Extra Part II

11K 480 20
                                    

"Bang" Panggil Liva kepada Anak sulungnya yang sedang serius mengerjakan tugas rumah.

Yang dipanggilpun menolehkan kepalanya
"Ya, Ma?" lalu memfokuskan lagi ke buku dihadapannya ini.

Liva mendengus kesal. Anak sulungnya ini persis sekali seperti Papahnya, kalau sudah urusan tentang akademik pasti terlalu fokus.

Liva memang bangga mempunyai putra seperti Gamma, apalagi dia adalah anak pertama. Panutan yang baik untuk Gabriel, namun terkadang Liva juga kesal dengan Gamma.

Seperti sekarang ini, anaknya sedari pulang sekolah sampai sore belum keluar dari kamarnya. Setelah dilihat sedang sibuk dengan bukunya sampai lupa makan.

Bukan tak suka kalau Gamma rajin belajar hanya saja ia terlalu khawatir kalau Gamma sakit.

"Makan dulu ya Bang" ucap Liva sambil mengelus kepala Gamma.

Gamma menegakkan tubuhnya, lalu memandang Liva sambil tersenyum.
"Sebentar lagi ya, Ma"

Lihat! Padahal Gamma baru kelas dua sekolah dasar, tapi sikapnya ini sudah seperti anak SMA saja yang selalu disibukkan oleh tugas.

Liva ingin anaknya ini bisa seperti anak yang lainnya, diusianya yang masih Tujuh tahun seharusnya Gamma masih bermain dengan teman-temannya.

Entah bermain sepak bola, kelereng, mobil-mobilan. Tapi sehari-hari mainan Gamma adalah Buku, Pensil, Penghapus.

"Mamah suapin ya bang?" tawar Liva pada anaknya, Liva menawarkan ini karena dirinya tau kalau Gamma tak akan keluar kamar sebelum makan malam yang berarti dia akan melewatkan makan siangnya.

Tidak! Liva tidak akan membiarkan anaknya tidak makan.

Gamma melihat kearah Liva, mencoba berfikir sejenak lalu mengenggukkan kepalanya.

Melihat itu membuat Liva melebarkan senyumnya, lantas ia bangkit dari duduknya dan segera melangkahkan kaki kearah meja makan.

"Assalamualaikum" Ucap Richo masuk kedalam Rumahnya.

Liva yang mendengar suara Richo pulang langsung saja menyambutnya dengan mencium tangan Richo dan mengambil tasnya.

"Pah, kok udah pulang?" tanya Liva sambil meletakkan tas Richo di meja kerjanya.

"Papah sengaja pulang cepet mah" Richo mencoba melepaskan dasi yang masih tersemat di kemejanya namun langsung diambil alih oleh Liva.

Istri perhatian.

"Si kembar mana mah?" tanya Richo sambil celingukan mencari kedua anaknya.

Sedari tadi Rumahnya adem ayem saja seperti hanya ada istrinya saja yang dirumah.

"Abang dikamarnya pah, lagi fokus sama bukunya. Dia itu mirip kamu, kalo udah urusan buku pasti lupa segalanya"

"Gab mana? Belajar juga?"

"Alah anak itu, kalau ada tugas saja pasti tidak pernah dikerjakan apalagi kalau tidak ada tugas? Selalu Abangnya yang mengerjakan tugas dari sekolah"

"Tapi Abang tak pernah menolak permintaan Gab Mah, biarkan saja" Ucap Richo menenangkan istrinya yang sedari tadi hanya mengomel.

"Papah kan tau, sebesar apa sayangnya Abang sama adiknya yang nakal itu. Lihat saja, saat Abangnya sedang sibuk belajar Gab malah bermain dengan Jessie"

Jessie adalah Anak dari tetangga mereka, orang tua jenni baru pindah disamping rumah mereka dua bulan lalu.

Dan semenjak ada Jessie, Gab selalu ingin bermain dengan Jessie. Anak itu masih kecil sudah tau perempuan cantik.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang