Bab Satu

15K 1.4K 65
                                    

☆Sherry Kim☆
-YJsKim-

Jaejoong duduk gelisah di salah satu kamar VIP lantai atas yang telah Mr. Choi siapkan untuknya. Dengan sabar ia menunggu pria yang telah ia pilih untuk membelinya malam ini meski dalam lubuk hatinya ia gelisah. Pemuda itu menyibukan diri dengan mempelajari bagaimana cara menggoda seseorang di atas ranjang. Tidak mudah memang, akan tetapi ia sudah membulatkan tekat untuk melakukan apa yang belum pernah ia lakukan demi mendapatkan uang.

Paman Siwon telah meminta seseorang mengajari Jaejoong tentang cara menggoda lawan bagi seorang pemula. Ia belajar dengan cepat dan siap mempraktekan apa yang baru ia pelajari setelah pria itu menyetujui apa yang telah di tawarkan Siwon kepada pria itu di bawah sana.

Dengan jantung berdegup cepat melebihi genderang perang, Jaejoong menunggu dengan gelisah seiring berlalunya waktu yang terbuang. Meskipun sulit baginya agar tetap tenang ketika perasaannya gundah gulana tak karuan, ia mencoba tetap tenang, menunggu.

Bagaimana jika pria itu menolak tawaran paman Siwon, atau harga yang ia ajukan terlalu mahal untuk tidur semalam bersama pemuda labil seperti dirinya? Oh, seharusnya ia tidak menghargai dirinya sendiri semahal itu. Meskipun Jung Yunho kaya raya, bukan berarti nilai yang ia ajukan terbilang murah bagi pria itu. Terlebih Jaejoong sendiri tidak memiliki paras berlebih atau pun kelebihan lain yang dapat ia tawarkan, kecuali tubuhnya.

Seiring waktu yang berlalu terbuang sia-sia, Jaejoong semakin di landa kecemasan. Derap jarum jam menggema di kamar luas nan mewah itu tidaklah lebih cepat dari degub jantungnya sendiri. Sekali lagi ia memastikan penampilannya terlihat sempurna di pantulan kaca. Rambut tersisir rapi, kancing kemeja rapi dan wajahnya, masih sama seperti terakhir ia lihat. Tidak sedikit pun berubah meski paman Siwon telah meminta seseorang untuk sedikit merias wajah Jaejoong.

Sepuluh menit berlalu, melampaui waktu yang telah ia dan Paman Siwon sepakati akan membawa pria itu ke kamar ini dan sampai sekarang pria itu belum juga datang. Mungkin saja pria itu menolaknya, toh siapa dirinya. Bukan juga pelacur handal yang akan memberikan kepuasan bagi pria seperti Jung Yunho.

Hati Jaejoong seakan di cubit memikirkan kemungkinan pria itu menolak dirinya. Buktinya, pria itu tidak datang sampai sekarang, bukan. Pastinya pria sempurna seperti Jung Yunho tidak mungkin tertarik kepada pemuda seperti dirinya.

Jaejoong telah melihat sosok Jung Yunho dengan mata kepalanya sendiri tadi, meski hanya beberapa kali pandang dalam temaram ruangan. Pria itu terlihat memesona, duduk nyaman di sebuah ruangan khusus layaknya seorang raja. Aura kepemimpinan terlihat jelas di wajah pria itu yang terpahat sempurna. Jaejoong mengakui akan hal itu. Pria itu lebih menawan jika di lihat secara langsung ketimbang selembar potret yang paman Siwon tunjukan padanya. Tak heran Jung Yunho menjadi incaran banyak wanita, itu lah yang di katakan Paman Siwon.

Pria itu hanya perlu muncul di suatu tempat dan semua orang akan menyadari keberadaanya. Para pria berdecak iri dan para wanita bersedia melakukan apa pun hanya untuk mendapatkan perhatian seorang Jung Yunho.

Di balik pintu kamar, Jung Yunho bersandar malas pada dinding sebelah pintu, pria itu memeriksa jam tangan miliknya dan masih berdiam diri di sana. Ia tidak tahu mengapa ia tidak segera masuk dan melihat apa yang tersaji dan yang akan ia nikmati malam ini. Apakah benar barang yang di tawarkan Siwon adalah ‘dia’ atau kah Yunho terlalu berharap sosok di dalam sana adalah dia. Oh, pria itu tentu berharap instingnya benar, dan ia tidak pernah salah.

Untuk pertama kalinya sepanjang ia bisa mengingat Yunho merasa gugup menghadapi lawan main yang akan ia taklukan di atas ranjang. Bertanya tanya apakah sosok malaikat itu, yang sudah ia bayar mahal untuk menemani dirinya malam ini. Ia masih ragu untuk mencari tahu karena pada dasarnya ia takut kecewa jika bukan pemuda itu lah yang ia bayar.

About That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang