sebagai yang posisinya paling dekat dengan Taehyung, ia segera mengguncang pelan tubuh saudaranya itu.

✔ Kill Me Heal Me : DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (kth+jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang