28-Meet Them

9.2K 491 30
                                    

Liva bersenandung kecil saat keluar dari kamar mandi. Badannya terlihat segar sekarang, tidak berantakan seperti dirinya baru bangun tidur tadi.

Ting!

Terdengar notifikasi dari ponselnya. Diambilnya benda tipis itu dari nakas samping tempat tidurnya.

2 New Messages.

Ternyata dari kekasihnya, pagi pagi sekali sudah menghubunginya.

From : Richo
Selamat pagi sayang :-* Bagaimana kabarmu pagi ini? Baik-baik saja atau merana? karena disini aku pun sedang merana merindukanmu..

Liva tertawa geli melihat isi pesan pertama yang dikirim Richo, genit sekali kekasihnya ini layaknya seperti para ABG jaman sekarang.

From : Richo♥
Pagi ini sangat indah seperti senyumanmu, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Tunggu satu jam lagi aku akan menjemputmu, kita nikmati pagi indah ini bersama :-*

Pesan yang kedua ini dikirim sekitar tiga puluh menit yang lalu.

"Berarti tiga puluh menit lagi Richo akan datang, lebih baik aku menunggu di luar saja" Liva keluar kamarnya lalu menuju ruang tamu untuk menunggu Richo datang.

Sesampainya Liva di ruang tamu ternyata Richo sudah ada disana sedang mengobrol dengan ayahnya.

"Loh Cho, Kamu sudah sampai? Bukankah harusnya tiga puluh menit lagi?" Tanya Liva lalu duduk disamping Richo.

"Richo ini sudah menunggumu setengah jam disini Liv" ucap Ayahnya sambil menyeruput kopinya.

"Benarkah?" Tanya Liva pada Richo.

"Iya Sayang" jawabnya dengan lembut

"Maaf Cho aku tak tau, pesanmu saja baru ku baca tadi. Pasti kamu nunggu lama sekali ya?" Liva merasa tak enak hati dengan Richo.

Sebelum Richo menjawab, suara Ayah Liva lebih dahulu terdengar.
"Bukan lama lagi Liv, Lihat kopi dalam gelasnya saja sudah habis"

Richo hanya tersenyum tenang seolah olah itu bukan permasalahan apapun baginya.

"Maaf ya Cho" ucap Liva dengan rasa bersalah.

"Tak apa apa. Aku akan mengajakmu keluar sekarang, mau?"

Liva mengangguk antusias sebagai jawaban 'Iya' membuat Richo gemas.

"Ayah saya ijin bawa anak ayah sebentar"

"Silahkan saja nak Richo, tidak dipulangkan juga tak apa apa" gurau ayah Liva ditanggapi dengan suara tawa oleh Richo.

Sedangkan Liva memasang wajah sebalnya.
"Ayah ih nyebelin" lalu menggandeng Richo keluar.

Setelah masuk mobil, Richo mengendarai mobil itu menuju pusat perbelanjaan tertama di jakarta.

Untuk apa Richo mengajaknya kesini?

"Sudah sampai, ayok turun" ajak Richo saat mobilnya berhenti ditempat parkir mobil.

"Kita ngapain kesini?" Tanya Liva saat memasuki mall itu.

"Beli baju" jawab Richo singkat sambil menggandeng tangan Liva untuk mengitari mall.

"Kamu mau beli baju?"

Richo hanya mengangguk singkat lalu mulai memilih-milih baju namun Liva mengernyitkan dahinya bingung.

Richo bilang kalau dia mau beli baju lalu kenapa Richo sekarang memilih Gaun wanita.

Jangan bilang kalau Richo mempunyai kelainan suka memakai gaun wanita?

Tidak!
Tidak mungkin.

Te Amo Big Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang