"Aku tidak mau, Ibu!" Marah? Tentu saja aku marah. Ayahku sudah berjanji akan melanjutkan sekolahku di Tokyo tapi apa? Beliau justru mendaftarkanku ke sekolah Britania. Ayahku sudah mengingkari janjinya dan aku tidak suka itu.
"Jangan membuat Ibu marah, Venus."
"Aku tidak peduli."
"Baiklah, kau telah memilihku untuk melakukan ini."
Dengan paksaan, lenganku ditarik Ibu sedangkan Ayah membuka pintu mobil bagian belakang. Aku tidak mengerti kenapa mereka berdua begitu antusias dan menggebu-gebu mendaftarkanku ke Britania padahal mereka sudah mengizinkanku melanjutkan sekolah di Tokyo. Kesal!
Bagaikan awan gelap di tengah langit cerah, kutekuk wajahku dengan mata menyipit melihat keadaan luar. Aku tidak akan menjawab jika kedua orang tuaku bertanya, lihat saja nanti.
"Sayang, Ayah akan menuruti ke mana pun kau ingin pergi ketika liburan nanti. Tapi belajarlah dengan baik di Britania, ya?" Oh, aku tidak akan termakan rayuan Ayah.
Aku bungkam, menahan bibirku terkatup rapat sekalipun pipiku sakit karena menggembung menahan emosi.
Lima belas menit kemudian, mobil berhenti dan tibalah aku di depan gedung Britania. Ya, sekolah ini memang bagus. Sistem pembelajarannya pun sangat nyaman, membuat murid-muridnya tidak akan bosan. Tapi tetap saja aku ingin ke Tokyo!
"Venus!" Kepalaku menoleh dan terpaku, kenapa sahabat-sahabatku ada disini? Bukankah kami sepakat untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri?
Kutatap kedua orang tuaku, senyum mengembang di wajah mereka. Aku mengangguk sambil tersenyum, berlari ke arah sahabat-sahabatku yang menyambutku dengan tatapan hangat mereka. Sekarang aku tahu kenapa kedua orang tuaku sangat antusias dan memaksa agar aku sekolah di Britania.
Dan, cerita pun dimulai..
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories At School
HumorSemuanya terjadi di sekolah yang pada awalnya tidak kuinginkan. Banyak hal yang terjadi di sekolah itu. Aku dan sahabat-sahabatku menemukan berbagai macam cerita berbeda setiap hari, dan inilah ceritaku tentang sekolahku.
