20-Where You Go?

9.7K 472 14
                                    

Sekarang adalah hari keenam Richo berada Di Perancis dengan Mantan kekasih tengiknya itu.

Menyebalkan! Seharusnya Richo sudah menelfonnya sekarang. Ini kan sudah jam makan siang?

Liva tak mau dirinya berfikir macam-macam mengenai Richo, ia harus berfikir positif.

Richo disana untuk mengurusi pekerjaan dengan Reva, bukan untuk mengadakan reuni hati.

Tapi bisa saja kan? Reva itu wanita penggoda jadi dia pasti menggoda Richo untuk kembali padanya.

Arg! Pusing sekali memikirkannya.

Liva menundukkan kepalanya pada meja kantin, saat ini dirinya sedang makan siang dikantin sendirian.

"Mba Liv"

Mendengar ada yang memanggil namanya membuat Liva mendongakkan kepalanya.

Disana sudah berdiri seorang wanita cantik memakai setelan kantor, dan sambil tersenyum menatapnya.

"Ros? Sejak kapan kau disini?" Tanya Liva sembil celingukan kekanan dan kekiri

Kenapa ia bisa tidak mendengar suara langkah kaki mendekat ya?

Lalu Ros menarik kursi dihadapan Liva dan mendudukinya dengan gerakan anggun.

"Sejak mba Liv menundukkan kepala" jawab Ros sambil tersenyum

"Oh ya benarkah? Astaga aku tidak mendengar langkah kakimu Ros"

"Mba Liv kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Sedari tadi ku perhatikan Mba Liva terus memandang ke arah ponsel lalu uring uringan tak jelas"

Oh my! Ternyata sedari tadi tingkahnya ini ada yang memperhatikan?

"Oh itu, aku menunggu kabar dari adikku katanya dia butuh uang untuk membayar study tour disekolahnya, kebetulan dia kan kelas dua belas"

"Study tour? Setau ku kalau study tour itu acaranya selepas Ujian Nasional kan? Bukankah saat ini para pelajar baru selesai melaksanakan Ujian Akhir Sekolah?"

"Oh ya? Benarkah? Em berarti adikku berbohong padaku" jawabku dengan cengiran yang tak jelas

Kenapa bisa ia menjawab itu dengan menyangkut pautkan Lita. Pasalnya saat Ros bertanya yang ada di fikiran Liva hanya ada bayangan muka Lita.

Jadilah seperti itu alasan yang Liva buat untuk menutupi kecemasannya mengenai Richo.

Tidak mungkin kan ia bercerita mengenai kekhawatirannya pada Richo sedangkan wanita dihadapannya ini memiliki rasa yang sama pada Richo seperti dirinya.

"Adik mba Liva atau Mba Liva sendiri yang sedang berbohong?"

Liva tercenung dengan ucapan Ros, apakah ia seterlihat itukah saat berbohong?

"Aku tau mba Liva sedang mengkhawatirkan pak Richo kan?" Sambung Ros yang membuat Liva makin mati kutu.

Astaga! Aku harus bagaimana. Jerit batin Liva

Liva semakin gelagapan mendengarnya, ia ragu akan menjawab apa.

Sebelum menjawab pertanyaan Ros, Ros terlebih dahulu memegang tangan Liva

"Aku tau Mba Liva sedang mengalami suatu hal. Mba bisa menceritakannya padaku kalau mba mau" ucapnya dengan senyuman manis yang tak pernah luntur

"Bukannya aku tak mau menceritakan itu Ros. Hanya saja.." Liva terlihat sangat ragu-ragu.

Dalam satu sisi ia ingin bercerita mengenai kekhawatirannya. Disisi lain ia juga tidak ingin menyakiti hati Ros.

Bagimana Tuhannn..?

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang