Chapter 3

12.2K 1.5K 17
                                    

Jungkook masih berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Yoongi yang semakin lama terasa semakin erat. Hingga Jungkook menemukan sebuah tiang lampu dan digunakannya untuk menahan dirinya agar tidak ditarik terus menerus oleh Yoongi.

Disaat Yoongi tengah menarik tangan Jungkook, ia merasa tubuh yang ditariknya itu menjadi sangat berat. Ia membalikan badan dan melihat Jungkook yang tengah berpegangan erat pada tiang lampu.

"Hey! Apa yang kau lakukan?" tanya Yoongi sambil melonggarkan genggamannya.

Jungkook yang merasa tangannya tak lagi terkunci erat dalam genggaman Yoongi, seketika menarik tangannya.

"Hyung tidak perlu mengantarku, lagi pula rumahku sudah dekat!" jawab Jungkook dengan nada yang agak ketus. Ia kesal sebenarnya. Kakak kelasnya yang aneh ini memaksa untuk mengantarnya pulang, sedangkan dirinya krisis identitas begitu. Mana bisa Jungkook percaya pada seseorang yang tak jelas identitasnya.

Jungkook pun melangkahkan kakinya menjauh dari Yoongi. Ia terus berjalan menyusuri trotoar, hingga ia sudah tidak melihat lagi tanda-tanda keberadaan Yoongi.

Jungkook menghela napasnya panjang. Lelah. Itulah yang ia rasakan hari ini dan saat ini. Ingin sekali rasanya ia segera sampai ke rumahnya yang sebenarnya hanya sepetak apartement mungil. Tapi walaupun begitu, ia tetap bersyukur masih memiliki tempat tinggal.

Jungkook mulai mempercepat langkahnya dengan berlari kecil. Tak sengaja ia menabrak seorang lelaki dewasa hingga dirinya dan lelaki tersebut terjatuh ke kerasnya jalanan.

"Ah ... " Jungkook meringis saat merasakan sakit di kakinya akibat terkilir.

Yoongi yang ternyata bersembunyi di balik bangunan toko melihat semua kejadian itu. Ia hendak berlari ke arah Jungkook, namun ia mengurungkan niatnya dan memilih diam memperhatikan keadaan lebih dulu.

Jungkook berusaha bangkit dengan sisa kekuatan yang ia punya. Ia berbalik perlahan menghadap ke arah lelaki yang tak sengaja ia tabrak tadi dan membungkukkan badannya. "M, maaf ... saya tidak sengaja ... " ucap Jungkook.

"DASAR BOCAH!! LIHAT PONSELKU RUSAK KARENA ULAHMU!!"

Lelaki tadi mendorong tubuh Jungkook hingga punggungnya menubruk tembok bangunan. Jungkook meringis pelan merasakan keras membentur punggungnya.

"DASAR MANUSIA TIDAK BERGUNA!!"

Lelaki itu mengepalkan tangannya di udara berniat untuk meninju Jungkook. Yoongi yang melihat hal itu pun langsung berlari ke arah mereka dan menendang tubuh lelaki tadi dari samping hingga ia tersungkur ke tanah.

"KAU YANG TIDAK BERGUNA, DASAR BRENGSEK!!" teriak Yoongi penuh amarah. "BISA-BISANYA MENYAKITI ORANG LAIN HANYA KARENA PONSEL BUTUTMU ITU!!"

Yoongi pun langsung menarik tangan Jungkook menjauh dari lelaki sialan tadi. Namun, baru saja beberapa langkah, tiba-tiba ada yang memukul Yoongi dari belakang, membuatnya dengan seketika langsung terjatuh lemas ke tanah. Jungkook membulatkan matanya kaget. Ia terduduk di tanah memindahkan kepala Yoongi ke pahanya. Ia menepuk nepuk pipi Yoongi beberapa kali, tapi tidak terjadi apapun. Yoongi kini tak sadarkan diri, sedangkan pemuda tadi sudah pergi entah kemana.

"Hyung, bangun. Kau serius pingsan?" Jungkook masih terus mencoba menyadarkan Yoongi.

Sudah cukup lama Jungkook terduduk disana dengan Yoongi yang masih memejamkan matanya. Tidak ada pilihan lain selain membawa Yoongi ke apartementnya dan membiarkan laki-laki ini bermalam di tempatnya. Jungkook bangkit dan berjalan ke tepi trotoar untuk mencari taksi. Gedung apartementnya memang sudah tak begitu jauh, tapi dirinya mana kuat membopong Yoongi dengan kondisi tubuhnya yang juga lemas kelelahan.

***

Di apartement Jungkook ...

Jungkook berjalan memasuki kamarnya sambil membawa sekantung es batu. Ia menaruh sekantung es tersebut di atas meja nakasnya. Dia ingin mengobati luka di pundak belakang Yoongi akibat pukulan keras tadi, tapi ia harus menunggu Yoongi bangun dulu mengingat posisi lukanya yang sulit untuk digapai dengan Yoongi yang tidur terlentang.

Jungkook pun berjalan keluar kamar menuju dapur untuk membuat bubur. Ia akan memberikan bubur itu pada Yoongi setelah sadar nanti.

Setelah beberapa menit berkutat di dapur, akhirnya bubur yang ia buat pun telah siap.

Jungkook berjalan kembali menuju kamarnya sambil membawa nampan berisi satu mangkuk bubur dan segelas teh hangat.

***

Di kamar Jungkook..

Tampak seorang lelaki bersurai oranye tengah tertidur dibalut selimut tebal.

"Hng ... "

Terdengar suara lenguhan dari mulut lelaki tersebut, yang kemudian disusul suara pintu terbuka membuat lelaki tadi terbangun dari tidurnya— atau pingsannya— dan menatap ke arah pintu.

"E, eh! Kau sudah bangun, hyung? Ini, aku sudah membuatkanmu bubur dan teh hangat." ucap Jungkook sambil menaruh nampan yang ia bawa di meja belajarnya dan mendudukkan dirinya di tepi kasur.

"A, aku dimana?! D, dan kau ... kau siapa?!" laki-laki tersebut bertanya panik pada Jungkook. Tubuhnya yang masih terbaring di atas kasur kini berubah menjadi duduk tegak dan awas.

"O, oh, ini ... di apartement ku." jawab Jungkook sambil menunjukkan gigi kelincinya.

"Tapi ... kau siapa? Kenapa aku bisa ada disini?" tanya laki-laki tersebut sekali lagi.

"Eh? Hyung lupa?" Jungkook menjawab pertanyaan lelaki tadi dengan pertanyaan lagi, membuat lawan bicaranya mengernyit bingung. "Padahal tadi kita sudah berkenalan, bahkan dia memaksa untuk mengantarku pulang. Kenapa sekarang malah berubah lupa ingatan?" gumam Jungkook.

"Hei jawab pertanyaanku! Kau ini siapa?!" bentak lelaki tadi dan berhasil membuat Jungkook kaget.

Jungkook memandang lelaki tadi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Memperhatikan setiap detail sosok di depannya dan ia merengut.

"Hey, kemana perginya tato tadi?" tanya Jungkook sambil memeriksa tengkuk lelaki di hadapannya.

"Hah? Tato?" laki-laki itu bergumam pelan, namun masih terdengar jelas oleh Jungkook.

"Iya, tato. Tadi saat aku melepas jas almamatermu aku melihat ada tato di tengkukmu." jelas Jungkook. Sosok di hadapannya tercenung dengan kening berkerut.

"Ada apa?" Tanya Jungkook dengan wajah polosnya.

"Min Yoongi!" seru lelaki itu tiba-tiba.

"Hah? Apa? Kenapa tiba-tiba berteriak? Min Yoongi itu namamu kan?" Jungkook menunjuk sosok di hadapannya, namun kemudian ia menelengkan kepalanya bingung. "Ya ... walaupun di name tag mu bertuliskan Kim Taehyung, sih."

"Itu dia! namaku Kim Taehyung bukan Min Yoongi." jelas Taehyung; lelaki yang sedari tadi kebingungan sendiri di hadapan Jungkook.

"Lalu, Min Yoongi itu siapa?" tanya Jungkook lagi.

"Min Yoongi adalah salah satu alter ku."

"Alter?" tanya Jungkook sambil mengangkat sebelah alisnya.

Taehyung melotot kaget. Sial! Kenapa aku memberitahunya!

***

To be continue ... 」

Chap 3 baru gini doang ceritanya. Gimana? Review, boleh? Heheh. Semoga suka ya!

— june.

✔ Kill Me Heal Me : DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (kth+jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang