Uluwatu Temple

30 3 0
                                    

Aku membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk membujuk Luke dan Michael agar mau meninggalkan pantai Sanur di sore hari ini. Mereka sungguh kelewat senang lantaran asyik bermain air dan membangun istana pasir bersama kak Lianna pasca insiden perdebatan lucu antara bromance Mashton. Aku, Ashton, dan Calum saat itu? Tenang. Kami hanya duduk santai di pasir sambil bercerita membahas tur 5SOS yang akan berlangsung satu bulan ke depan.

Setidaknya aku berhasil mengorek informasi dari narasumber asli. Dan tentu saja bukan kabar burung belaka. Mereka sangat terbuka padaku.

Kami sekarang dalam perjalanan menuju Uluwatu Temple, yang masih berada dalam satu kabupaten dengan Sanur Beach. Pura Uluwatu adalah candi tua dan unik yang terletak di tepi tebing dan tepat mengarah ke Samudera Hindia. Di sini juga tempat apik untuk melihat sensasi matahari terbenam yang spektakuler, selain pantai Kuta tentunya. Kata Harry, candi ini merupakan salah satu tujuan wisata terkenal dan favorit bagi para wisatawan domestik mau pun mancanegara.

Berhubung jadwal kepulangan 5SOS ke Australia kurang beberapa hari lagi, aku langsung membawa mereka hari ini ke dua tempat wisata sekaligus. Bukan hanya alasan itu saja. Lagipula, sebentar lagi masa liburan sekolahku juga akan berakhir dan kak Lianna juga harus mengurusi beberapa hal setelahnya. Dan itu artinya aku bersama kak Lianna harus membooking tiket pesawat segera sebelum terbang ke pulau Jawa. Selain itu, aku butuh menyiapkan perlengkapan sekolahku juga. Jadi kupikir ini akan lebih baik walau pun aku sangat sedih berpisah dengan keempat bule itu, cepat atau lambat.

Biarkanlah mereka menjadi kenangan, kisah perjalanan menyenangkanku selama hidup yang akan kucatat dalam ingatan dan diary istimewa. Sebagai kenangan terindah. Aku akan mengindahkan ekspetasi apabila 5SOS mengetahui siapa aku dan kak Lianna secara menyeluruh.

Selesai memarkirkan mobil, kami pun berjalan santai. Para pengunjung, termasuk kami berenam disediakan sabuk kuning oleh para pekerja untuk digunakan di sekitar pinggang, sebagai syarat setelah membayar tiket masuk selama berada dalam kawasan pura.

"OH MY GOD!! THIS IS SO BEAUTIFUL!! I CAN'T BELIEVE THIS!" teriak Michael terlampau senang. Aku berdecak dalam hati. Lalu, siapa tadi ya yang merengek tidak ingin pergi dari Sanur?

Luke menutup telinganya. Dia agak terganggu dengan lengkingan dahsyat sahabatnya satu itu. "I know this place is so awesome. But, can you just calm and not yelling all the time?" Michael tidak mengindahkan kata-kata tersebut. Dia tersenyum sinis mengarah ke si rambut blonde.

Dia lantas menarik tanganku cepat membuatku hampir tersandung dengan kakiku sendiri jika tidak mengantisipasi aksinya yang kelewat gila. Aku lari ditarik Michael Clifford seperti dikejar massa. Oke. Itu perumpamaan yang agak berlebihan. Tidak tahu diri. Apa dia tidak tahu langkahnya itu besar sekali, huh?

Aku menoleh ke belakang mendapati kak Lianna, Ashton, Calum, dan Luke ikut mengejar kami sembari meledakkan tawa mereka membuat beberapa orang yang kami lalui melihat dengan tatapan aneh. Suasana di sini agak ramai dan aku berharap tidak ada satu pun yang mengenali 5SOS. Apa pun itu alasan mereka.

Michael menghentikan langkah dan akhirnya melepaskan cekalan tangannya di pergelangan tanganku yang tampak mencuat warna kemerahan di sana walau tidak terlalu ketara karena kulitku tidak berwarna putih seperti halnya kaum kaukasoid. Mendapati bahwa aku telah bebas, kuputuskan saja pergi agak menjauh dari mereka semua.

Jam digitalku menunjukkan pukul enam petang. Hari hampir gelap karena memang waktu kami tersita di pantai Sanur tadi. Bagus. Waktu yang tepat. Kami berenam jadi bisa memiliki kesempatan melihat matahari terbenam secara gamblang.

Tour Guide (5SOS in Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang