Stories At School

Ghost In School

Ada kabar yang mengatakan kalau sekolahku itu berhantu, pembunuhan keji sering terjadi disini. Bukan hanya itu saja, pembunuh dan korbannya adalah warga Britania sendiri. Dan kabar yang santer terdengar adalah adanya hantu seorang siswi tanpa mata yang sering bergentayangan di malam hari.

Fiuh, beruntung sekali ketika menemukan ruangan rahasia itu kami tidak bertemu dengannya.

Namun, kabar burung yang hanya kuanggap angin lalu kini menjadi topik terhangat minggu ini. Collin, salah seorang staf kebersihan di Britania ditemukan tewas dengan luka goresan di dadanya. Banyak yang beranggapan ada seorang pembunuh di sekolah, tapi aku ragu akan hal itu. Ini membuat Kepala Sekolah kami menutup sekolah untuk sementara waktu dari orang luar. Kegiatan belajar mengajar masih berlangsung, hanya saja kami harus lebih berhati-hati.

Pagi ini, kami semua mengantarkan mayat Collin ke peristirahatan terakhirnya. Malang nasib pemuda itu, usianya baru 17 tahun dan selama ini dialah yang menjadi tulang punggung keluarganya. Untung saja, Kepala Sekolah memberikan sejumlah nominal pada keluarga Collin untuk membuka usaha.

Untuk hari ini, para murid dibebaskan dari pelajaran asalkan masih berada di lingkungan sekolah. Kepala Sekolah akan selalu mengawasi gerak-gerik kami dari CCTV yang berada di ruangannya.

"Kudengar yang membunuh Collin itu adalah hantu." Sony menyeruput susu kotaknya.

"Ha-hantu??" Smith memelukku, sepupuku memang sangat takut terhadap hal-hal berbau mistis karena trauma di masa lalu. Hal apa yang membuatnya trauma hanya dirinya saja yang tahu.

"Itu benar, dan korban selanjutnya adalah orang berambut pirang sepertimu. Huu.. huuu..." Seakan-akan aku hantu, kubuat gerakan tangan seakan mencekik.

"Apa mungkin hantu itu Samantha?" Kami menatap Ken setelah mendengar pemuda itu mencetuskan nama terlarang di sekolah ini. Samantha ya? Sepertinya aku harus menyelidiki kematian Collin.

Pada tahun 1990, ada sepasang kekasih yang sangat populer di Britania. Mereka adalah Samantha dan Ruppert, mereka berdua selalu membuat pasangan lain iri. Mereka memiliki wajah rupawan, kecerdasan diatas rata-rata, dan memiliki bakat yang tak terhitung.

Suatu hari, sepasang kekasih itu bagaikan hilang di telan bumi. Tak ada kabar apa pun mengenai pasangan ini hingga kedua orang tua Samantha datang ke sekolah dan mengatakan bahwa putri mereka sudah mati dibunuh kekasihnya sendiri.

Awalnya tidak ada yang percaya sampai kedua orang tua gadis itu membawa seorang paranormal untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

Karena tak ada bukti kuat, kasus Samantha pun ditutup. Bukan hanya itu, Ruppert ditemukan tewas di apartemennya seminggu setelah berita kematian Samantha beredar.

-ooo-

"AAAA!!" Suara teriakan mengejutkan kami, teriakan itu terdengar seperti suara Lussy. Astaga! Apa yang terjadi pada gadis itu?

Kami pun berlari ke arah toilet karena tadi Lussy izin sebentar ingin ke toilet. Tiba di depan ruang Kepala Sekolah, kami bertemu dengan primadona Britania.

"Kenapa kalian ada disini?" Tanya Daniel, seharusnya aku yang bertanya.

"Kami mendengar suara teriakan, kami takut terjadi sesuatu dengan Lussy." Candy kembali menghisap lolipopnya.

"Kami juga, dan Debby belum juga keluar dari toilet." Semua menatap Steve, mereka mengangguk dan berlari menuju toilet secepat yang mereka bisa. Sepertinya langit mulai gelap, tak ada bintang sama sekali diatas sana.