9

970 51 0
                                    

POV LINUX

Ainun. Wanita itu tertatih menapaki langkahnya. Ingin sekali aku mendekapnya erat. Sayang, ia salah satu spesies wanita sulit ditaklukan.

Padahal jika dibandingkan dengan wanita-wanita di sekitar sini saja ia jauh. Dia itu hanya wanita kecil dengan pipi bagaikan gumpalan bakpao. Ditambah dengan sifatnya yang terkadang galak dan sulit didekati.

"Ini..."

Aku menengok kearah bawahku. Bahkan tingginya hanya sebahuku hampir saja tidak sampai. Well, wanita itu ternyata sudah sampai di dekatku. Ia mengulurkan tisu untukku. Untuk apa? Belum sempat aku mengatakannya ia sudah terlebih dahulu menjelaskan.

"Hidung."

Ia menggoyangkan tangannya sebagai isyarat aku segera mengambil tisunya. Spontan aku mengusapkan tisu ke hidungku. Mungkin selai kacang tertinggal di bawang hidungku.

Aku mengusapnya kemudian melihatnya. Ternyata bukan selai kacang melainkan selai strawberry dari dalam tubuhku. Ah aku jadi malu. Tunggu. Aku merubah citra cowok maco menjadi cowo lemah.

Apa yang sedang kau lakukan Linux di depan Ainun!

Harus mengatakan aku baik-baik saja. Ya, aku harus mengatakan itu dan mengucapkan terimakasih. Jangan lupa kharisma.

"Ai... Ini cuma mimis---an."

"Lho kemana dia?"

Ah wanita itu!

Dari keseluruhan sikapnya, yang cuek tapi perhatian seperti ini membuatku menjadi terbawa perasaan. Terlebih lagi bikin sulit mencari gebetan lain. Hal kecil yang membuat dia loveable. Tragisnya, banyak serigala buas di luar sana yang menyadarinya juga.

"Tenang My future kids, Daddy akan memperjuangkan kalian lahir dari rahim My future wife and Your Mommy, Ainun."

MenemukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang