Pakaian putih abu-abu melilit tubuh rampingnya saat ini,rambut dikucir kuda dan tas ransel kecil digendong punggungnya.Xena melangkahkan kakinya untuk menuju ruangan ujiannya.Hari ini adalah hari pertama Ujian Nasional dan hari ini Xena merasa cukup gugup akan apa yang didapatinya selama ujian berlangsung.Bibirnya komat-kamit mengucap permohonan kepada Allah agar ujiannya hari ini dilancarkan hingga hari terakhir.Bukan hanya itu dia juga meminta agar dia bisa dengan mudah mengerjakan soal-soal ujian tanpa mengalami kendala
Xena memasuki ruang ujian dan dia belum melihat pengawas diruangan itu.Dia duduk dikursi yang sesuai dengan nomer bangku di id card ujiannya.Dikeluarkannya beberapa buku untuk belajar menjelang ujian dimulai.Bel tanda ujian dimulai pun berbunyi dan siswa yang tadinya masih berada diluar atau sedang tidak pada tempatnya pun langsung berhambur untuk keposisi mereka masing-masing.Tidak beberapa lama setelah itu pengawas masuk sambil membawa amplop yang berisi soal dan lembar jawaban didalamnya.Xena melirik bangku dipojok kiri depan pintu,bangku itu kosong dan tandanya Lidya belum datang atau dia memang tidak datang
"Baiklah anak-anak tidak ada benda lain selain alat tulis dan papan ujian yang berada diatas meja.Semuanya disimpan didalam tas dan taruh tas kalian didepan sekarang" Pengawas itu memerintah dan langsung dilakukan oleh semua siswa
Setelah memastikan semua siswanya siap untuk mengerjakan soal,pengawas itu memberikan soal beserta lembar jawaban ke masing-masing siswa.Suasana ruang saat ini sangat hening karna,semua siswa tidak bersuara dan hanya terfokus pada soal dihadapan mereka.Xena tampaknya tidak mendapat kesulitan saat mengerjakan soal,buktinya semua soal sudah mulai terisi dengan berurutan olehnya
Setelah satu setengah jam berjalan akhirnya ujian hari pertama pun usai.Semua siswa yang tadinya berada dikelas langsung berhamburan keluar menuju parkiran atau gerbang sekolahan.Xena masuk kedalam mobilnya,menghidupkan mesin lalu berjalan meninggalkan perkarangan sekolah
*******
Buku-buku latihan soal Ujian Nasional memenuhi gazebo yang terletak dikolam renang rumah Xena.Siang ini Xena dan Yuda sedang belajar bersama untuk ujian hari kedua besok yaitu,dengan mata pelajaran Matematika.Xena sengaja untuk mengajak Yuda belajar bersama karna,dia tau kalau Yuda ahli dalam pelajaran hitung-hitungan ini.Sesekali gadis itu mengerutkan dahinya saat mendapat soal yang cukup membuatnya kebingungan.Angin sepoi-sepoi ditempat ini membuat suasana belajar mereka semakin menyenangkan,walaupun soal yang mereka kerjakan saat ini menguras separuh otak mereka.Maksudnya Xena tapi tidak untuk Yuda karna dia adalah ahlinya
"Terus ini diapain lagi Yud setelah digabungin?"Xena menyodorkan buku soalnya saat mendapati soal susah
"Yaudah Non jumlahkan aja,terus itu deh yang jadi hasilnya" Yuda menjelaskan tapi,tangannya terus menulis
Xena mengangguk lalu melakukan apa yang dikatakan Yuda tadi,dia tersenyum girang saat sudah mendapatkan jawabannya
"Jago juga gue ya" Xena memuji dirinya sendiri
Dua muda-mudi itu sibuk dengan buku dan soal yang dikerjakannya.Saking serius saat belajar ,mereka tidak sadar akan kedatangan Bunda Xena dan Bi Imur yang sedang membawakan cemilan ringan dan jus jeruk untuk disantap sambil mengerjakan soal.Bi Imur meletakkan napan yang penuh dengan cemilan itu digazebo
"Dimakan dulu Xen cemilannya.Ini Bi Imur udah buatin khusus buat kamu biar gak garing belajarnya" Ibunda Xena bersuara dan tersenyum saat melihat putri kesayangannya dengan raut muka yang sangat serius
"Eh ada Bunda sama Bi Imur.Iya-iya Xena makan kok" Sahutnya sambil menoleh kearah Bunda dan Bi Imur
"Ohiya Yuda dimakan juga ya cemilannya"Tante Vita juga menawarkan Yuda yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri
"Iya Tante pasti dimakan kok.Apalagi kalau ibuk saya yang buat hehe" Yuda menyahut begitu Tante Vita menawarinya
"Yaudah kalau gitu Bunda sama Bi Imur tinggal dulu ya.Jangan lupa dimakan cemilannya,ayo bi kita masuk"Bunda Xena melenggang pergi diikuti Bi Imur dibelakangnya
Tante Vita adalah wanita dengan umur 40 tahun yang sangat kentara akan sifatnya yang lembut keibuan,itu membuat Xena beruntung memiliki ibu seperti Tante Vita.Sifat Xena yang tidak sombong didapatinya dari kebiasaan Bundanya yang selalu memngingatkannya menjadi orang yang selalu rendah hati.Bisa dilihat dari sikap Tante Vita yang memperlakukan Yuda,yang jelas-jelas hanyalah anak dari pembantu rumahnya.Kemiripan Tante Vita dengan Xena bisa kita temui dari mata mereka dan dagu mereka yang sama-sama berbelah,juga bulu mata lentik milik Xena itu didapatinya dari Tante Vita
Yuda sudah menyelesaikan latihan soalnya dan dilihatnya Xena yang masih tinggal 3 soal yang belum terselesaikan.Pemuda itu menggapai bolu yang disiapkan oleh Ibunya tadi dan melahapnya hikmat,kemudian diseruputnya jus jeruk yang juga ada, hingga tinggal setengah gelas
"Ayo Non dimakan nanti nyesel loh kalau saya abisin"Pemuda itu menggoda Xena yang masih serius dan dibalas tatapan sengit oleh Xena
"Awas aja kalau berani.Gue ceburin lo kekolam renang" Balas Xena membesarkan matanya kepada Yuda
Pria itu terkekeh geli melihat majikannya dengan ekspresi seram layaknya seseorang yang akan menikamnya dan membunuhnya seketika.Xena pun akhirnya selesai mengerjakan soal latihannya,kemudian langsung mengambil sepiring bolu itu kepangkuannya
"Mau dimakan semua Non?" Yuda ternganga dibuatnya saat melihat Xena menggapai piring yang kira-kira terdapat 6 potongan bolu
"Mau gue sumbangin kepanti asuhan!Yadimakan lah Yud" Jelasnya sambil mencomot bolu itu kemulutnya
*******
Xena melangkahkan kakinya menuju parkiran sekolahnya.Senyum girang mengiringi langkah kakinya saat ini,itu dikarenakan dia dengan lancar ,bisa mengerjakan soal matematika dan hanya mendapat sedikit kesulitan.Semua ini berkat dia belajar keras dengan Yuda siang kemarin,dia harus berterima kasih pada Yuda.Harus.
Langkah kaki Xena berhenti dan senyumnya yang mengembang tadi pudar saat dilihatnya Bryan berdiri dimobil milik Xena.Bryan langsung menghampiri Xena begitu dia melihat Xena berdiri tidak jauh darinya
"Hai" Sapa Bryan begitu dia berhadapan dengan Xena
"Ngapain kesini?Kan udah dibilang gak usah cari aku lagi.Harus pake cara apalagi sih biar kamu ngerti?" Xena tidak membalas sapaan Bryan dan lebih memilih untuk menodongkan pertanyaannya
"Memperbaiki keadaan Xen"
"Heh?Nih ya gue kasih tau cara buat lo memperbaiki keadaan dengan kaya gini itu salah besar!Cara terbaik yaitu dengan kita gak usah saling berhubungan lagi.Lidya udah masuk rumah sakit karna perbuatan bodoh kita kemarin dan lo mau memperbaiki hubungan lo sama gue?Mau buat Lidya mati dan tersiksa lo ya Yan?" Xena menjelaskan dan itu sangat jelas sekali dimengerti oleh Bryan.Panggilan aku-kamu yang biasa dia gunakan untuk Bryan sudah tidak lagi disebutnya
"Tapi aku itu udah gak-"Ucap Bryan terpotong saat Lidya langsung menyanggahnya
"Udahlah lupain aja semuanya.Anggap aja kemarin gue khilaf" Xena berjalan melewati Bryan yang bergeming ditempat dan membuka pintu mobilnya
Xena menjalankan mobilnya perlahan dan dilihatnya dari spion Bryan masih setia berdiri ditempat tadi.Jujur saja sebenarnya dia juga tidak tega melakukan ini kepada Bryan,dia tau Bryan sangat ingin melanjutkan hubungan mereka.Tapi,itu tidak mungkin dilakukan Xena,sama saja seperti dia mengulangi kesalahan lagi jika menerima Bryan kembali.Sudah cukup dia menyakiti hati Lidya kemarin dan untuk sekarang tidak akan dilakukannya lagi
Berbicara tentang Lidya,gadis itu juga masih belum datang dihari kedua Ujian Nasional dikarenakan dia masih dirawat intensif dirumah sakit dan belum sadar dari komanya.Xena sebenarya sangat ingin menjenguk Lidya lagi tapi,dia sudah berjanji tidak akan datang kekehidupan Lidya
Saya harap kalian bukan hanya membaca cerita saya tapi,juga memberikan vote dan komentar disetiap cerita.Saya memintah maaf jika ada typo atau cara bahasa yang kalian masih belum paham.Maklumin saya yang masih amatir ini ;;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Xena
Teen FictionApakah salah jika seorang Xena jatuh cinta? Mungkin akan salah jika dia jatuh cinta pada orang yang tidak tepat Mencintai pacar sahabat sendiri,akhirnya membuat kehidupan Xena berubah drastis.Cobaa terus menghampiri,hingga membuat dirinya merasa tak...