Xena menggerutu akan bodohnya diri dia sendiri yang mau saja ikut sarapan dengan sepasang kekasih yang sedang mabuk cinta ini.Bagaimana tidak dia bukan hanya menjadi obat nyamuk disini tapi,juga menjadi bahan tertawaan orang-orang yang kini sedang sarapan ditempat ini.Xena mengalihkan perhatiannya dengan terus terfokus pada bubur ayam yang mesti dia habiskam itu.Sedangkan Lili dan Evan mereka kini sedang asik mengobrol berdua sehingga membuat Xena kini adalah orang ketiga,lebih tepatnya setan
"Ekhmm" Xena pura-pura batuk untuk menyadarkan kedua orang ini akan kehadirannya yang juga ada disitu
"Minum gih kalau batuk!" Lili tidak sadar bahwa tadi Xena hanya memberikam kode padanya
"Sialan!" Xena makin kesal dan beranjak dari duduknya untuk segera pergi dari tempat ini
"Mau kemana lo?" Tanya Evan saat dilihatnya sahabat pacarnya itu tidak lagi duduk untuk menghabiskan sarapannya
"Pulang ajadeh gue.Bye" Xena langsung pergi tanpa menghiraukan teriakan Lili
Setelah keluar dari tempat sarapan tersebur,Xena langsung berjalan menuju mobilnya untuk segera sampai di apartemen nya.Xena melajukan mobilnya dan hanya butuh waktu 7 menit Xena sudah sampai diapartemennya.Tempat sarapan,kampus itu memang dekat jaraknya dari apartemen Xena
*******
Gadis ini cepat-cepat memasuki lift dan segera ingin merebahkan tubuh rampingnya dikasur empuk milik dirinya itu.Xena pun tiba dilantai 6 tempat apartemennya kini,pintu lift terbuka.Xena yang tadinya menunduk kelantai lift kini mendongakkan kepalanya saat tau lift sudah terbuka.Xena kaget saat melihat dua sosok orang yang kini ingin masuk kedalam lift.Cepat-cepat dia keluar dan meninggalkan mereka,dia tidak ingin lagi bertemu dengan sosok yang satu lagi itu.Dibukanya pintu apartemennya dan segera dia masuk tapi,tangannya dicekal oleh seseorang.Ya ampun bahkan saat dia sudah lupa semuanya kenapa dia mesti datang lagi?
"Ngapain lo kesini sih?!" Dibentaknya pria itu kemudian ditepisnya tangan pria itu kasar
"Aku cari kamu selama ini Xen"
"Udahlah Bryan.Lupain semuanya,kalau gue liat lo gue pasti keinget semuanya" Suara tegas Xena tadi tiba-tiba kini melemah,gadis itu kini menangis
"Tapikan kejadian itu udah lama Xen.Lupain semuanya dan kita bareng lagi kayak dulu" Pintanya pada Xena yang tiba-tiba mendongakkan kepalanya pada Bryan saat mendengar laki-laki itu berbicara seperti barusan
"Heh?Sakit jiwa ya lo?Udahlah gue mau masuk entar lagi gue mau balik kekampus" Ucapnya cepat-cepat,kemudian menutup pintu dan meninggalkan Bryan yang masih bergeming didepan apartemennya
Xena berjalan menuju kamarnya dan ingin menangis sejadi-jadinya sekarang juga mengingat kejadian beberapa detik yang lalu.Dilemparnya tas ranselnya asal diatas kasur dan dihempaskannya badannya keatas tempat tidur,berusaha mencari kenyamanan
Bryan.Pria yang membuat Xena jatuh cinta tapi,sayang rasa cinta dia pada Bryan tak pada tempat yang tepat.Bryan kekasih sahabatnya.Dia tau Bryan memang mencintainya tapi,dia tidak mungkin lagi bersama Bryan.Bukan perasaannya pada Yuda yang membuat Xena tidak ingin kembali pada Bryan.Tapi Xena tidak ingin mengulangi kesalahannya lagi pada Lidya.Seolah-olah saat Lidya sudah tiada Xena dengan mudah kembali lagi pada Bryan
Sejujurnya perasaan Xena pada Bryan juga masih menghinggapi hatinya sampai sekarang ini.Kadang kala saat mengingat masa lalunya dia merutuki dirinya sendiri yang saat dulu berkhianat pada sahabatnya.Kejadian beberapa tahun yang lalu juga masih hinggap dan tak luput sepenuhnya dari memori Xena
Masih jelas olehnya saat dia dipergoki oleh Lidya tepat saat malam ulang tahun Bryan.Masih terngiang olehnya saat mendengar Lidya masuk rumah sakit,akibat penyakit jantung gadis itu yang kambuh lagi.Dan masih terbayang jelas oleh Xena saat tubuh Lidya ditutupi oleh tanah dan tanah itu ditaburi bunga.Semuanya masih kokoh dalam ingatan Xena
*******
Xena berjalan perlahan melewati beberapa makam sebelum dia sampai kesebuah makam yang dia tuju.Entah apa yang membawanya kesini.Seharusnya sekarang dia sudah harus balik kekampus untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya tapi,arah mobil yang dia kendarai membawa nya ketempat pemakaman umum ini
Dia berjongkok untuk mensejajarkan posisinya dengan batu nisan itu.Diusapnya batu nisan itu lembut,tak terasa bulir air mata membasahi kembali pipi mulus milik gadis itu
"Hai Lid" Sapanya lirih pada seseorang yang berada dibawah tanah tersebut
"Apa kabar lo?" Lanjutnya lagi seolah-olah orang yang dimaksud bisa mendengarnya
"Maaf gue udah lama ga kesini yaa.Lo mau marah sama gue sekarang juga gapapa,mau khutbah panjang sampe pagi juga gue dengerin,mau keluh kesah sekarang sampai tahun depan gue bajenin kok!Gue kangen lo yang selalu cerewetin gue Lid" Dia mengusap air matanya yang mulai merembes banyak
"Gue sekarang udah jadi cewek mandiri loh Lid! Udah bisa masak,bersih-bersih rumah bahkan cuci baju hehe.Sekarang gue udah rajin banget Lid,selalu ngerjain tugas kuliah.Gak kaya dulu rada males kalau mau kerjain pr" Xena bercerita antusias tapi,air matanya terus menetes
"Gue kehilangan lo dan gak berapa lama juga gue kehilangan Yuda.Dia dapet beasiswa ke London dan sampai sekarang gue gak tau dia gimana.Dia cinta sama gue katanya tapi,gue waktu itu gak terlalu menggubris.Sampai saat dia udah pergi lama banget gue baru sadar kalau perasaan gue ke dia juga ada"
"Yaudah deh gue mau balik dulu aja Lid.Lo baik-baik disana ya,bye" Xena berjalan sambil melambaikan tangannya kemakam Lidya
Mobil Xena pun segera meninggalkan tempat pemakaman itu dengan cepatnya.Sambil menyetir dia melihat jam yang dipakainya dipergelangan tangan kirinya.Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore,berarti jam kuliahnya sudah habis.Dia menggeleng-gelengkan kepalanya saat menyadari bahwa baru kali ini dia bolos kuliah.Apakah predikatnya sebagai mahasiswa yang rajin akan hilang?
Suara perut Xena yang belum dia isi sejak tadi siang memenuhi ruang mobilnya kini,dia butuh makan untuk mengisi perutnya.Segera dilajukannya mobil miliknya kesebuah tempat makan sederhana yang menjadi pilihannya jika dia ingin makan banyak tanpa harus merogoh banyak jajan bulanan yang diberikan orang tua nya
Setelah itu dia keluar dari mobilnya dan melihat berbagai menu makan melalui etalase yang memajang berbagai macam sambal dan lauk pauk.Segera diberitahunya keinginannya untuk memesan salah satu dari lauk pauk tersebut dan kemudian dibawanya pulang untuk dimakan diapartemennya saja.Setelah itu dia membayar makanan pesanannya dikasir
"Berapa mas?" Tanya nya pada pelayan kasir yang mukanya sebelas dua belas mirip andhika kangen band
"Dua puluh lima ribu neng" Sahut kembaran andhika kangen band itu dan Xena langsung menyodorkan uang lima puluh ribu padanya
Xena mengedarkam pandangannya kesemua penjuru rumah makan ini sambil menunggi si pelayan mencari uang kembalian untuknya
"Ini neng kembaliannya.Lain kali balik lagi ya neng cantik" Pelayan tersebut menggoda Xena,bukannya dia senang tapi Xena justru geli dibuatnya
"Iya mas, kalau saya datang lagi gratis ya!" Xena mencibir dan kemudian meninggalkan abang tersebut yang ingin menyahut tapi mengurungkan niatnya saat Xena sudah berjalan untuk keluar dari tempat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Xena
أدب المراهقينApakah salah jika seorang Xena jatuh cinta? Mungkin akan salah jika dia jatuh cinta pada orang yang tidak tepat Mencintai pacar sahabat sendiri,akhirnya membuat kehidupan Xena berubah drastis.Cobaa terus menghampiri,hingga membuat dirinya merasa tak...