Jimin memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, kemudian menghela napas berat. "Baiklah, akan aku beritahu," Jimin memberi jeda. "Jadi begini, Hoseok muncul karena satu hal yang membuat pikirannya terasa terbebani. Dulu, ayah Taehyung sangat suka mengoleksi boneka kayu. Ia memiliki satu koleksi boneka kayu paling berharga. Boneka itu adalah barang titipan dari kakek Taehyung. Boneka itu berwujud perempuan, sangat cantik. Dipahat secara khusus oleh seorang profesional dan kakek Taehyung bilang, boneka itu memiliki pasangan; sebuah boneka kayu dengan wujud pria, mengenakan kacamata dengan rambut yang dibuat sedikit ikal."
"Apa jangan-jangan boneka itu adalah boneka yang sama dengan yang ada di toko barang antik tadi?" Jungkook menerawang membayangkan wujud boneka yang tadi ia lihat di toko.
Jimin mengangguk anggukan kepalanya. "Bisa jadi. Atau mungkin hanya sekadar mirip karena banyak orang yang meniru boneka kayu tersebut."
Jungkook menatap Jimin sekilas dengan pandangan yang sulit diartikan. Kemudian ia bertanya, "Mm ... jika aku boleh tau ... Jimin hyung tau dari mana tentang kepribadian-kepribadian Tae hyung?"
Jimin menegang saat mendengar pertanyaan yang Jungkook ajukan. Belum saatnya untuk Jungkook tahu tentang dirinya. Lebih baik ia merahasiakan hal ini dulu untuk sementara waktu. Sekalipun Taehyung sudah percaya pada Jungkook, tetap saja pemuda manis itu harus mengahargai privasinya.
"Nanti kau akan tau sendiri." Jimin berujar dingin kemudian kembali melajukan mobilnya menuju rumahnya dan Taehyung.
Di kursi penumpang, Jungkook menatap Jimin bingung. Ada yang aneh, batinnya. Ia yakin Jimin menyembunyikan sesuatu.
Jungkook menghela napas kasar. Ia menatap Taehyung yang tengah berbaring dengan pundaknya sebagai bantalan. Tangannya mengelus rambut Taehyung pelan. Jungkook sedikit memajukan kepalanya kemudian mengecup kening Taehyung cukup lama. Tangannya yang berada di kepala Taehyung merambat turun mengelus pipi tirusnya.
"Hyung, bangun ..." Jungkook berbisik, kemudian kembali mengelus rambut Taehyung.
"Kook-kie ..."
Jungkook tersentak kaget mendengar panggilan lirih itu, kemudian menatap Taehyung bingung.
"Hyung?"
"Kookie ..."
Taehyung bangun dan langsung memperbaiki posisi duduknya menghadap ke arah Jungkook. Jemarinya bergerak mengelus pipi tembam Jungkook lembut.
Jungkook menatap Taehyung tepat pada manik mahoninya, hingga ia menyadari satu hal.
Keningnya berkerut tak suka saat menyadari hal tersebut."Y-yoongi .. hyung?"
Pemuda di hadapannya hanya tersenyum kemudian mengangguk.
Jimin yang mendengar suara-suara di belakangnya mengintip melalui kaca spion, alisnya bertaut melihat ada yang aneh pada sepupunya.
"Tae—"
Baru saja Jimin ingin berbicara, namun perkataannya sudah terpotong oleh tatapan tajam dari sepupunya.
"Yoongi?"
Taehyung yang saat ini sudah berubah menjadi Yoongi hanya mendelik tajam pada pemuda bermata sipit itu.
"Yoongi hyung ... kau ... baik-baik saja?"
Yoongi mengalihkan pandangannya pada Jungkook kemudian menggeleng. "Tidak. Aku tidak baik-baik saja."
Jungkook mengernyit mendengar jawaban Yoongi. Hingga kemudian badannya terasa menegang saat tangan kokoh milik Yoongi melingkari pinggangnya dan menariknya untuk lebih merapatkan tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Kill Me Heal Me : DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (kth+jjk)
FanfictionCover by ©ddaeng-ie Fanart by irene.arts [COMPLETED] * * * Kim Taehyung; pemuda 18 tahun pengidap Dissociative Identity Disorder dengan lima kepribadian ganda, bertemu dengan Jeon Jungkook; seorang pemuda 16 tahun yang bercita cita menjadi psi...