Fourteen

1K 116 18
                                    

Keheningan terjadi diantara Anne dan Harry setelah Anne memberitau bahwa Ayah kandung Harry adalah ayah Louis. Harry tidak mampu berkata satu kata pun. Ia tidak bisa mencerna dengan baik apa perkataan ibu nya itu.

Tapi tiba-tiba Harry tertawa sangat keras.

"Bodoh. Bukankah kau tau aku sering bertemu dengan Roy? Roy Tomlinson. Dia ayah Louis, bukan ayahku. Jika memang Roy ayahku, dia tidak akan menerima hubungan kami!" Harry tidak bisa menahan teriakannnya di akhir kalimat.

Maksudku, ini benar-benar tidak terduga.

"Aku tidak bilang Roy adalah ayahmu." Jawab Anne dengan nada yang sangat-sangat santai.

"Apa maksudmu? Bukankah kau bilang ayah Louis adalah ayahku? APA KAU MENCOBA MEMPERMAINKANKU, ANNE COX?!" Seru Harry sambil mengangkat sebelah tangannya, ia hampir saja menampar ibunya sendiri, tapi untunglah Harry sadar dan langsung menarik tangannya kebawah.

"Maafkan aku." Ucap Harry dengan suara yang sangat pelan.

"Aku sendiri tidak tau itu benar atau tidak, tapi jalang itu terus memaksa." Harry mengerutkan keningnya begitu mendengar kalimat janggal dari Anne.

"Jalang siapa?"

"Ibu Louis."

"Jo?"

"Bukan." Harry semakin tidak mengerti maksud Anne.

Roy adalah ayah Louis, dan Johannah adalah ibu Louis. Apa maksud Anne sebenarnya?

"Bisakah kau menjelaskan dengan jelas maksudmu? Aku benar-benar tidak mengerti."

"Ibu kandung Louis adalah seorang jalang di sebuah diskotik yang terkenal di Las Vegas, dan ayah kandungmu, James, pergi kesana untuk 'urusan bisnis'. Tapi satu tahun kemudian ia kembali dengan seorang wanita dan anak laki-laki digendongannya. Ia dengan tenangnya berkata ingin bercerai denganku, saat aku baru saja melahirkanmu, oh bahkan dia tidak ada disana saat kau lahir. Tentu saja aku tidak terima begitu saja. Ia tidak menjelaskan apapun. Tapi tiba-tiba ia kabur. Aku tidak tau ia kemana, sampai akhirnya aku bertemu dengan sahabatku, Jo. Dia datang dengan membawa seorang anak lelaki. Aku bersumpah aku mengenal anak itu, tapi aku tidak ingat dimana. Sampai akhirnya Jo bercerita padaku bahwa itu adalah anak angkatnya. Bayi itu ditinggalkan di depan pintu rumah. Tapi semakin ia tumbuh besar, ia semakin mirip dengan James. Aku yakin dia adalah anak James. Tapi aku diam saja.. bahkan.. bahkan Jo tidak tahu.." Anne meneteskan air matanya.

Harry lagi-lagi terdiam. Hanya saja.. semua ini terlihat mustahil baginya. Bagaimana mungkin, seseorang yang telah ia cintai selama bertahun-tahun, ternyata adalah saudaranya sendiri.

"B-bagaimana bisa kau begitu yakin? Aku yakin ini hanyalah kesalahpahaman saja."

"Apakah aku terlihat tidak yakin? Bagaimana bisa aku memberikan info tidak pasti seperti ini? Tahun lalu jalang itu datang padaku dan meminta Louis kembali. Bodoh bukan? Apakah dia tidak ingat ia membuang Louis dimana? Bagaimana bisa ada wanita sebodoh dirinya."

"Apakah dia menyebut nama Louis?"

"Tidak, tapi dia datang dan bilang, 'kembalikan anakku! Aku sering melihatnya pergi kesini!' Dan sejak itu, aku yakin yang dia maksud Louis. Siapa lagi yang sering kesini selain dia?"

"Mungkin itu salah satu alasan mengapa Richard menentang hubungan kalian." Tutup Anne.

Harry's POV

Entah kenapa aku merasa ini adalah sebuah tipuan. Bulan apa ini? April?

Aku hanya merasa itu tidak mungkin. Tapi jika itu mungkin, toh salah satu dari kami tidak akan hamil jika kami menikah. Apa yang salah? Kami bisa mengadopsi anak. Tidak ada yang salah jika kami menikah, kan?

Aku tidak peduli Louis adalah saudara kandungku. Lalu kenapa? Kenapa? Kenapa? Pertanyaan itu terus-menerus berputar dikepalaku saat ini. Pikiranku kacau, hatiku terasa hancur.

"Lalu apa point dari Richard yang memisahkan kami? Aku dan Louis sudah bilang padanya, kami tidak butuh uang sepeser pun darinya! Entah jika kami punya uang atau tidak, asalkan kami bersama, kami akan bahagia."

"Omong kosong."

"Apa?" Aku mengerutkan keningku begitu mendengar ucapan itu keluar dari mulut mum. Omong kosong? Apa-apaan itu!

"Apakah cinta bisa memberi kalian makan? Dasar bodoh."

"Setidaknya kami akan mati bersama, jika kami mati kelaparan!" Seruku. Mum memberikan smirk kearahku. Apa-apaan ini? Apa setan yang sudah merasukinya?

"Bagaimana jika aku bilang, dari dulu aku hanya mempermainkan kalian?"

"BICARA APA KAU?!" Teriakku. Ini benar-benar bodoh.

"Kalian tidak bisa bersama. Jika kalian ingin punya akhir 'mati bersama' maka matilah bersama! Louis sedang ada di Jembatan terdekat disini. Carilah dia, kalau kau masih sempat." smirk mum semakin mengerikan, tapi aku tidak peduli. Aku memberikan death glare terbaikku dan langsung lari untuk mengejar Louis.

Aku datang, Louis!

Secret Little RendezvousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang