☆Sherry Kim☆
.Ranjang itu bergerak sesaat setelah sosok pria yang baru saja menyelinap masuk ke kamar naik ke atas ranjang.
Dengan pandangan sayu karena megantuk Jaejoong hanya menatap sekilas sosok tinggi itu sebelum kembali menutup mata. Ia sudah sangat lelah karena tidak tidur semalam suntuk sampai beberapa menit lalu. Atau itulah anggapan Jaejoong.
Yunho melanggar peraturan yang telah mereka sepakati sejak ia tinggal di sini. Baru dua hari lalu pria itu bersumpah untuk tidak masuk ke kamarnya ketik ia tidur di malam hari. Dan sekarang apa yang pria itu lakukan.
Jaejoong berniat membahas itu besok, tidak malam ini karena separuh dari nyawanya telah terbang ke alam mimpi.
Kasur melesak setelah sosok itu menyelinap masuk ke dalam selimut yang sama dengan yang ia gunakan. Pria itu telanjang dada. Jaejoong dapat merasakan kulit mereka bersentuhan ketika lengan hangat itu memeluknya.
Seperti kebiasaan Yunho di kala tidur. Pria itu selalu telanjang. Jaejoong tidak terkejut akan hal itu.
"Yun, jangan peluk aku terlalu erat. Aku tidak bisa nernapas." Bisik Jaejoong dengan suara serak. Tangan besar itu merayap ke lengan Jaejoong, menekan sana sini sebelum menekan dadanya sedikit lebih keras.
Jaejoong mendengar suara napas tertahan serta umpatan kasar dari sosok itu. Suara itu bukan suara kekasihnya. Melainkan suara pria lain yang pernah ia dengar. Tapi tak yakin milik siapa.
Sosok pria itu melompat turun dari ranjang detik itu juga, menjulang tinggi di sisi ranjang lalu menyalakan lampu nakas, menyibak selimut yang menutupi seseorang yang ada di balik sana.
Jaejoong memang tidak telanjang. Namun tidak juga bisa di katakan berpakaian karena pria itu hanya mengenakan celana kolor di atas lutut dan meringkuk di sana.
Changmin mengumpat menyadari adanya orang lain di kamarnya. Ia terlalu lelah untuk memeriksa ranjang tadi, berniat langsung tidur karena besok masih banyak kegiatan yang menunggunya.
Siapa yang menduga bahwa kamarnya, atau bisa di bilang kamar yang ia gunakan saat bermalam di apartemen kakaknya telah di tempati seseorang. Salahkan dia yang pulang dari jepang tanpa memberi kabar. Bukan salahnya juga karena tidak ada yang memberitahu tentang Jaejoong telah tinggal di sini.
Mata sayu Jaejoong terbuka lebar sadar sepenuhnya akan siapa yang menyelinap masuk ke kamar itu. "Changmin." seru Jaejoong.
Detik itu juga Jaejoong melompat berdiri di atas ranjang. Menuding Changmin dengan jari telunjuk dan wajah marah. "Apa yang kau lakukan di sini? Di kamarku? Dan kenapa kau telanjang? Kyaaa... Yunho. Beaaaar...."
Changmin bersumpah jika teriakan itu mampu membangunkan seluruh isi gedung apartemen. Pria itu mendesah dramatis dan meraih kemeja yang baru beberapa saat lalu ia lepas bersamaan dengan pintu kamar yang mereka tempati terhempas terbuka. Begitu keras sampai ia terlonjak terkejut karenanya.
Hal mengerikan yang ia takutkan pun terjadi. Kakaknya, Yunho berdiri di sana, telanjang dengan wajah khawatir lalu berubah marah saat pandangan pria itu beralih kearahnya.
"Apa yang..." Yunho melotot galak kepada dua orang yang saat ini berada di kamar itu. Terutama kepada adiknya. "Jung Changmin." Teriak Yunho, hal berikutnya yang tidak ia duga pun terjadi. Kakaknya itu melompat maju dan mengarahkan tinju kearahnya.
"Tunggu, dengarkan penjelasanku..."
Yunho tidak mengindahkan teriakan adiknya, pria itu kembali menghantamkan satu tinju lain ke wajah Changmin yang sudah mengangkat tangan, menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About That Night
RomanceYunJae. @YJskPresent. Pria yang semua orang anggap dingin tak berperasaan itu bukanlah seseorang yang tidak memiliki hati. Hanya pria yang hatinya telah tertambat pada sosok misterius yang ia temui di malam ulang tahun adiknya yang ke delapan belas...