9-Gaun

10.9K 523 0
                                    

Liva's POV

***
Drrrt drrrrt!

Ponselku yang ku letakkan di atas nakas berdering.

"Siapa sih pagi-pagi telfon? Ngga tau orang lagi tidur ya" setelah ku lihat siapa penelfon dipagi hari itu ternyata

Tante Sofia's Calling...

"Iya hallo tante"

"...."

"Oh ngga kok tante, memangnya ada apa?"

"...."

"Bisa tante, jam berapa? "

"...."

"Sipp deh? Jam 10 aku kerumah tante ya"

"...."

"Iya tante bye"

Aku bangun dari ranjang tidur kesayanganku. Berat rasanya meninggalkan kekasihku apalagi di hari libur seperti ini, oke mungkin aku sedikit gila dan ini mungkin pengaruh terlalu lama menyandang status jomblo sampai menganggap ranjang tidur sebagai kekasih.

Hari ini tante Sofia mengajakku ke butik langganannya, katanya sih ingin memesan gaun untuk menghadiri pesta temannya.

Mungkin karena om Leo sibuk pergi keluar kota jadilah tante Sofia mengajakku.

Mataku masih menerjap- nerjap karena cahaya yang masuk dari jendela kamarku, ku lihat jam weker yang ada di nakas disamping aku meletakan ponsel.

09.00

"WHAT! Jam sembilan? Mati aku. Satu jam lagi aku harus ke rumah tante Sofia sedangkan sekarang aku baru bangun"

Aku berlari menuju kamar mandi, dan segera bersiap-siap. Tak pantas rasanya jika membuat tante Sofia menunggu

Hari ini aku memakai Full Skirt Dress Maroon tanpa lengan dan panjangnya selutut yang ku beli minggu lalu, Heels Maroon kesayanganku, Tas Merah dan jangan lupa sedikit polesan Make up membuatku semakin cantik.

Keluar dari kamar aku mencari ibuku, karena sejak pagi ibu tidak membangunkanku.

"Ibuuuu" teriakku sambil mondar-mandir mencari ibu.

Ku dengar suara pintu terbuka dari arah kamar Lita dan Lina, Lita keluar dari kamarnya sambil mengucek-ucek matanya mungkin dia masih tidur dan terbangun karena teriakanku.

Haha rasain tuh. Sorakku dalam hati

"Plis deh kak. Pagi-pagi udah teriak aja! Ini rumah bukan hutan" komplen Lita

"Hehe maaf deh adik kakak yang paling cantik, bytheway anyway busway ibu kemana ya" tanyaku.

"Mana Lita tau, orang Lita aja baru bangun, Lina juga udah ilang aja" jawab lita sambil berjalan ke arah dapur lalu membuka kulkas

"Aduh kok kakak lupa, kamu kan kebo ya" ejekku dari arah ruang tamu.

Lina mungkin pergi bersama ibu karena diantara kita bertiga hanya lina lah yang berbeda, dia sangat menuruni sifat ibuku yang kalem.

Buktinya dia bangun lebih dulu dibanding kedua kakaknya, atau memang dasar kakak kakaknya saja yang tiap tidur seperti orang mati.

"Alah kakak juga sama! Tapi ngomong-ngomong mau kemana kak? tumben udah cantik rapih, biasanya masih ileran" teriak Lita, memang kurang asem banget ya tuh anak.

"Enak aja, iya dong dari dulu juga cantik. jadi anak kecil ngga usah kepo ya, bilang sama ibu kakak pergi dulu" jawabku sambil membuka pintu.

"Kak jangan lupa oleh-oleh" teriaknya terdengar sebelum aku menutup pintu.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang