Chapter: 18

2.2K 245 2
                                    

aku hanya bisa menutup mataku, terkadang aku mengerang tipis karena aktifitasnya. entah kenapa aku tak mau menolak, dan ingin seperti ini.

tak lama, ia menghentikannya.
"miko... aku...." bisiknya, semoga saja ia tak minta yg aneh²...

"aku ingin kau tidak pergi, dari sisiku, miko..."lanjutnya, aku tersentak oleh perkataannya.

"Mana mungkin, aku pergi darimu.... Madara,.."jawabku, lalu ia memelukku kembali, aku merasakan ia sedang terseyum, Hn, mana mungkin sih aku meninggalkannya, bahkan jika tobirama menghajarku, akan kupastikan kalau aku pasti...

"Miko....uchiha....." lagi² aku tersentak, bagaimana tidak, aku ini belum sepenuhnya uchiha bukan? Kami-sama, sehabis ini jangan membuatku terkena serangan jantung... jika aku terkena serangan jantung, dan aku mati, pasti madara akan gila, karena tak bisa membuatku kembali kesisinya... Jangan sampai terjadi...

"Kau tak perlu sempurna sebagai uchiha. Kau hanya perlu disini, menemaniku, dan Membuat hidupku yg suram menjadi lebih terang dan damai,, aku tak peduli kau mencintaiku atau tidak, Yang aku mau, jangan pergi dari sisiku.... Marahilah aku bila aku salah, Rawatlah aku bila aku sakit, Lawanlah aku bila memang aku tak menurut padamu, dan Temani aku bila aku sendirian...." Jelasnya.. aku merasa, dia bukanlah madara uchiha. entah kenapa ia begitu percaya padaku, sampai menunjukkan kelemahannya ini...

"Dihadapanmu ini bukanlah seorang madara uchiha yg Kejam atau sejenisnya, tapi yg kau lihat kini adalah, seorang madara uchiha yg lemah, Yg tak mau kehilangan cintanya,. meskipun aku sering disebut orang yg tidak punya hati, tetapi lihatlah, aku seperti seorang anak kecil, yg ingin Disayang dan dicintai.... entah kenapa aku bisa percaya padamu, Hatiku mengatakan hal seperti itu..." lanjutnya, kini aku tak bisa berkata apapun, Madara semakin mengeratkan pelukannya, ya.. pelukan ini berbeda, apa ia benar² tulus mengatakan hal itu?.

"Aku takkan pergi jauh darimu, tapi... maafkan aku madara, aku belum bisa mengerjakan tugas seorang istri yg sewajibnya.... tapi,aku.." jawabku,, tapi entah kenapa aku tak bisa meneruskan kalimatku ini... tak lama kemudian madara menjawab

"Kau tak perlu melakukan itu jika kau belum siap miko, aku takkan memaksa, tapi, aku akan memaksa jika kau akan pergi dariku, pasti aku akan memaksamu kembali padaku..." Ucapnya, aku masih merasakan bahwa ia masih tersenyum, oh kami-sama... kenapa ia sesempurna ini....

"tapi.... aku....sudah mulai.... mencintaimu.... itu membuatku tak bisa lepas darimu, kau telah mengikatku, Maaf madara, aku belum layak menjadi pendampingmu..." Jawabku, kini aku yg tersenyum bangga, aku bisa mengatakan hal itu.

sepertinya madara cukup terkejut akan perkataanku. nafasnya menggelitik leherku kembali, aku terkekeh kecil. taklama kemudian Ia menggendongku ala bridal style. kini aku bisa melihat wajahnya, ia tersenyum penuh kemenangan. Aku melihat pintu ruangannya., tapi ia melewatinya??!

"hey, kau tidak kerja?" tanyaku, ia menggeleng, "aku takkan kerja dulu, aku ingin bersamamu...." jawabnya, aku ikut tersenyum mendengarnya.

ia membawaku kekamar, ia mengunci kamarnya?!. lalu ia menidurkanku.

"Aku hanya ingin bersamamu, dan meninggalkan, dokumen² yg membuat kepalaku pusing sendiri..." ucapnya, ia berbaring disebelahku, dan memelukku, mengusap rambutku, mencium keningku berkali², ahh,, rasanya memang aku benar² dicintai...

"oh ya, jika ada waktu... kita jalan² ya...," pintaku padanya, ia hanya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata

"apapun untukmu miko, apapun..."jawabnya, ia mengecup keningku sekali lagi.

"Ini gk?"

TBC...

The Love story of Madara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang