Sorry for long update..;(
Happy reading..
.
.
.
.
.
Pagi tiba. Cahaya matahari terus memaksa masuk melewati celah gorden yang belum tertutup sempurna. Diiringi dengan nyanyian merdu dari burung burung di luar sana yang saling bersahutan satu sama lain, mencoba membangunkan sosok namja tampan yang masih bergelung di dalam selimut tebalnya.
Kriiiingggg..
"Eeuungghh.."
Suara lenguhan terdengar tepat setelah suara dering jam weker menggema di seluruh ruangan.
Tangan jenjangnya berusaha menggapai jam weker yang berada di atas meja nakas.
"Sial." Umpatnya saat jam weker tersebut sulit untuk digapai.
Dengan terpaksa ia merubah posisi tidurnya menjadi duduk di atas kasur.
Ia menghela nafas kasar saat melihat kedua jarum jam menunjukkan pukul setengah 7 pagi.
"Aaiiishh..kenapa aku bisa lupa mengatur alarm jamnya! Padahal aku bisa bangun lebih siang lagi!" Taehyung -namja tadi, hanya bisa mengacak rambutnya kasar. Ia kehilangan waktu tidur berharganya di hari libur.
Tsk..dasar pemalas.
Ia berusaha untuk tidur kembali, tapi sayang, semua usahanya nihil. Matanya terus terbuka sekalipun sudah di paksa untuk tertutup.
Taehyung beranjak dari tidurnya, dan berjalan keluar kamar. Ia mulai menuruni anak tangga, dan berjalan menuju dapur.
Ia mengambil gelas lalu mengisinya dengan air hingga memenuhi gelas tersebut. Kemudian, segera meminumnya hingga tak tersisa.
Baru saja ia ingin kembali ke kamarnya, tiba tiba Jimin muncul dengan pakaian yang sudah cukup rapih.
"Kau sudah bangun? Tumben sekali."
Jimin berjalan mendekati Taehyung, dan melakukan hal yang sama dengan Taehyung sebelumnya.
"Hmm.." hanya gumaman yang terdengar sebagai jawaban.
Jimin menoleh sebentar ke arah sepupunya itu, kemudian segera meneguk air yang ada di dalam gelas yang ia genggam.
"Ada apa?" Tanyanya sambil mengelap sisa air di bibirnya dengan punggung tangan.
Taehyung menatap Jimin dengan tatapan sulit diartikan, membuat Jimin bingung sekaligus risih.
"Apa kau masih marah hyung?" Tanya Taehyung pelan.
"Tentang yang kemarin maksudmu?"
Taehyung mengangguk pelan, membuat Jimin terkekeh. Alis Taehyung saling bertautan melihat respond dari sepupunya. "Tidak, lupakan saja. Aku sudah tidak marah lagi, tapi-" Jimin menggantungkan kalimatnya, Taehyung mengangkat kedua alisnya, membuat matanya membulat lucu, "-aku masih meminta penjelasan tentang Jeon Jungkook itu." Lanjut Jimin.
Nafas Taehyung tercekat. 'Astaga! Mati aku!'. Batin Taehyung terus menggila memikirkan apa yang akan terjadi padanya selanjutnya.
Jika ia mengatakan yang sejujurnya, bahwa dirinya dan Jungkook baru saja saling mengenal, pasti ia akan mendapat ceramah tak berujung dari hyung-nya.
"U-uh..apa aku harus menjelaskannya sekarang?" Tanya Taehyung dengan suara bergetar. Gugup?, Entahlah.
"Hmm..tidak sekarang juga tak apa," Taehyung bernafas lega, "tapi-" oh, sepertinya tidak untuk saat ini, "-aku ingin secepatnya, okay!" Jimin membuat lingkaran kecil dengan ibu jari dan telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Kill Me Heal Me : DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (kth+jjk)
FanficCover by ©ddaeng-ie Fanart by irene.arts [COMPLETED] * * * Kim Taehyung; pemuda 18 tahun pengidap Dissociative Identity Disorder dengan lima kepribadian ganda, bertemu dengan Jeon Jungkook; seorang pemuda 16 tahun yang bercita cita menjadi psi...