☆Sherry Kim☆
.Vicky menaruh majalah yang baru wanita itu baca ketika telinganya menangkap suara langkah kaki diiringi siulan dari arah lorong lift. Lalu suara gumaman seseorang terdengar semakin keras, atau suara seseorang bersenandung sebelum wanita itu di kejutkan oleh kehadiran atasannya, Jung Yunho, di depan meja kerjanya.
"Selamat pagi." Sapaan itu membuat Vicky, sekertaris Jung Yunho segera bangkit dari duduknya. Menjatuhkan majalah yang baru ia baca ke lantai.
"Majalahmu jatuh." Yunho memperingatkan.
Suara itu terdengat ramah. Sangat ramah malah. Sampai membuat wanita cantik yang menduduki kursi sekertaris Directure utama itu melongo mendapati sikap atasannya yang tidak biasa.
"Se... selamat pagi Mr. Jung." ujar wanita itu gagap. Lalu memungut majalah tadi.
Yunho sendiri tersenyum semakin lebar melihat wajah terkejut sekertarisnya. Sangat lucu. Pikirnya.
Pria itu dalam kondisi bahagia sampai merasa sekelilingnya di penuhi taman bunga yang penuh bunga bermekaran. Dan semua ini karena Jaejoong.
"Apa yang kau baca?" Yunho menarik majalah yang ada di hadapan wanita itu.
Vicky sendiri gelagapan penuh rasa takut. Ini sudah masuk jam kerja dan tidak seharusnya ia menuruti godaan rasa penasaran tentang gosip pagi.
"Maaf Mr. Jung. Saya tahu tidak seharusnya saya....""Cincin yang indah." ujar Yunho geli.
"Maaf?" Tanda tanya muncul di wajah pucat Vicky.
"Cincin ini sangat indah bukan?"
Senyum lebar atasannya membuat wanita itu kehilangan kata-kata. Ada yang tidak beres dengan atasanya ini. Pikir Vicky."Ya. Indah" ujar wanita itu setelah melirik sepasang cincin Cartier itu dengan tatapan kagum. Karena benar, cincin itu memang sangat indah. Jangan lupakan harga cincin itu yang tidaklah biasa bagi kantong seorang karyawan seperti dirinya.
"Kau tahu dimana toko ini? Aku ingin membelinya untuk kekasihku."
"Kekasih? Anda sudah memiliki kekasih?" Tanpa sadar Vicky bertanya, terkejut. Ia tidak pernah melihat atasannya itu berkencan. Meskipun itu adalah masalah pribadi. Tapi Vicky selalu tahu karena hal apa pun yang di lakukan atasannya itu tidak akan luput dari sorotan gosip. Dan meski sering kali muncul di sampul majalah dengan beberapa artis cantik dari agensi mereka sendiri, Jung Yunho bukanlah pria gampangan atau pria playboy seperti yang di gembar gemborkan oleh reporter reporter itu. Jung Yunho adalah tipe pria setia yang baik hati. Memperlakukan wanita dengan lembut dan penuh kasih sayang. Terlebih Vicky melihat itu dari cara atasannya memperlakukan ibunya.
"Maaf jika saya lancang." ujar Vicky pada akhirnya.
"Tidak masalah. Aku memang berniat membelikan cincin untuknya. Apakah menurutmu Jaejoong akan menyukai cincin ini?"
"Jaejoong?"
"Kekasihku."
Astaga. Vicky merasa akan pingsan melihat senyum atasannya yang begitu natural dan indah. Gigi rapi pria itu terlihat berkilauan di bawah bibir sexy yang memiliki tanda lahir di atasnya itu.
Wanita itu berdeham. "Selamat Mr. Jung. Kalau boleh saya sarankan. Anda membeli cartier ring couple saja," wanita itu membalik majalah tersebut. "Ini adalah cincing couple terbaru yang mereka pasarkan. Aku jamin kekasih Anda, Jaejoong, akan menyukainya."
Mata musang Yunho berbinar senang melihat sepasang cincin di hadapannya. "Kau benar. Terima kasih Vicky untuk sarannya. Kalau tidak keberatan boleh aku pinjam majalah ini." lalu pria itu melenggang pergi masuk keruangan. Meninggalkan sekertarisnya dalam keadaan melongo hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
About That Night
RomanceYunJae. @YJskPresent. Pria yang semua orang anggap dingin tak berperasaan itu bukanlah seseorang yang tidak memiliki hati. Hanya pria yang hatinya telah tertambat pada sosok misterius yang ia temui di malam ulang tahun adiknya yang ke delapan belas...