"apaan sih lo kak berisik amat. gue mau tidur ngantuk."
"heh bangun gak lo. hari ini lo gue antar."
"tumben lo baik mau nganter gue."
"sejak kapan gue jahat coba. heh lo kok tidur lagi gue gelitikan baru tau rasa."
"isshh,, gue masih ngantuk gara-gara lo nih kak."
"lah kok gara-gara gue."
"ya kan elo yg ngajak gue ke cafe yg dipenuhin coklat itu."
"lo gak usah ngalihin pembicaraan. dalam 15 menit lo gak turun kebawah lo gue tinggal."
ckckkck, pagi-pagi aja anak kembar ini udah adu mulut. ashley bergegas mandi dan memakai seragam sekolahnya. dan beranjak turun kebawah.
"MORNING KAK GRAY." ucap ashley sambil mencium pipi kembarannya itu.
"morning. sekarang lo buruan makan. gue ada rapat sama tim football pagi ini." suruh grayson pada ashley. sedangkan ashley? dia hanya mengangguk sambil mengunyah makanan yg ada di mulutnya itu.
"oke, gue udah siap. yuk capcus." ucap ashley setelah makanan yg dipiringnya ludes.
"anjir alay lo." ucap grayson yg langsung berjalan kearah mobilnya dan disusul ashley dibelakang.
"kak, katanya mau cepat kalo begini kapan nyampenya." protes ashley yg geram dengan grayson karna membawa mobil dengan kecepatan terlalu lambat. setelah ashley berbicara seperti itu barulah grayson mengendarai mobilnya dengan lebih cepat.
"gini kek dari tadi." gerutu ashley yg sebal melihat tingkah grayson. sedangkan grayson? hanya diam tanpa menjawab.
"oke, byee kak. gue masuk dulu. mwah." setelah mencium pipi grayson ashley pun berlari kedalam kelasnya. dan grayson pun pergi ke sekolahnya.
"KEY TUNGGUIN GUE. GUE MAU IKUT JALAN DISAMPING LO."
"ih, apaan sih lo ash. tinggal jalan aja kali disamping gue gausah teriak kayak gitu. gak malu apa diliatin banyak orang." ucap keyra yg kesal karna malu atas apa yg diperbuat ashley. sedangkan yg membuat ribut hanya mengatakan kata 'bodo'. mereka berdua jalan ke kelas.
"btw, gue denger-denger katanya lo kemarin di jemput sama cogan?" gila grayson dibilang cogan. mampus kalo udah keyra yg nanya gue gak bisa bohong lagi.
"bukan cogan kali. dia itu sodara kembar gue." key memasang wajah yg tengah berpikir dan dia langsung melotot ke arah ashley. setaunya ashley itu nggak punya sodara kembar.
"WAT? KEMBAR? LO PUN--MPPHHH." ashley langsung menutup mulut key dengan kedua tangannya. ashley udah duga reaksi sahabatnya itu pasti akan kayak gini. setelah key agak tenang. ashley melepaskan tangannya dari mulut key.
"tai lo ash. tangan lo asin banget mau muntah gue." cerocos key.
"tangan gue wangi kali." jawab ashley nggak peduli.
"tunggu-tunggu, lo utang penjelasan sama gue. je. la. sin. se. ka.ra. ng. ju. ga."
"huh. jadi gini gue itu di takdirkan mempunyai sodara kembar. kita beda 6 menit dia lebih tua dari gue. nama nya grayson. kadang gue manggil dia kak kadang langsung nama." jelas ashley menerangkan intinya saja.
***
waktu istirahat tiba. ashley dan key sedang memakan pesanan mereka. punya ashley habis deluan. ashley izin ke key pamit mau ke lapangan. key hanya menganggukan kepalanya saja. tibalah ashley dilapangan basket. dia langsung mengambil bola basket kesayangannya itu. diapun memainkannya. entah sudah berapa kali dia ngeshoot bola ke ring. ashley tidak sadar bahwa ring bola itu sebentar lagi mau jatuh. dan tiba-tiba.
*prang*
jatuh lah ring itu tepat di kasi ashley.
"awww... sakit. kaki ashley sakit huaaaa aww.. tolong... tolong..." ucap ashley merintih. ring itu teruat dari besi dan besi itu mengenai tulang kering ashley. kalian bisa bayangin gimana rasa sakit nya.
"TOLONGGGGG........" teriak ashley sekali lagi. suara derap langkah kaki yg rame membuat ashley lega. tapi dia tetap merintih kesakitan. dia gak mau kakinya patah. karna kalo patah dia gak bisa main basket di waktu yg dekat.
"astaga ashley sayang, kamu kenapa? kok bisa ring nya jatuh." ucap mamanya ashley dengan rasa khawatir.
"gaktau mom. kaki ashley sakit. loh kok kalian ada disini? buruan angkat dulu ring nya. mom sama dad gimana sih bukannya ring nya diangkat malah nanya-nanya ashley." dengan cepat daddynya ashley mengangkat ring itu dan langsung mengangkat anaknya kerumah sakit. tapi sebelum itu.
"dengar kalian semua guru-guru yg mengajar disini. kalian gak becus dalam menjaga anak murid kalian sendiri. dan ini apa? ring sebesar itu bisa jatuh? dan terutama anda pak kepala sekolah yg terhormat, saya akan memindahkan ashley dari sekolah ini dan juga akan menuntut sekolah ini. sekian terimakasih." ucap daddynya ashley panjang lebar. ashley mendengarnya dia gak mau pindah sekolah dia masih mau disini. dia mau memberontak tapi kaki nya sangat sakit. jadi dia pasrah dengan keadaan.
"kalau ada terjadi sesuatu dengan anak saya. kalian semua akan saya tuntut." ucap mommynya ashley dengan berapi-api. mom dan dad nya ashley pun membawa ashley kerumah sakit. ternyata kata dokter tulang ashley sedikit miring. tetapi hari ini tulangnya bisa di luruskan kembali. ashley sangat bersyukur kaki nya bukan separah yg dia bayangkan.
"hey, gimana keadaan ashley? better huh?" tanya dadnya.
"yap. dad ash nggak mau pindah. ash mau sekolah disitu aja. ash nggak mau." kata ashley yg mengingat kejadian di sekolah tadi.
"NGGAK." Dad dan momnya menjawab pertanyaan ashley dengan serentak.
"mom, dad please?????" mohon ashley sekali lagi.
"kalo enggak ya tetap enggak." tegas momnya ashley.
Ashley pun tidak bisa berbuat apa-apa. malam ini dia sudah di izinkan pulang. dia masuk kerumah di gendong sama papanya.
"ash, lo gapapa? kok bisa kayak gitu kejadiannya. gila itu sekolah emang." ucap grayson yg melihat orangtuanya dan ashley sudah sampai dirumah.
"gue gak sekolah disitu lagi." ucap ashley dan langsung pergi membanting pintu kamarnya. ya walaupun dia berjalan harus dengan sangat hati-hati. raut wajah grayson meminta penjelasan kepada orangtua nya.
"ya, dad sama mom mau mindahin ashley ke sekolah kamu." jawab dadnya sambil merangkul mamanya jalan masuk ke kamar mereka.
'mampus gue. pasti bakal ada banyak kejadian kalo gue sama ashley satu sekolah. biar ajalah gak rugi di gue juga' batin grayson termenung di ruang tamu.
Vomment yashh!!
Mulmed keyra.
NO COPAS!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Twins ✔ [TAMAT]
Teen FictionEnggak selamanya sifat orang itu sama. Dari waktu ke waktu pasti sifat itu akan berubah. Dari yang dulunya periang ke pendiam ataupun sebaliknya. Contohnya kayak kembaran gue, Ashley. ~Grayson Keevan Miller Enggak selamanya seseorang bisa bertahan m...