Bagian Sembilan

11.7K 1.2K 118
                                    

※Sherry Kim※
-YJskim-
.

“Selamat pagi.” Changmin menyapa semua orang dengan sapaan penuh semangat. Pria itu berputar satu kali sebelum duduk di atas meja memamerkan tas punggungnya kepada penghuni seisi ruangan. Hal yang sering pria muda itu lakukan beberapa hari ini.

Dari tempat Yunho duduk, pria itu berkata dengan suara rendah yang semua orang tahu jika Mr. Jung atasan mereka marah. “Kau datang terlambat Changmin.”

Dengan wajah polos Changmin melirik jam tangan yang di pergelangan tangan. “Benarkah?” yang mendapatkan delikan galak dari kakaknya. “Baiklah. Hanya lima menit Kak. Haruskah kau mendelik seperti itu.”

Tidak ada jawaban dari tiga orang di dalam ruangan itu. Rapat yang sepi. Pikir Changmin. “Kenapa hanya kalian bertiga, di mana Yoochun dan yang lainnya?”

Tepat saat itu pintu ruang rapat terbuka. Changmin berdiri tegak melihat pria tampan yang mendekati cantik berdiri di ambang pintu dengan tas ransel yang sama seperti milik Changmin.

“Selamat pagi.” sapa Changmin riang. Kemudian ia menambahkan. “Senang melihatmu lagi Kakak ipar.”

Jaejoong mendelik kearah adik dari Yunho itu kesal. Bagaimana mungkin kakak adik bisa sama menyebalkannya seperti mereka. “Selamat pagi.” Jaejoong menyapa. “Aku senang kau memakai ransel hadiahku.”

Changmin menggoyangkan punggungnya penuh semangat. “Tas Moldir ini keren. Kau tahu itu. Terlebih jika kau tidak mengeluarkan lembaran dolar untuk membelinya ” Jaejoong tahu. Dan karena Changmin juga Moldir bisa mendapat pesanan yang meningkat dratis.

Changmin memakai tas itu kemanapun pria itu pergi sejak hari ia memberikan ransel Moldir kepada mereka. Dan tak sedikit pula penggemar Toho mulai melacak dan membeli produk moldir karena artis mereka memakai produk yang sama.

“Maaf aku terlambat.” Jaejoong mengambil tempat duduk terjauh dari Yunho. Bukan tanpa alasan tapi karena ia tidak ingin duduk berdekatan dengan Yunho dan ia sudah menghindari pria itu sejak beberapa hari lalu.

Changmin dengan tingkah ajaibnya mengambil duduk di sebelah Jaejoong. Lagi lagi mengabaikan geryitan tidak setuju kakaknya. “Kakak ku tidak suka siapapun datang terlambat di rapat yang di hadirinya.” ujarnya

“Aku minta maaf, jalanan macet.”

“Dengan alasan apa pun.” imbuh Changmin.

“Kau sendiri datang terlambat, bocah.” Kim Junsu, menepuk kepala Changmin keras. Manager mereka yang duduk di sebelah lain meja panjang tertawa karenanya.

“Selamat pagi Mr. Kim, senang bertemu dengan Anda.” Kim Junsu menyapa. “Senang juga bisa bekerja sama dengan Moldir.” Imbuhnya.

Yunho mengamati Jaejoong dalam diam, pria itu sepertinya mencari sesuatu karena sejak tadi mengamati sekeliling dan ia menduga tahu siapa yang pria itu cari.

“Park Yoochun tidak datang?” benar bukan. “Dia ada syuting pagi ini. Yoochun akan datang terlambat.” Yunho menjelaskan.

Duduk lebih tegak di kursinya Yunho menatap Jaejoong dengan mata musangnya yang tajam. “Bisa kita mulai.” kata itu di ucapkan dengan rahang terkatup rapat. Tidak ada yang menyadarinya kecuali Changmin, pria itu mengerutkan kening melihat kecemburuan pada kakaknya hanya karena Jaejoong mengungkit nama Yoochun. Pria yang mereka tahu sangat Jaejoong kagumi.

About That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang