"Gue baru sadar kalau selama ini gue salah mencintai orang.Gue cinta sama orang yang egois"
Bryan memukul stir mobilnya dengan sangat kuat.Kata-kata Xena tadi terus membayanginya dan membuat dia makin frustasi.Sebegitukah egois Bryan dimata Xena?Apa Bryan salah memperjuangkan kembali cinta nya yang hilang selama ini?
"Lo lepasin tangan gue atau gue bakal teriak kalau lo mau cabulin gue sampai semua orang disini denger dan bakal nyerang lo abis-abisan"
Cabul?Yang benar saja dia tak segila itu bukan?Bryan turun dari mobilnya setelah dia sadar bahwa sedari tadi dia sudah berada dihalaman rumahnya.Pemuda ini langsung masuk kerumahnya dan disambut hangat oleh seorang pembantu rumahnya yang membukakan pintu untuk Bryan.Kemudian dia langsung naik keatas untuk segera masuk kekamarnya,dan menenangkan dirinya,merefresh kembali pikirannya untuk mencari cara membuat Xena kembali lagi kepelukannya
Dihempaskannya tubuh kokohnya diatas kasur dan membuat sedikit goncangan dikasurnya.Ditatapnya langit-langit kamar,berharap bisa menemukan cara lain membuat Xena luluh kembali.Baru ingin memejamkan mata untuk tidur sejenak,Bryan diganggu oleh suara ketukan pintu dari luar kamarnya.Dengan malas pemuda ini membuka pintu dan dia mendapati ibunya yang berdiri dengan memamerkan senyum
"Nak ada Roro diluar tuh.Katanya dia kangen,pengen ketemu" Wanita kira-kira berusia 45 tahun ini berbicara pada Bryan lembut
"Oke Mom,lima menit lagi aku turun" Ucap Bryan ramah,kemudian menutup pintu saat ibunya sudah melenggang pergi
Sudah lima menit dan Bryan memang benar-benar turun untuk menemui Roro yang sedang bercengkrama dengan ibunya.Bryan menghela nafas panjang,berdoa agar kedatangan Roro kali ini hanya ingin bertemu bukan untuk mengajaknya makan malam diluar atau semacamnya.Setelah Bryan turun dia langsung mengkode Roro untuk mengikutinya ketaman belakang rumahnya.Roro langsung tanggap dan tak perlu lama-lama dia sudah mengikuti langkah Bryan yang juga menuju taman
Bryan duduk digazebo taman dan tidak lama kemudian pembantu rumah Bryan datang untuk menawarkan sesuatu pada Tuan mudanya dan calon Nyonya mudanya.Mereka berdua hanya menggeleng,artinya sedang tidak butuh apa-apa.Bryan mengusap dagunya,seolah berpikir keras saat ini.-Apa gue harus batalin semuanya aja?-bathin Bryan
"Ngapain kamu kesini Ro?" Tanya Bryan berusaha melembutkan suaranya,agar tidak membuat Roro tersinggung
"Lah?Emang aku gak boleh kerumah tunangan aku ya?" Gadis ini menaikkan satu alisnya keatas.Pertanyaan Bryan tadi cukup membuatnya heran
"Bukan gitu sih.Aku cuma capek aja,dan mau istirahat"
"Aku kesini mau nanyain sesuatu sama kamu.Sejak acara pertunangan kita beberapa hari yang lalu,kenapa kamu gak pernah hubungin aku lagi?Dan kalau aku hubungin kamu pasti kamu ga respon"
"Kalau kita batalin semuanya aja gimana?" Permintaan Bryan kali ini sukses membuat Roro menganga dan seketika tubuhnya melemas
Roro yang mempunyai sifat yang manja ini,mulai tak bisa mengontrol dirinya sendiri saat ini.Gadis ini sudah mulai menangis dan isakan tangisnya jelas terdengar oleh Bryan tapi,pemuda itu tidak menghiraukannya
"Apa?Batalin?Kamu yang minta aku buat jadi pacar kamu Yan,kamu yang mau kita tunangan.Sekarang kamu yang batalin semuanya?Aku udah sayang dan cinta banget sama kamu" Ucapnya lirih tapi matanya terus menatap Bryan
"Karna aku sadar ternyata rasa cinta aku kekamu itu gak ada.Semuanya cuma rasa suka dan kagum semata.Aku masih mencintai seseorang dimasa laluku Ro"
"Kenapa kamu jahat banget sih Yan!" Teriakan beserta isak tangis Roro pecah dan membuat semua orang yang berada didalam rumah keluar untuk melihat kejadian yang sebenarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Xena
Teen FictionApakah salah jika seorang Xena jatuh cinta? Mungkin akan salah jika dia jatuh cinta pada orang yang tidak tepat Mencintai pacar sahabat sendiri,akhirnya membuat kehidupan Xena berubah drastis.Cobaa terus menghampiri,hingga membuat dirinya merasa tak...