TWENTY FIVE

461 28 4
                                    

Chapter 25

-Yeah, Zara!-

PADA menit ke-10, Zara masih dengan ekspresi tololnya dan memandangku seolah-olah aku ini adalah daging babi yang sudah basi. "Bernafaslah Zara! Aku tidak ingin masuk penjara gara-gara dituduh membunuhmu."

Zara mengerjap dan sesekali menggumam, "ah, adikku ini benar-benar sinting, bung!"

"Mana makanan seafood yang kau janjikan tadi?"

Zara nyengir sambil menggaruk kepalanya. "Ah, restaurant itu sudah pindah dari tiga bulan yang lalu."

"Yash! Kau terlalu pintar, dude!"

Zara hanya mengangguk seperti orang bodoh dan pergi meninggalkanku. Aku kira dia cewek penggossip dan berusaha mencari tahu tentangku dan Aiden. Maksudku, biasanya dia seperti itu dengan geng jalangnya.

"Hey, bodoh! Buatkan aku sesuatu agar bisa dimakan!" Aku berteriak pada Zara.

"Ya, aku baru saja akan membuat makanan anjing untukmu. Tunggu beberapa menit lagi!"

Aku menepuk dahi sambil menggumam, "kakakku memang sudah edan."

Aku tidak tahu Zara memasak apa di dapur, disini hanya terdengar bunyi peralatan dapur yang jatuh, Zara yang berteriak seperti sudah bertemu mumi, dan kompor yang meledak. Kukira ia bukan sedang memasak. Melainkan sedang mencari cara untuk bunuh diri.

Aku bergidik. "Sebaiknya kau pergi membeli makanan daripada kau menyakiti barang-barang dapurmu."

"Yeah kupikir itu ide yang bagus. Kau yang memasak, sementara aku yang duduk menonton."

Aku mencibir. Ya, berhubung aku adik yang baik, aku bangkit dari dudukku dan berjalan menuju dapur.  Hampir saja mulutku menganga lebar sambil mengeluarkan air liur ketika melihat dapur yang seperti tempat perang. Bukan, bukan karena dapurnya. Tapi masakan yang Zara masak tadi sudah siap.

"Dasar bayi," aku menggumam sambil mengangkat mangkuk soup krim jagung yang rasanya asin.

Tiga hal yang sekarang aku ketahui tentang Zara; 1) dia tidak pandai membuat masakan mewah tetapi ia pandai membuat makanan anjing, 2) dia cewek yang sangat jorok melebihi babi yang berdiam di kubangan lumpur, dan 3) dia cewek matre yang berotak jalang.

"Kau memasak apa? Aku benar-benar kelaparan!"

"Aku memasak steak. Setidaknya itu lebih baik dibandingkan soup krim yang seperti muntahan orang tua."

Zara mencibir. "Ugh, kau bisa saja, dude."

Setelah menghabiskan steak buatanku, Zara menawarkan diri untuk mencuci piringnya. Aku hanya mengangguk karena memang sepantasnya dia yang mencuci. Dan aku harap kuku tangannya tidak akan melepuh setelah mencuci piring. Ya, walaupun beberapa kali aku mendengar umpatan dan teriakkan ketika Zara mencuci piring. Itu memang terdengar lebay!

"Jadi, kau ingin membuatku bodoh dengan semua ceritamu selama di Las Vegas?"

Aku mengernyit. Masalahnya, Zara memang sudah bodoh. "Apa maksudmu?"

"Hell yeah! Ceritakan semuanya. Dimulai dari kencan pertamamu dengan Aiden, sampai semua yang aku tidak tahu."

Aku menarik nafas panjang. "Sebelumnya kau harus berjanji untuk menjaga semua rahasia ini. Kau mengerti?"

Black MacaronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang