Bagian Delapan

11.2K 1.2K 57
                                    

※Sherry Kim※
.

Jaejoong memekik keras, teriakan yang membuat kedua pria lain di ruangan itu mengalihkan perhatian mereka ke arah Jaejoong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaejoong memekik keras, teriakan yang membuat kedua pria lain di ruangan itu mengalihkan perhatian mereka ke arah Jaejoong. Kemudian terdengar suara benda becah yang membuat Jaejoong sendiri terkejut.

"Jongie." dengan kecepatan mengagumkan, Kim Jong Kook berlari menghampiri putranya, menarik Jaejoong ke bak cuci piring lalu menyalakan kran air untuk membasuh tangan putranya. “Lain kali berhati-hatilah.” Sebelah tangan Mr. Kim menjitak kening putranya gemas. “Apa yang kau lamunkan, ha?” bentaknya.

Jaejoong mendesah lega merasakan dinginnya air menghapus panasnya kuah sup yang memang sengaja ia tumpahkan.

"Tidak apa-apa hanya luka ringan." Ia meringis melihat kulitnya berubah kemerahan. Jaejoong sendiri tidak bermaksud melukai diri sendiri separah ini. Bodoh jika ia melakukan itu hanya untuk mencegah Yunho mengatakan sesuatu yang ia dan Yunho ketahui apa.

Tadinya ia berniat menjatuhkan mangkuk atau sendok sup yang ia pegang, sayangnya karena tergesa ia melupakan adanya kuah panas dalam sup dan berakhir menyiram pergelangan tangan kananya sendiri. Sungguh, ganjaran yang cocok untuk ide konyol itu.

"Ringan kau bilang?” Kim Jong Kook membentak lagi. “Bisa saja kulitmu melepuh. Lain kali berhati-hatilah, jangan ceroboh." Nada khawatir dalam suara ayahnya membuat Jaejoong menelan kembali ucapannya.

Alih alih ia hanya berkata. "Baiklah. Jongie minta maaf Papaku sayang, kau tak boleh marah atau kau akan memiliki keriput di usiamu yang masih muda." Godaan itu berhasil menenangkan kekhawatiran yang tadinya membayangi wajah Jong Kook.

Rona terang mulai menghiasi wajah pria itu yang sebelumnya pucat. "Beruntung tidak mengenai tubuhmu. Apa ada tempat lain yang terkena tumpahan kuah."

"Tidak."

"Kau yakin?"

"Sangat!"

Jaejoong tidak perlu menatap Yunho untuk tahu pria itu memperhatikan mereka. Ia tahu, entah mengapa ia tahu Yunho tak sedetikpun mengalihkan pandangannya dari Jaejoong sedari tadi.

Usai mengoleskan obat luka bakar, Kim Jong Kook berhasil memaksa Jaejoong duduk dan meninggalkan sisa pekerjaan yang belum ia selesaikan tadi. Tepatnya dapur yang ia buat berantakan. Meninggalkan Jaejoong bersama pria yang ingin Jaejoong hindari jauh-jauh.

"Maaf membuat Anda terkejut Mr. Jung." Jaejoong menghapus keheningan di meja makan.

"Haruskah kau memanggilku seperti itu.” jawab Yunho lirih. Sesekali pria itu melirik punggung lebar Mr. Kim di balik sekat kaca dapur. “Aku tidak akan mengatakan apa pun kepada ayahmu tentang masalah kita." Mendapati tatapan ragu dari Jaejoong Yunho menambahkan. "Aku berjanji. Aku tidak tahu dan tidak mau mengambil resiko kegilaan apalagi yang akan kau lakukan untuk menghentikanku setelahnya jika aku tetap bersikeras mengulang apa yang ingin aku katakan tadi."

About That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang