8-Richo's POV

11.3K 541 0
                                    

Disini sudut pandang dari Richo ya, kalo tadi kan sudut pandangnya Liva..
Yuk cekidot!~
***

Aku masih terngiang-ngiang perkataan Reva, dia mantan kekasihku yang bisa dibilang sangat nekat orangnya.

Dia kembali ke indonesia? Bukankah dia bilang akan menetap di Los Angeles? Lalu untuk apa dia kembali?

Bohong jika aku tak merindukannya, aku memang merindukannya namun aku juga tak ingin melukai perasaan kakakku.

Saat meeting berlangsung aku benar-benar tak fokus fikiranku bukan disini tapi diluar sana memikirkan perkataan Reva tadi.

Kemudian Liva menyenggol tanganku dan dia menyuruhku untuk menjawab pertanyaan yang ditujukan padaku, aku bingung harus menjawab apa karena sedari tadi aku tak mendengarkan meeting ini sama sekali.

"Ah iya, saya setuju!" ucapku spontan, banyak pasang mata yang menatap ku dengan heran karena baru kali ini aku tidak fokus dalam meeting.

Astaga! Aku benar benar mempermalukan diriku sendiri di depan banyak karyawanku.

Ini semua gara gara Reva!!

Akhirnya meeting di hentikan. Aku keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa dan meninggalkan Liva dibelakangku, dan ku lihat dia sedikit berlari untuk mengejarku.

Biarkan saja aku tak perduli.

Didalam mobilpun aku hanya sibuk dengan ponsel ku sendiri tak memperdulikan sekitar, fikiran ku terus berkecamuk kepada Reva.

Aku terus memandangi fotoku dan Reva dulu yang pernah kita ambil sewaktu di Perancis, Saat berlibur bersama disini aku dan Reva tersenyum bahagia.

Tetapi kini Hatiku sakit mengingat kejadian setelahnya.

Sampai di kantorku, aku langsung memasuki ruanganku tak peduli dengan Liva yang memandang heran kearahku.

Mungkin dia berfikir ada apa denganku tapi sudahlah aku tak peduli.

Aku mencoba mengalihkan pikiranku pada map-map yang berserakan memenuhi meja kerjaku.

Perkerjaan ku cukup banyak namun aku sama sekali tak bisa fokus. Semua ini karena Reva. Ya. Dia memang pandai memporak porandakan kehidupanku.

Fokus!

Fokus!

Aku sudah mulai fokus dengan pekerjaanku dan itu membuatku lega karena jika aku tak fokus maka pekerjaanku akan semakin menumpuk karena banyak yang belum ku selesaikan.

Brakk!

Pintu ruangan kerjaku terbuka secara tiba-tiba.

Disana ku lihat DIA.

Dia. Revallyna Synthia Wirawan
Gadis yang beberapa menit lalu membuatku tak fokus dalam meeting.

Gadis yang ku rindukan beberapa tahun belakangan ini.

Gadis yang selama ini selalu ku cintai.

Dan gadis yang selama ini dicintai juga oleh kakakku.

Kini berdiri nyata dihadapanku dengan senyuman manis dibibir indahnya.

Aku harap ini bagian dari mimpiku, mulutku begitu kelu tak bisa berkata apa-apa lagi.

Dia semakin mendekat kearahku dengan senyuman manis dibibirnya membuatku kembali mengingat kenangan indah bersamanya.

Ingin ku rengkuh tubuhnya saat ini juga. Menyalurkan rasa rinduku yang selama ini hanya ku pendam seorang diri.

"Maaf pak saya sudah peringatkan nona ini tapi dia tetap memaksa pak" terdengar suara Liva membuyarkan anganku.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang