"Jangan membuatku marah, sialan." Ucap Richard seraya melepaskan tangannya dari kepala Anne yang separuh wajahnya telat dilumuri darah.
"MARIE! SEPHA!" Teriak Richard.
Tak lama kemudian muncul dua orang maid masuk ke dalam ruangan.
"Marie, bawa dia ke rumah sakit. Sepha, kau awasi terus Harry dan bocah bodoh itu. Kalau mendengar hal yang mencurigakan segera laporkan padaku."
"Siap, Tuan." Ucap Marie dan Sepha bersamaan.
***
Harry's POV
Kemana mereka pergi?
Aku menatap Louis yang terkapar di ranjang rumah sakit dengan penuh luka dan lebam. Tubuhnya sangat kurus. Ini menjijikan. Richard menjijikan. Pria tua itu sangat menjijikan.
Apa aku harus mencari tau kemana mereka pergi?
Atau aku akan mengambil kesempatan ini untuk membuang semuanya dan pergi bersama Louis?
Meski begitu, aku merasa ada yang aneh. Ada sesuatu yang sangat janggal terjadi. Tapi otakku tidak bisa memikirkan hal apa itu.
"..ha..rry." Aku sontak berdiri mendengar suara Louis memanggilku, dan berjalan kearah ranjangnya.
"Ada apa-" aku terdiam dan tersenyum. Ternyata Ia hanya mengingau.
"Tidur yang nyenyak, sayang." Ucapku seraya memperbaiki selimut Louis. Sialan. Pria ini sangat manis.
Saat aku sedang memperhatikan wajahnya—yang sangat manis, ia membuka matanya perlahan.
"Harry...?" Gumamnya.
"Ah, maaf. Apa aku membangunkanmu?" Louis menggeleng.
"Tidurlah." Aku menyingkirkan rambutnya ke atas dan mencium keningnya.
"Aku mau keluar sebentar untuk mencari udara segar. Aku akan kembali. Tidur ya?" Louis tersenyum kecil dan mengangguk. Kemudian ia kembali memejamkan matanya.
Aku memakai mantelku dan berjalan keluar dari kamar Louis.
"Katanya ia jatuh dari tangga."
"Dan hanya kepalanya yang terluka?"
"Entahlah. Mungkin kepalanya terbentur dinding atau pegangan tangga."
Aku mendengar sedikit pembicaraan para suster di UGD. Ah mengerikan. Setiap hari ada saja kecelakaan. Aku tidak bisa membayangkan harus bekerja disini setiap hari.
"Siapa namanya?"
"Anne Cox, istri dari milyuner Richard cox itu."
"Sialan, sungguh?"
"Ya. Padahal hanya robek sedikit yang menanganinya dokter bintang lima."
"Yah, kau tidak bisa menyalahkan orang kaya."
Aku terdiam mematung. Anne Cox? Ibuku? Atau aku salah dengar?
Tunggu. Ada apa dengan kepalanya? Robek? Jatuh dari tangga?
Aku mengintip dari pintu UGD. Sial. Ditutupi tirai.
Aku memutuskan untuk duduk di kursi yang terletak di depan pintu UGD, bermaksud menguping pembicaraan para suster itu.
"Katanya suaminya sangat panik dan langsung meninggalkan meeting untuk kesini. Dia sedang dalam perjalanan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Little Rendezvous
FanfictionSebuah tempat pertemuan rahasia yang di datangi oleh dua orang pria yang memiliki kelainan seksual. ps. aku beri rate dewasa karena ini cerita boy x boy, if you're an under age, please be a wise reader. This is a boy x boy story, if you're a homopho...