Chapter: 9

2.6K 272 18
                                    


"ini akan menyenangkan Miko, percayalah...."yakinnya padaku, aku menatap madara ragu.

lalu ia menarik tanganku lembut.

"Dah..... semoga kalian menikmatinya......."Teriak hashirama... dasar bakka aniki,

sesampainya dipenginapan.

aku berWOWria.
"Apakah ini istana Daimyo?"ucapku yg tak hentinya melihat pemandangan penginapan yg luar biasa...errhh.... megah.

"bukan.....ini penginapan milik Daimyo sendiri., dan Daimyo meminta Hokage untuk adiknya berbulan madu disini, itulah yg dikatakan oleh Bakka....maksudku anikimu..."jawab Madara, tapi, aku tak memperdulikan jawaban itu.

lalu datanglah seorang bibi
"selamat datang, Tuan dan Nyonya Uchiha (membungkuk hormat)... Mari saya antarkan ke Kamar kalian..."ucap bibi itu, sepertinya Daimyo telah memberi tahunya.

Kami melewati sejumlah lorong yg megah, yg dihiasi Foto dengan Figura yg besar, Foto itu seperti Keluarga Besar Daimyo, dan sebagainya.

sampai akhirnya
DUGH.. aku menabrak dinding ruangan, aku hampir ditertawakan oleh Madara dan juga bibi,, memalukan....

"ya ampun Miko,, kau kenapa? seharusnya kau lebih berhati-hati, sini aku lihat dahimu....."ucapnya, aku langsung membalikan badanku, dan ia melihat dahiku

"hhmm.... dahimu memar miko, (mengelus pelan dahi miko.)"ujarnya, akupun cemberut.

"seharusnya tadi kau menuntunku...."jawabku kesal. Madara tersenyum

"Lain kali, aku akan menuntunmu.."ucapnya. Dan benar kali ini ia menuntunku.

"ini kamar kalian tuan-nyonya.. Kamar ini langsung berhadapan dengan Kolam Air panas pribadi kalian, kalian juga dapat melihat perkebunan dibalkon samping." Jelasnya aku dan madara mengangguk.

"Terimakasih bibi..."ucapku seraya tersenyum

"sama² nyonya,,jika kalian butuh apa² panggil saja hamba, hamba ada diruangan paling awal tadi.."jelasnnya lagi, Aku mengangguk

"permisi...."Ucapnya,, lalu pergi.

setelah bibi itu benar² telah keluar, Madara bertanya
"Kau ingin mandi atau tidur Miko?"tanyanya

"Pastinya,, emh.... aku tidur saja...."jawabku, aku lalu membaringkan diriku ditempat tidur, tempat tidurnya nyaman sekali.. dengan Spray warna Merah marun, Dihiasi renda² dan Warna emas disetiap ujungnya. Dan juga selimut merah marun tebal yg lagi² sama seperti spraynya.

"baiklah,, aku akan mandi..."ucapnya, lalu pergi kekolam air panas.

Aku sudah hampir dialam mimpi, tapi aku teringat bahwa "madara sedang mandi?"Aku pun membuka mata "madara membuka yukatanya?" aku berdiri "Madara telanjang?" Akupun melihat di balik kaca pintu

Saat aku melihat tubuhnya yg eerrhhhggggg,, menggila alias menggoda ituuhh....

aku langsung menggigit jari telunjukku., wajahku memerah sempurna.... aku langsung berjongkok di pojok pintu,, oh yaampun...

ke,, kenapa aku jadi seperti ini?
"Jika kau ingin melihatnya, kau bisa melihatnya kapan saja, tidak usah dengan cara mengintip begitu, Miko-chan...."

Aku langsung melihat kesumber suara, itu madara??!

aku langsung memalingkan wajahku, dan memutup wajahku rapat², agar ia tak bisa melihat wajahku yg kini semerah warna spray dikasur.

"a..aku ti...tidak meng...mengintipmu...."Ucap bohongku dengan gugup.

aduh,, kenapa bisa ketahuan kalau aku mengintip ya?? dasaar BAKKA...

"Kau tak perlu malu² kucing Miko-chan...."godanya ia kini mengelus puncak kepalaku, tp aku masih menutup dan memalingkan wajahku.

"Menjauhlah................."teriakku,, dengan mendorongnya, tp ia tak terjatuh,, dan tetapi... apa yg kusentuh tadi?

oh aku shok berat,, sepertinya aku salah menyentuh.... Aku sepertinya menyentuh bagian sensitifnya .

Aku menarik tanganku lagi,, dan menutup mataku, aku dan madara terdiam, dengan memberanikan diri aku membukan celahan jari untuk melihat wajah madara, oh ya ampun... Madara blushing berat

"Mi....miko...ka...kau..."ucapnya dengan gagap...

"Su....sudahlah lupakan...."jawabku kesal, tapi tetap wajahku memerah, masih merah yg sama.

Madara pov

"apakah ia marah?"batinku.
"ternyata aku yg salah, ia tak suka digoda oleh, bahkan ia menikahiku hanya karena senju...ya, aku salah... tapi aku mencintainya..."batinku lagi.

Dengan berat, aku melangkah meninggalkannya, meneruskan mandiku.

Memang,, seharusnya ia menikah bukan denganku,, yg layak adalah izuna.... karena ia dan miko berteman dekat, tp denganku? saat dulu ia melihatkupun, dengan rasa takut.

Hujan turun, tapi... aku masih belum ingin naik...

beberapa saat kemudian, hujan reda, dan langit sudah sore....

aku tak tau berapa lama aku berendam. mungkin lebih dari 3 jam.

Lalu ada yg menyentuh pundakku.
"Madara,, jangan terlalu lama, ini sudah sore.... naiklah... ini handuknya dan aku telah menyiapkan Teh hangat untukmu..."Ucap miko padaku, lalu aku mengambil handuk itu tanpa suara, dan wajah yg datar.

Flashback

Miko pov

"Mi....miko...ka...kau..."ucapnya dengan gagap...

"Su....sudahlah lupakan...."jawabku kesal, tapi tetap wajahku memerah, masih merah yg sama.

Madara lalu pergi keluar dengan wajah datar dan terlihat murung. Dan ia melanjutkan Mandinya

apakah aku sudah salah? atau ia marah? entahlah... yg penting sepertinya aku yg salah....

harusnya aku mengerti, ia menggodaku, dan itu wajar karena ia adalah suamiku sekarang... tapi aku malah bertindak layaknya orang asing baginya... bukankah itu salah?

hujan turun, tapi Madara masih belum berhenti berendamnya. Kini aku mengintipnya di kaca pintu, bukan untuk soal yg tadi ya... tapi ini berbeda, kini aku merasa bersalah dengannya, karena sikapku yg begitu ,, ya begitulah.

aku memang membencinya, tapi... apa daya, dia kini suamiku dan aku harus merubahnya demi masa depan dunia shinobi. tapi, aku malah berbuat yg tak sopan..

Lalu aku membuat Teh hangat, dan hujan pun reda. Aku membawakan Handuk serta Yukata yg Bersih.

dan aku pun keluar, dan memegang pundaknya. "Madara,, jangan terlalu lama, ini sudah sore.... naiklah... ini handuknya dan aku telah menyiapkan Teh hangat untukmu..."Ucap ku, lalu ia mengambil handuk itu tanpa suara, dan wajah yg datar.

Off

Akupun mengulurkan tanganku untuk membantunya, dan ia pun menerima uluran tanganku, aku menariknya lembut kedalam kamar, dan mendudukannya di sofa.

aku pun menyerahkan Yukatanya
"ini pakailah, agar kau tak terlalu kedinginan, aku akan bawakan teh hangat, tunggulah...."ucapku, lalu aku pergi kedapur dan membawakan dua cangkir teh, yg pastinya yg satu untukku.

"ini minumlah", ucapku, lalu aku meletakkan dua cangkir teh itu di meja.

ia menyambar langsung teh yg aku buat, lalu ia meminumya perlahan, akupun tersenyum tulus untuk kesekian kalinya.

"Terimakasih,, Miko-chan...."ucapnya, aku terkaget lalu menatap matanya.

BERSAMBUNG

VOTE+KRITIK+SARAN+PESAN

The Love story of Madara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang