Chapter: 16

2.2K 247 6
                                    

"kami-sama...katakan padanya kalau aku mencintainya, katakanlah juga Langitmu adalah saksinya begitu juga dengan ratunya malam...."

~

Ini sudah malam....
aku harus pulang...

"Ta" "dari, mana saja kau?"potongnya. Ia sama seperti yg kemarin-kamarin, Ketus.

Bukannya disambut dengan senyuman, malah aku disambut dengan lirikan tajam, aku terkejut, saat aku baru saja membuka pintu. Dia sudah ada didepanku.

aku menjawab dan menatap matanya dengan berani "Aku, habis melihat matahari terbenam, sendirian...."

dia menyeringai "hmm.... benarkah? aku kira kau keluar karena kau bosan dirumah karena ku...."

aku menaikan alisku, kini aku menyeringai penuh percaya diri "hn... ya, itu benar... sangat membosankan, apalagi kau yg mengacuhkanku, selama dua minggu penuh, menatapku jarang, apalagi tidur denganku, bahkan kau memilih tidur disofa yg ada diruang kerjamu..."

"Miko... aku..." "sudahlah.... kau tidak kerja? bukankah setiap kali aku ajak makan, jawabanmu pasti aku masih banyak kerjaan, setiap aku ajak tidur, kau pasti menjawab, sudahlah aku masih ingin kerja, kau duluan saja... sekarang kau ngapain? menungguku pulang yah? baiklah... tadi aku belum menyelesaikan kalimat ku,, Tadaima madara...." potongku, aku menatap madara datar, madara hanya mengerutkan keningnya.

"Okaeri..." "Sekali lagi, kau tidak kerja, eh??, Jika kau ingin kerja silahkan,, aku takkan mengganggu pekerjaanmu sama sekali,, " lanjutku,, lalu aku pergi meninggalkannya.

Baru beberapa langkah berjalan, ia memanggil namaku, dan memegang tanganku.

aku berbalik, dan menatap matanya kesal. "Apa lagi? kau ingin kerja bukan, sudah lepaskan, aku takkan mengganggu..." ucapku, dan aku mulai meronta.

"miko dengar" " dengar apa? bukankah kau sudah mulai membenciku karena perkataan itu madara? jadi.." " Miko... dengarkanlah,, aku lapar, buatkan aku makanan..."potongnya dengan kesal entahlah aku ingin tertawa tapi aku tak bisa.

bisa²nya dia,, dia sudah mengacuhkanku, tapi hari ini ia meminta makan? sungguh, aku tak mengerti...

"lapar?cih,, lalu sejak dua minggu yg lalu kau ngapain? kau tidak menatapku, bahkan tidak menyentuh makanan atau minuman yg kubuat!!?" Jawabanku, berhasil membuatnya kesal... aku semakin tertarik...

dia menutup matanya lalu membuang nafas dengan kasar, dan membuka matanya lagi, lalu ia berkata " Aku berpuasa miko..."

Aku tercengang untuk perkataannya kali ini. "berpuasa, untuk apa?"

"Pertama, aku membentakmu, kedua aku memarahimu, ketiga aku mengacuhkanmu , keempat aku mengabaikanmu... itu adalah kesalahan terbesarku, lalu aku pergi kekuil dan berpuasa, untuk tidak makan atau minum, untuk tidak tidur disampingmu, dan keempat berpuasa untuk berbicara denganmu, dan hanya berbicara jika dibutuhkan.... jadi kumohon maafkan aku...."Ucapnya, aku tak menyangka, ia akan berpuasa selama ini..

"berapa hari kau berpuasa?"tanyaku, yg masih agak terkejut

"satu minggu, jadi aku lapar, kumohon aku ingin makan...."pintanya, entah kenapa, aku merasa ia sudah seperti dulu... aku merasakan aura yg sama jika didekatnya, aku tersenyum dan memeluknya... ia juga memelukku.

"maafkan aku madara,, aku tadi juga membentakmu..."ucapku, ia menggeleng. "tidak miko, kau tak salah... kau seperti itu juga karena ku... aku tau itu..

~~

"Madara.... makanannya sudah siap..."teriakku

"sebentar..."teriaknya dari atas sana..

saat ia turun, ia sangat terkejut

"miko...kau?"

BERSAMBUNG...

hai readers, makasih yg udah setia ya.. Haha,, jangan lupa vote and comment, yah... ouh ya, maaf kalau author punya banyak salah... selamat berpuasa bagi yg menjalankan ya ..😊🙏

The Love story of Madara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang