THREE

1.6K 87 1
                                    

Chapter 3

-Say HELLO!-

AKU terus saja menggeram kesal karena Aiden tidak mau keluar dari kamarku. Ada tiga alasan kenapa aku sangat benci orang seperti Aiden: 1) dia seperti mata-mata dari planet asing, 2) dia (selalu) keluar malam hari seperti kelelawar (aku alergi kelelawar), dan 3) dia seperti detektif yang sedang menganalisis bagaimana alien berkembang biak.

"Sebenarnya apa tujuanmu untuk masuk ke kamarku?"

Aiden melirikku, "apa kau sudah punya pacar?"

Aku tergelak kaget. Ini pertanyaan yang sangat aneh. Ya biasanya seorang lelaki bicara seperti itu ke lawan jenisnya, pasti ia akan menya-maksudku melakukan pendekatan.

"Apakah kau harus tau?"

"Ya tentu. Aku harus tahu semua tentang sepupuku."

Aku benci ia berbicara dengan embel-embel sepupu! Itu terkesan bahwa ia terpaksa berbicara kepadaku. Aku menatap wajahnya lekat-lekat. Mencari titik dimana ia adalah seorang pria biasa yang humoris.

"Ya, aku baru saja putus."

Aiden memasang tampang kaget tak percaya bahwa perempuan secantik diriku tidak punya pacar. Well, aku tahu, aku terkesan perempuan yang tingkat kepercayaan dirinya besar. Dan itu memang benar.

"Kenapa bisa?"

Dan aku baru tahu kalau ada calon dokter yang sangat ingin tahu kehidupan orang seperti Aiden. "Aku pikir itu privasi."

"Oh, okay."

"Sekarang giliranku. Bagaimana dengan kekasihmu?"

"Ya sama sepertimu. Aku baru saja putus."

Wow. Kita memiliki hal yang sama! Apakah itu membuat aku dengan Aiden menjadi cocok? Dengan cepat aku menggeleng. Menghapus semua pikiran aneh yang ada di otakku. Dasar otak sialan!

"Apa ada yang salah?" Aiden menatapku aneh setelah aku menggeleng seperti pajangan kucing yang ada di mobilku.

"Eh? Tidak, tidak. Aku hanya sedikit mengantuk."

Sialan! Sekarang sudah jam tiga pagi. Dan aku akan menduga bahwa aku akan bolos ke sekolah lagi. Oh aku tidak perduli itu!

"Apa aku mengganggu tidurmu?"

"Eum... Sedikit." Ya, kau sangat-sangat menggangku!

Aiden tampak berpikir. "Well, kalau begitu aku akan kembali ke kamarku. Aku harap kita bisa menjadi sepupu yang baik."

Sepupu...

"Ya kuharap begitu."

Aiden bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari kamarku.

"Emm.. Good night."

Aku tak membalas ucapan selamat malamnya. Itu tidak masuk akal. Mengingat sekarang sudah jam tiga pagi, dan itu tidak bisa dikatakan malam. Seharusnya ia mengucapkan selamat pagi.

**

Aku terbangun ketika sorot matahari masuk melalui celah gorden berwarna pastel yang berada tidak jauh dari kasurku. Baru tiga puluh menit aku tidur dan sekarang sudah pagi.

Black MacaronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang