30-Lamaran

9.4K 492 26
                                    

"bang, yang kamu bawa ini beneran pacar kamu kan ya? Bukan pacar orang yang kamu sewa untuk dinner kita?" Sofia bertanya sambil terus menatap Adrian.

Apa benar perempuan cantik yang dipanggil Ros oleh Liva ini adalah kekasih Adrian?. Batin Sofia bertanya.

"Ros ini bukan pacar Adrian mah, kita-- hanya sedang-- dekat saja" jawab Adrian dengan gugup.

"mamah bilangkan bawa pacar kalian masing-masing bang, bukan bawa Gebetan" protes Sofia dengan gereget.

"tapi abang cuma deket sama Ros mah, jadi Adrian mengajak Ros. Apa itu salah?" jawab Adrian kalem tak segugup tadi

Ros yang mendengar penuturan Adrian tiba-tiba merasakan pipinya memanas.

Manis sekali lelaki yang dikaguminya ini.. Batin Ros terus memuja Adrian.

"manis sekali bang kata-katamu itu. Nah sekarang kamu Adricho!" tatapan tajam Sofia berpindah ke putra keduanya.

"Richo kenapa lagi mah?" tanya Richo dengan bingung.

Richo sempat bertatapan dengan Liva, namun Livapun sama seperti dirinya yang tidak tau apa-apa.

"kamu sejak kapan pacaran dengan Velli? Kenapa tidak pernah bercerita pada mamah?"

"mah bukan begitu. Sudah ada rencana untuk mengenalkan Liva pada mamah dan papah, dan malam ini Richo ingin mempertemukan kalian tetapi malah kalian sudah saling kenal" jelas Richo santai sambil merebahkan tubuhnya di kursi.

"mamah itu sudah ada niatan sama papah mau jodohin Velli sama Adrian--"

"Mah.. Liva pacar Richo!" sanggah Richo saat Sofia belum menyelesaikan perkataannya.

"iya tau.. Dengarkan mamah selesai bicara Richo atau kamu tidak mamah setujui menjalin hubungan dengan Velli" ancaman Sofia seketika membuat Richo menjadi bungkam.

Sedangkan yang lainnya hanya menahan tawa melihat Richo tipe pemberontak diam membisu karena ancaman Sofia.

Richo menatap kesal ke arah Liva seolah-olah mengatakan 'awas saja kau sayang'

Dan Liva mendapatkan tatapan itu hanya menjulurkan lidahnya menandakan tak takut dengan ancaman Richo.

"Richo!" panggil Sofia.

"iya mah"

"dengarkan mamah!"

"iya mah"

"jangan iya iya terus!"

"Masya Allah terus Richo harus gimana mah?"

"udah lah mamah kesel sama kamu!"

"loh kok marah mah?" Richo kelabakan melihat mamahnya yang sedang merajuk

"sudah Cho jangan perdulikan mamahmu nanti juga bakal cair sendiri kok, lebih baik kamu langsung saja ke inti acaranya" usul Leo pada anaknya.

"inti acara apa pah?" tanya Sofia pada suaminya.

"maksudnya inti acara pah?" tanya Adrian yang ikut penasaran juga.

Sedangkan yang ditanya hanya diam saja terus memandang Richo seolah-olah memberi semangat.

Sebenarnya ada apa ini?. Tanya Sofia, Adrian, Ros dan Liva dalam hati.

Richo berdehem seolah-olah ingin dirinya menjadi pusat perhatian.

Setelah semuanya memandang kearah dirinya barulah Richo mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Selamat malam semuanya" sapa Richo terlebih dahulu.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang