ONE

3.1K 139 7
                                    

Chapter 1

-MEET YOU-

"ATHAYA sudah putus dengan Ansel, Mah. Jadi Mama tidak usah tanya-tanya lagi."

Aku mendengus kesal karena Mama yang selalu saja menanyakan kabar Ansel. Padahal aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Ansel minggu lalu. Dan aku tidak tahu kenapa, Mama terlihat sangat sedih dengan putusnya hubunganku dengan Ansel. Padahal 'kan, yang menjalani hubungan aku bukan Mama.

"Athaya, kenapa kau tidak bisa bertahan lama dengan satu lelaki?"

Aku tahu, Ansel memang tipe lelaki yang sangat di dambakan. Walaupun ia terkenal di sekolah, tetapi ia bukan tipe lelaki yang suka gonta-ganti pacar sepertiku. Tapi hey, aku berpacaran dengan Ansel sudah satu tahun lebih. Ini benar-benar rekor terbesar yang aku ciptakan.

"Sudahlah Ma. Athaya mau mandi. Athaya benar-benar capek."

**

Benar-benar sebuah keajaiban aku bangun jam enam pagi. Karena di hari minggu seperti ini, biasanya aku akan bangun diatas jam sembilan. It's amazing! Ada dua hal yang akan membuatku bangun pagi: 1) aku akan memenangkan lotre berhadiah tas forever 21, dan 2) esok hari adalah hari kiamat.

Setelah membersihkan badanku, aku turun menuju meja makan untuk sarapan. Disana sudah ada Mama, Papa dan Zara. Sudahkah aku berkata bila di rumahku ada perempuan sinting berambut pirang dan jalang?

"Morning sweetheart. Ayo kita sarapan. Kami menunggumu dari tadi, lho." Mama menyapaku dengan senyuman termanis yang membuat semut diabetes.

"Tumben bangun pagi. Biasanya harus dengan sebotol air es lalu kau akan bangun."

Aku menatap tajam ke arah Zara—kakakku. Tenang saja, aku punya banyak persediaan senjata untuk membunuh Zara pada malam Valentine nanti.

"Jam delapan nanti kau ke airport ya. Jemput saudara kita yang akan liburan disini."

Mama berbicara. Dengan senyuman tentunya. Aku heran kenapa Mama selalu tersenyum pada semua orang. Bahkan dia tersenyum kepada penjahat yang hampir membunuhku dan berkata "maaf, anakku ini memang selalu membuat masalah." Dan apakah kalian tahu, saat itu juga aku sangat ingin membuang mukaku ke dalam kubangan feses.

"Saudara?"

Aku cukup bingung karena Mama tidak pernah berbicara mengenai saudara di depanku. Tapi sekarang, Mama bilang sudah akan liburan disini.

"Iya sayang. Saudara kita yang dari Las Vegas akan datang. Ini pertama kalinya kalian bertemu." Mama berkata dengan antusias.

"Kenapa harus aku? Kenapa bukan Papa atau Mama saja yang menjemput?"

"Ayolah sayang, Papamu ada meeting pagi ini. Dan Mama juga harus memepersiapkan rumah."

Baru saja aku akan berkata "bagaimana dengan Zara," dia sudah menghilang di sampingku dengan mengumpat dibawah meja. Jangan lupakan dengan ancaman kalau dia mencubit kakiku sangat keras seperti cubitan kepiting.

Oke! Pagi-pagi begini mood ku sudah rusak. "Aku tidak tahu wajahnya. Bagaimana jika aku salah membawa orang kerumah?"

"Athaya, kamu tidak lupa dengan uncle Fredd 'kan? Dia pernah liburan disini waktu kau JHS."

Aku mencoba untuk mengingat-ingat. Fredd? Oh iya aku ingat! Dulu ketika aku melihatnya, aku kira dia selingkuhannya Mama. Karena dulu, uncle Fredd itu benar-benar tampan dan macho. Ah mungkin sekarang dia sudah mempunyai keluarga.

Black MacaronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang