Calum dan Luke tanpa berbasa-basi lagi langsung menceburkan diri mereka ke kolam renang. Memang saat di lift tadi mereka sudah excited sekali layaknya pemenang yang baru saja mendapatkan sebuah lotere. Aku dan kak Lianna hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya. Dan sekarang, kami sudah berada di tepian kolam renang. Uhm—maksudku tinggal aku dan kak Lianna saja yang belum masuk dalam air. Bule-bule itu saling menjahili satu sama lain dan beruntungnya kolam ini diisi oleh mereka.
"Seriously?! Why are you still wearing that shirt?!", pekik Ashton. Sebelum aku membuka suara, seseorang mewakilkan jawaban yang akan aku berikan.
"They don't like bikinis." Ucapan Calum menyelamatkan kami. Ashton pun hanya mengangguk tanpa mempermasalahkan lantas kembali menjahili Luke.
"HEYY!! YOU TWO LET'S GO JUMP FROM THAT FUCKING DUCKY CICKY BRICKY FLOOR!!", teriak Michael sembari melompat-lompatkan tubuhnya dalam air dengan sebotol beer bermerk 'bintang' di tangan kirinya. Aku melirik kak Lianna. Dia mengangkat pundaknya dan dengan anggun masuk ke dalam kolam bergabung bersama keempat bule Australia ini. Aku terdiam. Gila. Ini kolam sangat amat dalam sekali. Sebut saja aku gadis hiperbola.
Terdiam selama beberapa saat rupanya membuat perhatian Calum teralihkan. Dengan santainya dia menghampiriku yang kini malah duduk di tepi kolam ini. Jantungku semakin berdebar tidak karuan melihat gelagatnya. Kuharap dia tidak seperti Ashton.
"Why are you still quiet in here?" nada suaranya melembut. Tuhkan! Bikin cewek pingin meleleh.
"You must be laugh at me if you know this." Calum menggeleng tampak meyakinkanku bahwa dia tidak akan tertawa.
"So, tell me now."
"I can not swim well anyway." Geramku merasa kesal mengetahui fakta ini. Bukannya tidak bisa sama sekali. Aku bisa, hanya saja tidak begitu handal. Lagipula nyaliku langsung menciut kala melihat kedalaman kolam ini.
Kukira Calum akan tertawa saat mendengarkan jawabanku. Tapi nyatanya dia tidak. Lelaki ini malah mengulurkan tangannya kepadaku. "What?"
"Going to teach you swim anyway." Dia meniru nada bicaraku. Aku terkeukeh dibuatnya.
"No. You are not. You will be like Ash who prank Luke in this pool."
"I am not lying. C'mon, take my hand. I swear you will be safe with me." Dengan ragu tapi mau coba akhirnya aku menerima uluran tangannya. Dari jarak kurang lebih lima meter dari dalam kolam, aku bisa melihat bahwa kak Lianna sekarang tengah bercanda bersama Luke. Calum yang menyadari pun menoleh ke belakang.
"I think Luke likes her." Jawabnya. Aku hanya tersenyum sembari mengangguk setuju kemudian memasukkan diri dalam air. Meskipun kedalaman air sedadaku, tetap saja membuat diriku merasa was-was. Tanganku sedari tadi tidak terlepas dari tangan pria berambut hitam ini.
"HEY LOVEBIRDS! THIS WORLD IS OURS, NOT YOURS OKAY?!", suara itu terdengar lagi. Calum yang mendengarnya mendengus jengkel lantas membawaku perlahan berjalan menuju keempat orang yang berada di tengah air.
"It's not fun if we do not play the game." Kami semua memusatkan pandangan pada Michael. Dia menyengir. "I am gonna explain, so stop looking me like that."
"We're gonna make two team. Three persons inside it. Me, Shasha, and Calum in team one. Luke, Ash, and Lianna in team two. We play water ball. This kinda look-like basketball."
"But we don't have a ball." Protes Ashton.
"I am going to ask the servants."
"What's gift for the winner team?" tanya Luke. Semoga saja hadiah atau konsekuensi yang diberikan tidak aneh-aneh. Merekakan para bule-bule pervert.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tour Guide (5SOS in Bali)
FanfictionShasha, seorang remaja high-school beserta sahabat internetnya yang bernama Lianna justru menghabiskan masa liburan mereka dengan berusaha menemukan empat cowok Australia yang berwisata ke Bali. Beruntunglah Shasha karena Harry, saudara sepupu yang...