Xena 21

16 2 0
                                    

6 tahun kemudian

"Selamat ya Li!" Kegirangan Xena saat ini memang tak dapat dipungkiri saat mlihat Lili berhasil melahiran anaknya

"Iya Xen! Cepet nyusul!" Lili mencibir Xena dan gadis yang dicibir hanya berpura-pura tidak acuh dengan perkataan temannya

Sore ini,sepulang Xena pulang dari kantor.Dia tiba-tiba saja mendapat telfon dari Evan bahwa Lili sudah melahirkan dan mengatakan anaknya perempuan.Tanpa berpikir panjang dan tak menghiraukan badannyayang sudah remuk,akibat seharian diporsir untuk bekerja,gadis ini dengan cepat melajukan mobilnya menuju rumah sakit

Lili dan Evan sudah menikah enam bulan setelah mereka wisuda.Memang terkesan buru-buru,tapi mereka hanya ingin mengesahkan agar tidak berbuat dosa dengan menjalin hubungan pacaran.Satu setengah tahun usia pernikahan mereka Tuhan pun langsung memberikan sebuah amanah kepada Lili dan Evan,yaitu anak.

Sedangkan Xena sendiri dia masih betah dengan kesendiriannya.Masih dua puluh lima tahun,masih belum tua untuk menjomblo.Dia masih ingin mengembangkan karirnya sampai nanti dia benar-benar mendapatkan pria yang benar-benar mencintainya.Atau menunggu Yuda kembali.Ah entahlah...

"Ah sialan lo! Gue mau kerja dulu terus cari duit yang banyak buat modal nikah"

"Hahaha iyadeh.Btw lo liat Evan kemana gak?"

"Tadi pas gue masuk dia diluar sih lagi nelfon gitu.Kenapa? Lo mau manja-manjaan ya sama dia?" Xena menggoda Lili dan sontak saja ibu beranak satu itu memelototkan matanya tajam,karna tidak terima dituduh seperti itu

"Manja-manjaan pala peyang lo! Bekas jahitan gue sakit,jadi minta dia tolong panggilin dokter"

"Itu biasa Li,lagian lo proses persalinannya operasi.Ya wajar aja" Xena menjelaskan pada sahabatnya tersebut sembari mengusap lembut rambut Lili

"Sotoy lo kayak udah pernah ngelahirin aja.Nikah aja belom!" Celetuk Lili asal

Xena memutar bola matanya dan segera ingin menjawab celetukan Lili,tapi sayang suara Evan membuatnya mengurungkan niatnya itu

"Eh ada elo ya Xen?" Tanya Evan begitu dilihatnya Xena berdiri disamping Lili

"Iyaa.Eh gue pulang ya,mau ngerjain kerjaan yang belom kelar"

"Yah kok cepet sih? Padahal gue seneng banget ada lo disini" Keluh Lili sambil memanyunkan bibir pucatnya,yang biasanya dia poles lipstick

"Seneng ngebully iya" Cibir Xena

"Yaudah gue pulang ya.Bye" Lanjut Xena dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut

*******

Xena duduk disudut sebuah cafe yang terletak lumayan jauh dari apartemennya.Sepulang dari rumah sakit,gadis ini tak langsung pulang,melainkan dirinya singgah dulu untuk mengisi perut kosongnya,yang sedari tadi berontak.Menjelang menunggu pelayan mengantarkan pesanannya,Xena memainkan ponselnya,sembari mengecek sosial media yang dia punya.Sudah banyak pemberitahuan masuk ke akun instagram,path dan lain-lainnya.Xena menggeleng,tetapi tidak terlalu terlihat,dia tak menyangka saking sibuk dirinya,sehingga untuk mengecek ini saja sudah tak ada lagi waktu baginya.Dilihatnya post foto terakhirnya di instagram,sudah 2 bulanw lalu foto terakhir itu

Seketika saja kegiatan Xena harus terhenti,saat mendengar seseorang memanggil namanya.Xena mendongakkan kepalanya dan mendapati seseorang kini sedang berdiri dihadapannya.Hampir saja ponsel pintar miliknya terjatuh,jika Xena tidak bisa mengontrol diri

"Apa kabar Non Xena?" Hanya empat kata saja,tapi sukses membuat badan Xena kini bergetar

Tak menghiraukan banyaknya pengunjung cafe saat ini,Xena langsung berdiri dari duduknya dan ditariknya orang itu kedalam pelukannya.Dan dia juga tak peduli seberapa baunya dirinya kini yang belum mandi sejak tadi.Gumaman tak jelas dari bibir mungil Xena,membuat orang itu gemas dibuatnya.Pelukan Xena dilepas pelan oleh orang itu,kemudian diacak lembutnya rambut lurus milik Xena

XenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang