Nasi Goreng Sea-food

55 6 0
                                    

Bunyi dari nada dering telepon tidak kunjung berhenti. Aku menggeram jengkel dari balik bantal yang menutupi kepalaku. Ini terhitung sudah lebih dari lima kali panggilan. Aku sedikit mengerjap lantas melihat siapa gerangan yang mengganggu tidur nyenyakku pagi ini. Nomor tidak dikenal. Aku sukses membuka mata lebar dan bangun dari tempat tidur. Keningku membentuk tiga lekukan tipis kala melihat nomor yang benar-benar asing tertera di layar handphone. Maksudku, nomor yang sedang meneleponku tidak berkode Indonesia. Nomor ini seperti nomor luar negeri. Segera kutekan tombol hijau mengangkat panggilannya.

"Hallo?"

"Oh shit! Where have you been?! I have been calling you like 24/7 times you know!" aku menganga. Aku kenal betul pemilik suara ini. Bagus. Lucas Robert Hemmings menghilangkan waktu tidurku di hari libur sekarang.

"Luke?! Where did you get my number?!" pekikku tidak kalah kencangnya. Aku mendengar suara ringisan di balik telepon.

"Hey! Can you just being calm, gurl?!"

"No! I can not! Tell me where the hell did you get my number!"

"Okay—okay, i got it from your cellphone. You must be forgotten at that time you put it on our room villa." Aku memutar otak mencoba mengingat-ingat lagi dan aku merutuki diri yang begitu lalai meletakkan benda penting sembarangan. Ya, waktu itu aku sempat masuk ke kamar Luke dan Calum. Oh! Ini pasti Luke yang lancang mengambil handphoneku saat terletak di meja nakas. Aku sekali lagi hanya bisa mendengus pasrah. Untung dia ganteng!

"So, what's wrong?" tanyaku pelan menetralkan suara.

"Pick me up at 9 am. I want you take me to cafe. No but or i will tell your agency!" sebelum aku menyuarakan balasan panggilan mendadak terputus. Aku menggeram lagi. Bisa-bisanya Luke mengganggu jadwal istirahatku! Kalau saja dia bukan salah satu orang yang kuidolai mungkin sudah kumaki-maki dia dari tadi. Menyebalkan sekali namun aku harus bersabar. Kutengok jam dinding yang menunjukkan pukul delapan. Delapan?! Sialan! Itu artinya aku hanya memiliki waktu satu jam?! Bagus, Luke! Bagus!

Tidak butuh waktu lama aku sudah selesai berbenah diri. Aku menuruni undakan tangga satu persatu dan seketika itu bau masakan tercium merebak masuk tepat ke indera penciumanku. Aku melangkah menuju dapur melihat kak Lianna yang tengah beradu dengan bahan-bahan dapur. Senyumku mengembang. Kak Lianna yang mungkin merasakan keberadaanku pun menoleh. "Loh? Kamu mau kemana pagi ini? Bukannya 5SOS nggak ada jadwal ya?" tanya kak Lianna yang penasaran memperhatikan penampilanku mulai dari ujung kaki hingga kepala. Aku tidak boleh membocorkan tentang kepergianku bersama dengan Luke. Bisa-bisa nanti dia bertanya macam-macam lagi.

"Aku mau keluar sebentar. Ada yang perlu kuurus. Nggak kok, mereka nggak ada jadwal sekarang. Omong-omong kak Lianna masak apa? Tumben banget nongol di dapur."

"Ini lagi masak nasi goreng sea-food. Karena kupikir mereka nggak ada jadwal tur hari ini, jadi aku mendingan masak aja berhubung tadi lihat juga sih ada cumi-cumi sama udang di kulkas. Aku udah ngomong ke Harry katanya sih nggak masalah. Oh ya kamu mau aku bawakan nggak? Dijadikan bekal aja gitu kan kamu belum sarapan." Aku berpikir sejenak. Kesempatan emas nih bawain nasi goreng sea-food buatan kak Lianna untuk Luke Hemmings. Siapa tahu itu bule suka. Aku tiba-tiba menarik senyuman geli membayangkan betapa lahapnya seorang Luke ketika makan meskipun tidak sebrutal teman rambut warna-warninya, siapa lagi kalau bukan Michael Clifford.

"Boleh juga tawarannya. Kayaknya aku lama juga sih keluarnya. Yaudah kak Lianna tolong masukin di bekal aja ya. Nasinya jangan lupa agak dibanyakin." Tanpa curiga sekaligus mempermasalahkan kak Lianna pun mengangguk. Sembari menunggu masakan aku mengambil sekotak susu cair rasa original di kulkas kemudian menuangkannya ke gelas kaca lalu meminumnya. Kak Lianna menyerahkan kotak bekal kepadaku.

Tour Guide (5SOS in Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang