Chapter: 24

3.5K 235 22
                                    

(tambah enak, sambil dengerin lagu Mika nakashima judulnya Yuki no Hana,, uhh nyentuh.. artinya? cari sendiri...)

"Tobi-nii hampir saja membuatku kehilangan madara..." Cicit miko.

"Aku takkan melakukannya lagi, jika itu yg terbaik..." ucap tobirama pasrah. Ia tak mau kejadian ini terulang lagi.

"hm... itu lebih baik...," Ucapnya. Hari sudah mau malam. Miko berniat menemui madara. dan memeriksa keadaannya. Ia diikuti kedua kakaknya.

"kalian tunggu diluar dulu, jangan masuk ketika aku belum memanggil kalian..." Peringat miko, kedua kakaknya mengangguk.

Ia terkejut ketika hendak membuka pintu kamar madara. Seorang wanita sedang memeluknya, pemandangan itu membuat mata miko menyipit tajam. Tangannya terkepal erat, seakan siap memukul wanita itu dengan kekuatannya. 'berani sekali dia, memeluk madara dihadapanku ketika madara sedang terlelap didalam mimpinya..' batin miko

"Siapa kau..." geramnya dengan wajah yg sangat garang. Bukannya menjawab, wanita itu malah mencium pipi madara, itu membuatnya bergerak cepat dan memukul wanita itu, wanita itu terpental. Sudut bibirnya berdarah dan pipinya memar membiru.

Miko terkejut,. Itu adalah, mantan kekasih madara, yakni... "Misa... apa yg kau lakukan?"tanya miko dengan wajah yg masih segarang tadi. Kedua kakaknya telah masuk, karena mendengar keributan didalam.

"Aku? tentunya aku sedang menjenguk seseorang yg telah kau rebut dariku... bahkan kini ia terluka karna dirimu, istri macam apa dirimu ini, miko. Kau membahayakan nyawa suamimu sendiri..." Balas misa, ia lalu berdiri dihadapan miko. Misa harus sedikit mendongak, karena miko 3 cm lebih tinggi darinya.

"Kau bahkan tak layak mendampingi hidupnya, dan... Kau juga belum memberikan keistimewaan mu untuknya... Oh ya aku lupa, kau menikahi madara hanya karena kebahagiaan klan ya... hhmm... pantas saja kau tak mau memberikannya... kalau aku sih... sudah pasti mencintainya..." Tambah misa. Miko sudah tak bisa berkata lagi. Itu memang benar, tapi... kalau soal mencintai, Ia sudah mempunyai itu untuk madara.

Misa lalu berjalan kearah ranjang madara. saat ia sampai, misa memandangi madara. sendu.
"Setiap kau kedinginan pasti dia memelukmu... Tapi, apa saat ia kedinginan saat malam tiba, kau akan memeluknya? Setiap kau dalam bahaya, ia siap melindungimu dengan tubuhnya, apa kau akan bertindak seperti itu juga? Apa saat ia membutuhkanmu, kau selalu ada?, apa kau bisa membalasnya... miko?" Tanya misa atas pernyataannya yg membuat setengah dari hati miko remuk.

"hahaha... kau tak bisa menjawabnya? kenapa?, Madara juga salah, ia terlalu mendambakan dirimu, diapun selalu percaya bahwa kau akan menjadi pendamping hidupnya... Dia rela memutuskan diriku demi dirimu seorang.... tapi, apa yg dirimu dan kakakmu lakukan? Kalian berdua membuatnya terluka.."Jelasnya. Miko mengerti perasaan misa. Pasti sakit.

Hati miko melunak begitu saja, tatapannya berakhir sendu. Ia kecewa dengan dirinya sendiri. Ia tak berfikir sampai kesana, ia terlalu naif.. ia terlalu yakin bahwa bisa membuat madara bahagia dan merubahnya, ternyata itu semua masih jauh dari yg ia perkirakan. Madara masih belum bahagia berada disisinya.

walaupun miko telah jatuh cinta terhadap madara, dan berjanji akan merubahnya, begitu juga akan membahagiakannya. Ternyata pemandangan perak ini belum berakhir,. Ia tak tau bagaimana untuk membalas cinta madara, melakukan hal itu? apakah cukup?. menurutnya tidak..

Miko tertunduk dalam, ia dipermalukan didepan kedua kakaknya, tapi... semua pernyataan misa itu adalah benar. Matanya membendung air mata yg cukup banyak, akhirnya air mata itu tumpah, tanpa isakan ia menangis. Surai emasnya menutupi tangisannya. Ia merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Aku tau kau menangis... Ternyata kunoichi yg kuat dan hebat sepertimu, bisa menangis ya, kukira kau hanya akan menangis dihadapan madara,.. Kau ternyata memiliki sisi lemah... hm.. sudahlah... aku juga tak mau berlama-lama disini... Jaa..." Pamit misa, ia berjalan keluar dengan santainya. Kedua kakaknya mendekati adiknya yg sedang menangis, lalu memeluknya.

"hikss... tolong...tinggalkan aku...hiks...hiks.... dengan madara.... aku ingin bersamanya.... setidaknya untuk ini...hiks..." Pintanya kepada kedua kakaknya, para kakaknya menurut, mereka tak mau adiknya tambah sedih jika diajak debat lagi..

setelah mereka benar² keluar. Ia duduk dibangku yg tersedia di samping ranjang madara. ia tertunduk, dan menangis dengan isakan kecil. ia tak mau madara melihatnya menangis kesekian kalinya.

***

2 musim telah berlalu, dari kejadian itu. Miko terlihat lebih pendiam dari biasanya. itu membuat madara heran setengah mati. kini miko ada dibalkon melihat bunga salju turun dimalam hari, Salju putih yg menyelimuti jalan dan atap rumah. Miko teringat kejadian itu, walaupun madara menyuruhnya untuk tidak mengingatnya lagi.

sepanjang hari, ia terus berfikir tentang madara, ia tak bisa melupakan kejadian pahit dimasa lalu. Ia tak bisa melupakannya. Miko telah menjadikan madara istimewa dihatinya. terkadang ia tersenyum saat bagaimana mereka berdua pertama kali bertemu. Ia masih mengingatnya. sangat mengingatnya.

Miko sangat yakin, jikalau madara pergi meninggalkannya, Miko takkan pernah merasakan rasa jatuh cinta yg sama seperti kepada madara. Karena pemandangan perak yg pernah ia lihat dulu. Dan jika itu memang terjadi. Sambil tersenyum ia akan melepaskannya, Tanpa ragu dia pun akan menjadi bintang untuk menyinari jalan madara.

Ia merasakan ada yg memeluknya dari belakang, ia yakini adalah madara. Lalu miko bersandar didada madara. Dada yg dulu pernah terhunus pedang kakaknya, kini itu sudah sembuh. Ia melihat dari sini bunga salju ygTerus menerus turun tanpa tahu kata henti.

"Kenapa kau tidak tidur?" Bisik madara ditelinga miko. Miko tersenyum.

"Aku terbangun.... " Jawab miko pelan, namun dapat terdengar oleh madara. Madara menghela nafas. Ia tau apa yg istrinya pikirkan.

"Aku sebenarnya tak tau apa yg terjadi dulu, miko... tapi... setidaknya, kau jangan terlalu memikirkan hal itu,.. "Nasehat madara terhadap istrinya. Ia tak mau melihat miko bersedih, karena itu bisa menjadi masalah untuknya.

Miko mendengarkan. Lalu memenjamkan matanya. Ia merasakan hatinya ingin selalu seperti ini. Dekappan hangat madara. Ia sudah sangat menyukainya. Musim dingin menjadi musim yg romantis untuknya. Musim yg bisa membuatnya sangat dekat dengannya.

Kenangan dihati miko begitu bergejolak. Ia terus memikirkan madara. Emosinya dimasa lalu begitu meluap-luap, untuk menjaga dirinya agar tidak jatuh cinta terhadap madara. Tapi, kini waktu tak lagi bisa menghentikannya untuk mencintai madara.

hati yg dulu hampa, tanpa perasaan itu.. semua telah berubah. Senandung-senandung cinta yg mulai berdesir diantara mereka. Miko tak punya alasan lagi untuk menolak madara. Ia takkan bisa berpaling terhadapnya. Miko tau, kini ia adalah kenangan terindah bagi madara. Walaupun madara pernah memiliki seseorang didalam hatinya dulu, miko masih bisa mengerti.

Ia telah mempercayai madara, Miko juga telah menerima semua masa lalu yg ada dalam diri suaminya. Miko hanya perlu mendekap madara agar tidak lepas dari genggamannya sampai maut memisahkan mereka. Senyuman madara yg terukir indah diwajahnya, membuatnya sedikit mengalirkan air mata, Karena... Kesan yg indah ini mengukir lembut di hati mereka dan menjadikannya kenangan di musim salju pertama ditahun ini..

Senyuman itu telah menyentuh hatinya, dan membawanya kedalam kenikmatan dunia, Ia merasakan cintanya mengalir dalam diri mereka berdua, ya...mereka berdua merasakannya. Cinta itu takkan pernah berakhir, walau mereka dipertemukan kembali dimasa depan. Darah uchiha sudah bersemanyam didalam diri miko. Ia adalah uchiha yg sesungguhnya kini. Rasa sakit akan menyertai mereka nanti, tapi... mereka kan tetap bersama. Mereka adalah Senju dengan Uchiha yg bersatu, yg akan menghadapi kerasnya dunia.

Semua belum berakhir, mereka kan bahagia. Dunia juga kan bahagia pada saatnya., mereka takkan melupakan hari ini, Miko memberi hadiah yg luar biasa... karena... malam ini, adalah malam pertama mereka bertemu dulu.. dan... malam dimana madara berulang tahun....

"Miko... Arigatoo..."

°
°
°
°
°

The End~

Hiks..hiks... udah tamat.. hehehe... gimana? vommentsnya jangan lupa ya...

One more information.
Author mau buat yg season2, yg nanti ceritanya ke PDS4, cinta madamiko yg selanjutnya jg diterusin,. pada mau gkk? comment ya...

The Love story of Madara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang