Pov end
"Ahhk...ahh..."
"Tidak mungkin...."
"Kenapa kau lakukan itu? KENAPA? apa salahnya?"
"Apa... yg ku perbuat...?....!!"
"seharusnya ini tak terjadi...."
Keadaan kali ini sungguh mengerikan, yg seharusnya menjadi korban, malah orang lain yg menjadi korban. Miko yg seharusnya tertusuk, malah orang lain yg tertusuk.
"Miko.... Kau tak apa... kan...?"lirihnya, jantungnya tertusuk katana milik tobirama, darah merembes kemana², dengan cepat tobirama melepaskan katananya.
"Madara...."Lirihnya, saat ia melihat suaminya yg tertusuk, Air mata mengalir dipipinya. 'kenapa ia yg menjadi korban?' batin miko, ia sungguh tak menyangka, semua yg madara katakan sudah dilakukannya. Madara melindunginya dengan tubuhnya sendiri.
Madara jatuh tetapi miko menahannya.
"Nii-san... kita lanjutkan nanti pertarungannya..."Ucap miko , Dengan air mata yg masih mengalir deras, Miko merangkul madara, dan pergi menuju rumah sakit. dibawanya madara menuju ruang operasi.Para perawat juga membantu miko membaringkan madara diranjang rumah sakit. infus juga dipasangkan. Para perawat itu bertanya-tanya apa yg terjadi. hingga akhirnya miko menjawab bahwa madara terluka akibat ulahnya. Dan perawat² itu pun diam.
"Tapi.. miko-sama... Persediaan jantung dirumah sakit, habis..."Ucap salah satu perawat. Miko mendelik kearah perawat itu. Dan berdiri tegak dihadapan siperawat. Miko 8 cm lebih tinggi dibandingkan wanita lain. ekspresi ketakutan terpasang diwajah sang perawat tadi.
"Aku tidak akan menggantinya, Tapi... jika jantungnya harus diganti, maka itu adalah jantungku...." Ucap miko, ia serius akan perkataanya. Lalu ia pergi menuju ruang operasi bersama dengan perawat yg lain, ia juga telah memakai baju khusus untuk mengoprasi.
***
"Apa yg kau lakukan Tobirama? Kau sama saja sudah bermain dengan api, Sahabatku terluka karenamu, adikku juga pasti kecewa terhadapmu, tobirama... Jika ia membencimu bagaimana? dan uchiha membenci kita lagi?" Tanya sang kakak, hashirama. Ia kini sedang berjalan bolak-balik, jika sudah 1 meter, balik lagi. dan seterusnya.
Tobirama dalam diamnya ia sedang frustasi, Kejadian yg sangat ia hindari ini, tak bisa ia elak lagi. Nasi sudah menjadi bubur, ia salah, ia menghancurkan kehidupan adiknya, ia tak mempercayai adiknya, dan kini ia juga membenci dirinya sendiri akibat tulahnya. Kecewa, ya.. ia sedang kecewa akan sikapnya yg terlalu terbawa emosi dan keras kepala. Kakak macam apa dia ini?
Ia masih berharap bahwa miko yg terluka, karena ia bisa mengobati lukanya dengan sekejap, lahh... ini madara, yg kena jantungnya, Jika madara mati? bisa² miko dendam dengan tobirama,. ohh tidak.... ia tak sanggup berfikiran itu lagi, Miko yg terluka juga ia tak sanggup untuk melihatnya apalagi ia ini kakaknya kan?. Dan.. jika madara benar² tewas, ia lebih memilih mengakhiri hidupnya, dan memberikan jantungnya untuk madara, daripada melihat miko menangis, dan membencinya.
beberapa saat kemudian, Lampu didalam ruang operasi pun dimatikan. itu membuat jantung hashirama dan tobirama berdegup kencang, madara tewas? atau selamat? itulah pertanyaan yg sedang menggentayangi pikiran mereka.
Miko keluar, dan sudah melepas maskernya. Ia tiba² melirik kearah kedua kakaknya sesaat, lalu pergi. Disusul oleh para perawat dan juga madara yg masih terbaring diranjangnya.
Mereka membawanya keruang icu, Hashirama dan Tobirama mengikuti mereka. Tapi, saat ingin masuk kedalam ruangan, pintunya ditutup dan jijaga oleh beberapa ninja berpakaian perawat.
"Kenapa?" Tanya Hashirama. Karena saat ingin masuk salah satu tangan menghalanginya.
"Kami tidak boleh membiarkan kalian masuk sebelum ada izin dari Miko-sama.." ucap salah seorang penjaga.
"Tapi... kami ke sini hanya untuk melihat dan menjenguk sahabatku itu, lagian kami juga adalah keluarganya..."Balas Hashirama. Tak lama, miko keluar dari ruangan madara. Ia melihat kedua kakaknya sedang menatapnya.
"Ini rumah sakit, dan jangan berisik!!" Peringat sang adik Miko. Ia lalu pergi meninggalkan mereka yg ada didepan ruangan. Miko pergi keruangannya, untuk mengistirahatkan diri sejenak, ia terlalu banyak menguras chakra.
Kini miko sudah mengganti bajunya. lalu duduk dikursi kerjanya. Tak lama, dua orang berkepribadian berbeda tapi masih sedarah itu masuk tanpa izin miko. Mereka berdua lalu duduk dikursi yg ada didepan meja kerjanya.
"Ada apa?" tanya miko singkat, nada datarnya itu seakan nada kebencian yg dilontarkan olehnya untuk kakaknya. Hashirama menghela nafas.
"Maafkan tobirama miko... ia...""diam dan jangan ungkit hal ini kembali... itu membuatku semakin tak karuan..."Ucapan hashirama dipotong oleh miko, ia tak mau kejadian ini diungkit kembali.
"Kenapa? Madara pasti sembuhkan?, kalau begitu maafkanlah perbuatan tobirama ini.... kumohon..." Mohon sang kakak.
"Kalian tak tahu... seberapa susahnya aku untuk memperjuangkan kehidupan madara dibalik pintu operasi itu... Bahkan kalian tak tau aku sangat kesulitan membuang racun yg ada didalam darahnya, aku juga membagi byakugou ku untuk menyelamatkannya... jika madara tak bisa selamat pada saat itu juga, jantungku akan menjadi pengganti jantungnya disaat itu dan selamanya... dan untung saja racunnya itu tidaklah mematikan..." Jelasnya dengan sedikit emosi.
Miko juga sangat terkejut mendapati darah madara yg sudah tercampur racun, Miko juga baru tahu, dipedang milik tobirama ternyata terdapat racun.
"Tobi-nii hampir saja membuatku kehilangan madara..."
BERSAMBUNG...
Sorry jarang update,, soalnya sibuk diakun+ff sebelah... sorry yaa... sok silahkan baca + vommentsnya jangan khilaf... ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love story of Madara (REVISI)
FanficTAHAP REVISI Kisah ini Bekisah tentang : Perang, Kebencian, Kekuatan, Balas Dendam, Persahabatan, Cinta, penaklukan dan keabadian Perang antara Senju Dan Uchiha Kebencian diantara keduanya Kekuatan yg Luar biasa Balas dendam di masa depan Persahabat...