Harry's POV
Setelah kejadian tadi malam, aku merasa lebih baik. Mum bilang pasti Louis punya alasan dibalik pertunangannya dengan Eleanor, menurutku juga begitu. Aku tau Louis. Ia tidak akan menyakitiku seperti itu. Kecuali ia sudah berubah.
Apakah Louis sudah berubah?
Apa sekarang Louis menggemari perempuan?
Apakah begitu?
Entah apa yang akan ku lakukan di Time Square ini, aku tidak tau bagaimana cara bertemu dengan Louis lagi. Aku sudah berada disini sekitar lima jam, dan aku tidak juga bertemu dengan Louis.
Tiba-tiba ingatanku tentang tempat pertemuan kecilku dan Louis kemarin terselip di otakku. Aku belum kesana. Apa Louis ada disana? Well, mungkin saja.
Aku berjalan menuju jalanan yang terisi dengan gedung-gedung bertingkat yang sudah terbengkalai. Memang sebagian dari mereka masih ada yang menempati. Tapi sekarang hari sudah jam 9 malam dan semua toko sudah tutup. Aku pikir 'The city that never sleeps' tidak berlaku di jalan ini. Ingatanku tentang tempat pertemuan itu tidak terlalu bagus. Aku tidak mengingatnya secara sempurna. Louis yang menarikku ke tempat itu. Sedangkan disini banyak sekali sela antara dua bangunan, membuatku pusing.
"Sialan, sialan, sialan!" Bulu kudukku berdiri ketika mendengar suara seseorang yang memekik. Semakin aku berjalan kedepan, semakin keras dan semakin jelas suara itu. Aku mendengar suara botol yang pecah dan kaleng yang dilempar. Membuatku semakin penasaran dengan suara itu.
Aku berhenti di sela dua gedung bertingkat empat yang kurasa terbengkalai. Suara itu berasal dari sini. Tempat ini sangat gelap dan membuatku takut. Tapi suara itu semakin jelas, aku mengenal suara itu.
"Louis?" Panggilku seraya berjalan ketempat yang memiliki cahaya minim ini.
"H-harry?" Aku melihatnya, ia berdiri di bawah sebuah lampu yang menjadi satu-satunya penerang disini. Aku tersenyum lebar dan berlari kearahnya. Tanpa memedulikan apapun, aku memeluknya dengan sangat erat.
"I didn't mean to engaged with her.." Lirihnya. Hal pertama yang kusadari adalah ia menangis.
"I know, Lou. I know." gumamku seraya melepaskan pelukan ku dengan Louis dan menghapus air matanya dengan ibu jariku. Matanya merah dan bengkak, aku baru sadar terdapat sebuah botol bir di tangannya. Louis mabuk.
Aku mengambil botol tersebut dan melemparnya ke tanah yang dilapisi oleh semen ini. Membuat botol itu pecah berkeping-keping.
"Bisakah kau memberitauku kenapa kau bertunangan dengannya?" Tanyaku. Aku tau Louis mabuk. Tapi biasanya orang mabuk mengatakan yang ada dilubuk hatinya.
"Kau masih marah padaku?" Bukannya menjawab pertanyaanku, ia malah bertanya balik padaku. Aku menghela nafasku dan menggeleng.
"Tidak.. Aku tidak pernah marah padamu, Loueh. Aku hanya ingin tau." Wajah Louis yang sedang kusut itu menatapku sedih, lalu ia duduk dan bersender di dinding. Membuatku melakukan hal yang sama.
"Aku tidak tau.. Gadis itu datang kerumahku bersama orang tuanya. Orang tuaku bilang gadis itu akan menjadi tunanganku. Aku tidak mau.. aku menangis. Tapi Mum bilang Eleanor bisa membuatku lupa tentangmu.. padahal tidak. Mum tau aku tidak bisa melupakanmu, tapi dad bilang ia tidak mau melihatku sedih karenamu. Dan aku kira kau tidak akan kembali.. jadi aku menerimanya." Aku bisa mendengar isakkan Louis setelah itu. Ceritanya membuatku sedih, tapi melihat Louis begini, membuatku lebih sedih. Aku memeluknya erat-erat. Aku tak mau kehilangannya.
"Kau tau aku tidak akan meninggalkanmu. Aku pasti kembali padamu. Karena apapun yang menjadi milikmu akan kembali padamu, Loueh."
"I'm sorry.." bisiknya.
"No, i'm sorry." Louis menyandarkan kepalanya di bahuku. Tak lama setelah itu aku mendengar dengkuran halus dari Louis yang membuatku tersenyum.
***
BACA CERITAKU 'TWIST' YA. ITU MICHAELS SHORT STORY. KINDA SUCKS BUT ITS COMPLETED ! CHECK ON MY WORKS THANK YOU XX
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Little Rendezvous
FanfictionSebuah tempat pertemuan rahasia yang di datangi oleh dua orang pria yang memiliki kelainan seksual. ps. aku beri rate dewasa karena ini cerita boy x boy, if you're an under age, please be a wise reader. This is a boy x boy story, if you're a homopho...