Velliva Adira Myesa

36.4K 1K 13
                                    

Kriiiing!

Jam weker berwarna biru muda yang berada diatas nakas samping ranjangnya itu berdering dengan kencang, seolah memberitahukan kepada pemiliknya bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi.

Mendengar itu gadis yang sedari tadi masih tertidur dengan lelap itu langsung melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi.

Pagi ini adalah hari pertamanya bekerja di GRAHAM GROUP, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang dan mempunyai banyak cabang di beberapa negara.

Siapa yang tak mau bisa bekerja diperusahaan ini, gaji karyawan biasanya saja sudah dikatakan besar.

Staff dan Karyawannya pun tidak sembarangan harus memenuhi kriteria tertentu, dan katanya Banyak lelaki tampan disana.

Oke, untuk pernyataan terakhir dirinya belum yakin karena itu menurut desas-desus dari teman-teman kuliahnya dulu.

Maklum saja, gadis-gadis memang sangat suka bergosip.

Oleh karena itu dirinya memasukkan perusahaan ini ke dalam daftar salah satu perusahaan idamannya. Siapapun akan begitu bukan?

Setelah setahun dirinya lulus dari Universitas Swasta yang ada di Jakarta, baru sekarang dia mendapatkan pekerjaan.

Sudah tiga kali dia mengirimkan surat lamaran yang ia buat itu ke Perusahaan besar ini namun sudah dua kali pula ia mendapat penolakan, dan yang ketiga kalinya perusahaan ini menerimanya sebagai salah satu karyawannya.

Entahlah apa yang membuat pihak Personalia menerimanya setelah menolaknya dua kali?

Sebuah keberuntungan mungkin? Atau karena kasihan?

Gadis yang baru berusia Dua puluh dua tahun tepat bulan kemarin ini bernama Velliva Adira Myesa, Keluarga dan teman-teman dekatnya memanggilnya Liva.


Selesai membersihkan dirinya di kamar mandi, Liva melangkah menuju lemari pakaiannya dan mulai memilih pakaian apa yang akan ia kenakan pagi ini.

Akhirnya pilihannya jatuh pada kemeja biru lengan panjang dan rok span hitam selutut, pakaian ini sangat pas ditubuhnya.

Dirinya memang tidak dikatakan berbadan proposional malah cenderung kurus namun dengan memilih pakaian yang pas dapat membuat dirinya tidak terlalu terlihat kurus.

Tak lupa diberikan sedikit polesan make up diwajah cantiknya, karena ia tak suka dengan make up yang terlalu tebal, ia lebih suka yang tipis karena terkesan lebih sederhana dan natural.

Setelah sekian lama berkutat di hadapan cermin, di langkahkan kakinya dengan semangat sambil sedikit bersenandung kecil menuju meja makan.

Disana sudah berkumpul seluruh keluarganya, mereka memang selalu sarapan bersama setiap pagi. Karena untuk beraktifitas butuh energi yang cukup kan?

Saat dirinya baru saja menduduki kursi yang kosong tepat dihadapan ibunya, tiba-tiba gadis kecil yang duduk di sampingnya ini menggerutu.

"Kak lama banget sih keluarnya Lita udah telat kali!" Ucapnya sambil menatap kakaknya dengan tajam.

Dilihatnya pun kalau adiknya ini memotong-motong makanannya dengan kesal.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang