☆Sherry Kim☆
-YJsKim-Tatapan Yunho jatuh pada tiga buah tas punggung yang sudah menjadi penghuni meja ruang kerjanya. Kening pria itu berkerut heran mendapati benda itu terjejer rapi seakan memang berniat di pamerkan. Hanya saja kenapa benda itu bisa berada di sini. Di ruang kerjanya.
Seingat Yunho managemen yang di dirikan oleh ayahnya ini masih bekerja dalam bidang yang sama. Managemen artis. Dan terakhir kali ia ingat YJ ent juga masih mengeluti bidang itu. Lalu apa yang di lakukan benda benda yang seharusnya berada di toko itu di sini? Di managemen artis, bukannya menjadi penghuni salah satu toko di mall?
“Vicky.” teriak Yunho memanggil sekertaris pribadinya.
Pria itu melempar map yang belum ia tandatangin ke atas meja kerjanya, melonggarkan dasi dengan gerakan kasar. Tidak adakah orang waras di tempat ini yang bisa bekerja dengan benar. Yunho berjanji akan memecat siapapun orang yang bertanggung jawab menaruh barang di meja kerjanya tanpa ijin darinya terlebih dahulu. Atau kah ini penyogokan dari salah satu artisnya yang menginginkan sesuatu.
Pikiran itu bukan tanpa alasan. Yunho pernah mendapat hadiah mewah lain dari beberapa artis yang ingin membintangi film ataupun seponsor yang mereka minati. Berharap hadiah itu mampu membuat mereka sedikit terlihat nyata di antara puluhan artis yang bakal ia pilih. Sayangnya bukan ia sendirilah yang berhak memilih siapa membintangi film apa, melainkan kesepakatan dua belah pihak. Terlebih produser film atau iklan tersebut.
Sial. Ia membenci mereka yang suka sekali dengan suap menyuap hanya untuk sebuah nama. Bukannya bekerja keras atau mengasah kemampuan diri mereka sendiri.
Pintu di ketuk dari luar, lalu terbuka tanpa perlu mendengar perintah dari Yunho ataupun ijin darinya. Ketidak sopanan itu sudah di anggap biasa bagi Yunho karena Vicky adalah sekertaris pribadi almarhum ayahnya. Wanita berusia empat puluhan tahun yang sudah bekerja di sana hampir separuh hidupnya, dan Yunho juga tidak berniat mengganti sekertarisnya itu karena Vicky memiliki pengalaman lebih dari pada dirinya. Itulah alasannya mengapa ia tetap memperkerjakan wanita keras kepala serta sok tahu itu. Ia hanya perlu menambah satu sekertaris muda lain dan semua berjalan dengan baik dengan adanya dua sekertaris pribadi.
Wanita itu mengangguk sopan. “Ada yang bisa saya bantu. Mr. Jung muda.” Ketika sekertaris itu memasuki ruangan Yunho melempar tatapan galak yang selalu membuat bawahannya ketakutan karenanya. Hanya saja berbeda dengan wanita satu ini. Dia lebih terlihat seperti bibinya sendiri ketimbang bawahan. “Kenapa benda itu berada di sini?”
Victoria, yang biasa di panggil Vicky itu menatap kearah meja yang di tunjuk oleh bossnya dengan wajah terkejut lalu kembali datar. “Maaf Mr. Jung, sesuai keinginan Anda sebelumnya jika ada perwakilan dari Moldir yang datang mendiskusikan bisnis di harap memerlakukan mereka dengan lebih baik. Maafkan saya karena lancang memberi ijin Mr. Kim menunggu di ruangan Anda. Saya akan segera membereskaskan tas itu segsekarang juga.”
KAMU SEDANG MEMBACA
About That Night
RomanceYunJae. @YJskPresent. Pria yang semua orang anggap dingin tak berperasaan itu bukanlah seseorang yang tidak memiliki hati. Hanya pria yang hatinya telah tertambat pada sosok misterius yang ia temui di malam ulang tahun adiknya yang ke delapan belas...