31-Terror!

9K 469 19
                                    

Setelah menghadiri pernikahan Gestu dan Bebby di Raja Ampat mereka langsung memutuskan untuk pulang ke Jakarta.

Sebenarnya Liva tidak mau terburu-buru pulang ke Jakarta hanya saja masih ada yang harus mereka urusi yaitu pernikahan Adrian dan Ros yang hanya berjarak Lima hari saja.

Dua pasangan itu membuat dirinya dan Kekasihnya ini begitu kelelahan. Apalagi sekarang pernikahan mereka diundur sampai beberapa bulan kedepan.

Liva terlihat sekali kalau dirinya sangat kelelahan, lihat saja saat ini Liva sedang terlelap dengan kepala disandarkan di pundak Richo.

Sebegitu nyamankah pundak Richo, Liv?

Mereka awalnya ingin langsung saja pulang ke rumah mereka masing-masing namun niat itu Richo urungkan mengingat gadisnya sejak tadi pagi belum makan

Saat masih berada di Raja Ampat Liva menolak untuk sarapan karena moodnya sedang tidak beraturan.

"sayang.. Bangun" bisik Richo ditelinga Liva sambil mencium pipi Liva sekilas.

"emh.. Sudah sampai rumahku ya? Yasudah aku masuk dulu ya" jawab Liva masih mengantuk mengucek matanya sambil berusaha membuka pintu mobil.

Namun tangan itu sudah dicegah terlebih dahulu oleh Richo.

"hey.. Rumahmu masih jauh, sekarang kita di Restaurant sayang" tunjuk Richo pada Restaurant dihadapannya.

"buat apa kita kesini?" tanya Liva bingung sambil dituntun keluar dari mobil oleh Richo.

"kamu lupa sejak pagi kita belum makan? Jadi kita makan malam dulu sekalian pacaran" Richo menggandeng Liva masuk kedalam.

"ya Ampun Cho tapi ini sudah malam"

"masih jam delapan Liv, lagi pula aku tak mau bidadariku ini kelaparan" ucap Richo sambil mengedipkan sebelah matanya.

"itu gombalan om Leo ih!"

Semua pandangan mata kini memandang ke arah Richo dan Liva yang baru saja memasuki Restaurant yang cukup Elite itu.

Melihat itu membuat Liva menundukkan kepalanya. Memperhatikan baju yang dipakainya.

Astaga! Pantas saja semua orang memandang dirinya, baju yang dipakainya sejak pagi sudah terlihat lusuh, dandanan pada wajahnya pun belum sempat diperbaiki.

Sebegitu buruknyakah aku?! Sialan kekasih tampanku ini! Kenapa tidak memberitahu aku kalau tampilanku kacau. Racau Liva dalam hati.

"kenapa kau tak bilang kalau penampilanku kacau sekali Cho?!" Protes Liva sedikit manahan emosi

"kau selalu terlihat cantik dimataku sayang" jawab Richo sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang Liva.

Richopun merasa risih, bukan karena mereka menjadi pusat perhatian namun karena mata para lelaki hidung belang itu terus menatap kearah paha Liva yang terekspos.

Karena saat ini Liva menggunakan Dress silky pink yang panjangnya hanya setengah paha hingga memamerkan paha mulus yang dimiliki Liva.

"tapi kenapa semua orang memandangku?" tanyanya sambil memandang Richo menuntut penjelasan.

Richo hanya diam tak menanggapi lalu menyuruh Liva untuk duduk dihadapannya.

Melihat itu membuat Liva mengerucutkan bibirnya kesal.

Dalam hatinya Richo sedang tertawa geli, lucu sekali kekasihnya ini kalau sedang merajuk.

"sudahlah sayang abaikan saja, lebih baik cepat dimakan makanannya" suruh Richo pada Liva saat makanan yang mereka pesan sudah tersedia di meja.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang