"kau..."Desis madara pelan
"Kenapa kau tau? Darimana kau tau?"Tanyanya berkali-kali. Aku menghela nafas lelah, lalu menatap matanya."Matamu...."
'Padahal aku sudah lebih tau darimu, tanpa melihat matamu...'
"Matamu seperti mencerminkan semua yg tertulis dibatu itu..." ucapku, ia masih melamun menatapku.
"Dulu, aku sering takut jika menatapmu, karena banyak sekali yg kulihat dimatamu"
'gk juga sih, kan aku dari masa depan, umurku jauh lebih panjang darimu... buktinya aku sampai tau sejarah mu :3'
"Entah ingin percaya atau tidak itu terserah kau...." Lanjutku, madara memandangku datar, sepertinya ia mempunyai banyak pertanyaan untukku.
Ia lalu mendekatiku, dan memegang kedua bahuku lembut.
"Tatap aku sekarang...(Aku menatapnya), apa yg kau lihat?dan apa yg sering kau lihat?" Tanyanya bertubi-tubi. Kesedihan~ itulah yg terbaca sekarang."Aku tak bisa mengatakan semuanya... aku...aku harus menjaga semua yg aku lihat dimatamu, dan yg bisa aku beri tau sekarang adalah, Kau akan melupakanku..." Ucapku. Ia terkejut akan pernyataanku ini... Bola matanya berubah, bukan mangekyou seperti tadi.
Dia memelukku, erat. kini Aku melihat izuna, dia juga tampak sedih melihatku dan Madara.
"Tidak....tidak akan.... aku takkan melupakanmu... Mana mungkin aku melupakan kenangan terindahku, walau klan mendesakku aku takkan pernah melepaskan atau melupakanmu, yg aku perlukan adalah tersenyum bangga memilikimu, mempertahankanmu, melindungimu, dan mencintaimu..."
"Aku tak peduli jika tobirama menolakku, dan akupun tak peduli jika kau tak mencintaiku, yg aku butuhkan adalah kau menjaga perasaanku, jangan tinggalkan aku disaat aku sudah nyaman bersamamu, karena aku mencintaimu tanpa alasan, tanpa kenapa, tanpa tetapi dan tanpa pertanyaan lainnya..."
"Sebenarnya aku tak mau banyak bicara, tetapi hatiku sangatlah sesak, dan ingin mengutarakan semua yg ada dihatiku... Aku memang tak pandai menguraikan kata, tapi hal yg paling ingin aku katakan adalah, Ikanai de...."
Itulah yg ia katakan, dan saat ia mengutarakan semua isi hatinya ia menangis. Aku juga dibuat nangis karenanya, begitu juga dengan izuna , ia sangat terharu.
"Aku takkan pergi kemanapun, aku akan selalu dihatimu, tapi... walaupun aku tak ada didepanmu, disampingmu, dan didekatmu percayalah Aku selalu menyisipkan namamu didalam do'aku, selalu percayalah bahwa aku ada dihatimu..." Jelasku, ia semakin mempererat pelukannya. aku membalas pelukannya. Aku, madara dan izuna masih menangis.
Aku lalu melepaskan pelukan madara, "Izuna kemarilah.... "suruhku, aku menyuruhnya untuk mendekat bersama kami dan berbagi pelukan. Nyaman dan hangat. Ahh... aku dipeluk dua orang tampan, andai Itachi dan sasuke yg memelukku...
CUT!!!
"Hentikannnnn......"teriak author
"Hikss....kenapa aku gk diajak pelukan sih?? "Ucap author bakka itu... mengganggu saja. Hahahaha, ia juga ikut menangis sampai ember yg ia ambil dari rumah kami penuh..
"Kemarilah Author bakka..... dan MINNA KEMARILAH KITA BERPELUKAN BERSAMA!!!!"Teriak Madara, penonton, tukang dagang, para artis dan semuanya memeluk kami, Sampai kuil nakano ini penuh dan akhirnya meledak.
DUAAR
TBC ^^
Vote and comments nyaaini bonus sampai lebaran,, Jaa... jangan kangen yahh... muaachh...
ff yg lain tetep lanjut, kalau ini break dulu...
silahkan menikmati...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love story of Madara (REVISI)
FanfictionTAHAP REVISI Kisah ini Bekisah tentang : Perang, Kebencian, Kekuatan, Balas Dendam, Persahabatan, Cinta, penaklukan dan keabadian Perang antara Senju Dan Uchiha Kebencian diantara keduanya Kekuatan yg Luar biasa Balas dendam di masa depan Persahabat...